Drippin

163 7 0
                                    

. Drippin .

" Kemana kau akan membawaku, hyung? " Tanya pria berpakaian santai yang sedang menyusuri sebuah lorong bergaya Jepang dengan pintu geser yang dilapisi kertas bercorak bunga.

" Nanti juga kau akan tau, setelah ini ganti pakaianmu dengan yukata yang disediakan! " Pesan Taeyoo sambil menuntun pria di sebelahnya, memegang pinggangnya dan berbisik dengannya.

Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Pinterest

Minjae yang adalah sepupu jauh dari Taeyoo, memutuskan untuk melakukan apa yang dipesankan oleh orang yang lebih tua darinya itu.

Begitu selesai mengenakan yukata yang disediakan, Minjae duduk di bantal dengan gaya bersila mengikuti Taeyoo.

Suara langkah terdengar dari tatami di balik pintu ruangan tersebut, menandakan kehadiran seseorang.

Sret..

" Tuan, orang yang akan melayanimu telah datang "

" Biarkan dia masuk! " Balas Taeyoo sambil tersenyum pada kekasihnya.

Bersamaan dengan itu, seorang pria dengan yukata dengan rambut ditata sedemikian mungkin sehingga dahi indahnya terpampang jelas, memasuki ruangan dan duduk bersila tak jauh berhadapan dengan Taeyoo.

Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Pinterest

" Lama tidak bertemu, Junnie " Ucap Taeyoo membuat pria indah itu tersenyum malu-malu.

" Aku juga merindukanmu, Nakamoto-san dan.. Dong-gege " Dong Sungsa yang adalah kekasih Taeyoo, mengembangkan senyum begitu melihat Junni mengingat namanya.

" Perkenalkan, ini adik sepupuku.. Na Minjae. Minjae ini Junnie, Yiren (penghibur) langgananku "

Minjae yang sedari tadi memerhatikan Junni secara mendalam langsung tersenyum ramah.

" Salam kenal " Ucap Junni lembut, kemudian mulai meracik sebuah teh untuk tamu-tamunya itu.

Aroma teh hijau membuat perbincangan mereka menjadi hangat, bahkan Minjae sampai menguap karena terlalu nyaman.

" Silahkan dinikmati " Junni memberikan ketiga gelas keramik itu dengan hati-hati.

Setelahnya, memberikan cemilan manis dan kembali ke tempat duduknya.
Ia bertepuk tangan dua kali dan tiba-tiba pelayan yang menunggu di luar, membawakan sebuah alat musik bernama Koto (mirip kecapi).

Dine with The Devil 🖤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang