Baper (GeminiFourth)

517 55 5
                                    

"Aku suka sama kak Gemini!"

Gemini tersenyum kikuk, adik kelasnya baru saja menyatakan perasaan kepadanya. Di depan teman-teman dan kakak kelas mereka. Gadis ini terlalu berani menyerahkan satu kotak brownies kepada Gemini.

Siang itu, Gemini baru saja akan pergi ke kantin untuk makan siang bersama Fourth, ia sudah membayangkan mie ayam dengan ekstra daging tanpa sayur untuk makan siangnya. Namun ternyata sudah ada seorang gadis yang menunggunya di depan kelas. Gemini tahu gadis ini adalah adik kelasnya di ekskul musik.

Buyar sudah bayangan tentang mie ayam ekstra daging tanpa sayur, dan buyar sudah senyum Fourth karena ada seseorang yang berani sekali menyatakan perasaan kepada Gemini-kekasihnya.

Fourth menatap Gemini datar, "Gue duluan, terima aja tuh browniesnya!" Sulut Fourth lalu pergi dengan sedikit menghentakan kakinya ke tanah. Gemini bingung bukan main, ia tidak merasa kenal dekat dengan gadis yang tengah menyatakan perasaan kepadanya ini. Tapi bagaimana tiba-tiba ia menyatakan perasaan kepadanya?

"Err... dek, kamu salah orang kah?"

Gadis itu menggeleng imut, "Kakak kelas sebelas yang namanya Gemini di ekskul musik kan cuma kakak! Mana mungkin aku salah" tegas gadis tersebut.

"Ikut kakak"

"Kemana?"

"Kantin, nyusul Fourth" Fanya, nama gadis yang menyatakan perasaannya pada Gemini itu langsung membuntuti kakak kelasnya ke kantin dengan segudang pertanyaan. Sampai di kantin, Fanya melihat Gemini yang berusaha berbicara pada Fourth, kakak kelas yang juga berada dalam ekskul yang sama.

Gemini melambaikan tangannya kepada Fanya, gadis itu langsung duduk di hadapan Gemini dan Fourth yang duduk bersebelahan, "Jelasin sini, kenapa kamu suka kakak?" Tanya Gemini hati-hati, Fanya lalu tersenyum, "Soalnya kakak baik! Kakak gak marahin aku di saat pak Lee hampir gak mau ngomong sama aku karena aku gak bisa bisa main musik, kak Gemi gak-"

"Siapa yang izinin lo manggil dia pake Gemi?" Sela Fourth kesal, suasana hatinya hari ini tengah buruk karena ulangan fisika yang mendadak, belum lagi Fanya yang menyatakan perasaannya pada kekasihnya sendiri.

"Fourth..." Gemini mengusap bahu kekasihnya, menenangkan agar tak terjadi keributan, "Lanjut, tapi jangan panggil gue Gemi"

Fanya mengangguk kikuk, lalu melanjutkan ceritanya, "Kak Gemini selalu nyemangatin aku, jadinya kemarin waktu aku tes gitar di kelas dapet nilai tinggi," Fourth menatap Gemini dengan tatapan menukik, membuat Gemini merinding sendiri.

"Dan sesuai janji aku sama diri aku sendiri, kalo aku berhasil dapet nilai tinggi di tes gitar, aku bakal ngomongin perasaannku ke kak Gemini!" Ujar Fanya tersipu lalu menyerahkan sekotak brownies yang memang ditujukan untuk Gemini.

Jelas sudah, adik kelasnya terbawa perasaan, nasib orang ganteng, batin Gemini yang takut di cincang oleh kekasihnya sendiri.

Fourth telah menghabiskan makan siangnya, ia meletakan sendok dan garpu di atas piringnya, "Gini dek, temen lo banyak apa sedikit?" Kali ini Gemini tak akan berbicara, tujuannya membawa Fanya kepada Fourth agar tak terjadi kesalahpahaman di kemudian waktu.

"Banyak, kak"

"Lo tau Bella?"

"Tau, kak, dia temen sebangku aku, emang kenapa ya?"

Fourth mengangguk lalu meminum es tehnya sebentar dan kembali pada Fanya, "Bella tuh adeknya Gemi, lo gak bilang dulu ke dia kalo lo mau nembak pacar gue?"

Fanya terkesiap, tindakannya yang gegabah itu ternyata membuatnya malu sendiri, salah Fanya tak memberitahu sahabatnya tentang orang yang dia suka, akibatnya ia sakit sendirian.

"Lagian ya dek, lo anak ekskul baru, kah? Belum tau, ya? Satu ekskul juga tau kalo gue sama Gemi pacaran" Tutur Fourth angkuh, membuat Fanya tercengang, "Loh?! Satu ekskul bukannya gak boleh pacaran?"

Gemini mengangguk, Fourth kembali menjawab, "Nah, tuh lo tau sendiri? Lo kan juga satu ekskul sama Gemi?" Fanya mengangguk kaku, ia kalah telak, "Lo beneran baru di sekolah ini apa baru di ekskul, sih?! Coba lo main-main ke ruang bk, foto gue sama Gemi banyak di sana"

Beberapa siswa perempuan yang duduk di dekat meja mereka sedang pasang telinga meskipun tak terlihat menjadikan mereka bertiga sebagai pusat perhatian. Namun kepopuleran sepasang kekasih yang sering memenangkan kontes musik itu membuat apapun tentang mereka menjadi menarik.

"Gue sama Gemi udah pernah menangin pensi di TV Lima, lo tau? Aturan dari pak Thanat, mereka yang bisa pacaran, dua duanya udah harus pernah menangin pensi itu. Kalo nggak, ya silahkan keluar ekskul" tegas Fourth angkuh.

Sudah sejak awal Fourth memperhatikan Fanya yang acap kali berusaha menempel pada kekasihnya, namun Fourth tak ingin bersikap kekanakan. Remaja itu harus bersikap profesional sebagai pecinta musik dan kakak kelas yang baik. Namun hari ini, Fourth harus tegas pada gadis itu, dan memperlihatkan bahwa Gemini adalah kekasihnya. Sama seperti apa yang Gemini lakukan padanya di waktu yang lalu.

Beberapa hari kemudian...

"Eh, si Fanya keluar ekskul, udah di setujuin sama pak Thanat" tutur Prom kepada Fourth.

Namun Fourth tak bertanya lagi karena ia sudah tahu alasan di balik keluarnya Fanya dari ekskul ini. Fanya tak bisa bersikap profesional sama sekali, dan sikap ini tidak di toleransi oleh pak Thanat sedikitpun.

"Oh, ya udah, nanti coret absen dia, ya!"

















Baper, selesai

Ada yang bisa nangkep maksud dari cerita (super) singkat ini?

Gado-gado (GeminiFourth Oneshoots)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang