Cemburu - Catnipz

1.3K 115 5
                                    

Sudah 30 menit berlalu, guru eskul musik belum terlihat sama sekali. Tidak ada kabar, Haerin yang hanya duduk-duduk sejak tadi mulai bosan. Sebenarnya ia sangat bersemangat untuk eskul hari ini, nyatanya semangatnya hilang begitu melihat Hanni dan Minji datang bersama. Mereka terus mengobrol sehingga tidak ada kesempatan untuk Haerin mengajak Minji berbicara.

"Gue pulang ajalah." Ucap Haerin sambil menarik tasnya kasar yang sebelumnya ia taruh di atas meja.

"Jangan dulu rin, nanti kalau tiba-tiba gurunya dateng terus kita ga absen gimana? absen eskul minimal 85% loh, kalau nggak kita ga bisa naik kelas." Jelas Eunchae, ia tau Haerin sedang dipenuhi api cemburu, tapi terlepas Haerin sedang cemburu atau tidak, mereka tidak boleh alfa hari ini, karena taruhannya adalah kenaikan kelas.

"Mau nunggu berapa lama lagi? gue udah lelah."

"15 menit lagi, setelah itu kita cabut beneran."

"ok" Haerin kembali duduk dan menaruh tasnya di atas meja, ia menenggelamkan wajahnya diantara tas eunchae dan tas miliknya.

"sabar ya." Bisik Eunchae

10 menit berlalu, kali ini Haerin benar-benar sudah tidak kuat melihat pemandangan didepan matanya, Hanni dan Minji yang sibuk mengobrol sejak mereka masuk ke kelas tadi. Mereka terus tertawa, entah apa yang mereka bicarakan, Haerin tetap membenci pemandangan didepan matanya.

"Teman-teman, kalian udah boleh pulang sekarang, barusan gurunya ngasih tau kalau dia berhalangan hadir." Ucap salah satu murid.

"Daritadi napa, buang-buang waktu aja" Ucap Haerin lalu berjalan cepat keluar kelas.

"Rin, tunggu." Eunchae berusaha menyamakan irama jalannya dengan Haerin.

Haerin berjalan menuju parkiran motor, tetapi ia lupa bahwa tadi pagi ia berangkat bersama Minji. Ia menghembuskan nafasnya kasar, terpaksa ia harus pulang dengan angkot hari ini.

"Kenapa rin?" Tanya Eunchae.

"gue lupa tadi pagi gue berangkat bareng Minji."

"mau naik angkot atau bareng gue?" Ucap Eunchae menawarkan tumpangan, rumah mereka memang tidak searah, Eunchae tau Haerin sedang di landa perasaan cemburu, tidak mungkin ia pulang bareng Minji.

"Nungguin aku ya?" Ucap Minji yang baru saja datang, ia mengambil salah satu helm motor dan memberikannya kepada Haerin.

Eunchae tersenyum kecut melihat tingkah Minji yang seakan-akan tidak mengerti keadaan yang sedang terjadi. Haerin hanya melihat helm yang Minji berikan, ia belum mengambilnya, tanpa aba-aba Haerin menarik tangan Eunchae dan mengajaknya pulang bersama.

"Aku pulang bareng Eunchae." Ucap Haerin

Belum genap 5 langkah, Minji menarik tangan Haerin.

"Pulang bareng aku, ga ada penolakan."

Haerin menepis tangan Minji dengan kasar, Eunchae hanya dapat menikmati drama kedua gadis ini, ia tidak tau harus bagaimana menanggapi mereka.

"Emang kenapa sih kalau aku pulang sama Eunchae? Kan ga ada masalah."

"Kamu ga pulang bareng aku aja termasuk masalah, apalagi kalau inget rumah kalian ga searah."

"Gue ga minat pulang bareng lo Minji, mending lo pulang sendiri. Kalau ga mau sendiri tinggal ajak Hanni."

Kali ini Haerin benar-benar pergi meninggalkan Minji, ia berjalan menuju parkiran mobil. Langkahnya terhenti ketika sebuah mobil meng-klaksonnya, kaca mobil itu turun perlahan, disana terlihat Danielle dan... Hanni?

Mengapa ada Hanni disana?

"Haerin ga pulang bareng Minji?" Tanya Danielle

"Bareng kok, ini lagi nunggu Minji, duluan ya!" Ucap Haerin lalu berbalik arah menuju parkiran motor, ia tidak sempat menjelaskan niatnya pada Eunchae, tetapi Eunchae tau apa yang akan Haerin lakukan.

Minji kaget melihat Haerin menuju ke arahnya, dari kejadian-kejadian sebelumnya saat Haerin sudah memakai kata Gue-Lo, itu artinya Haerin tidak mau keputusannya diganggu gugat, jadi tadi Minji hanya diam saja. Tapi kali ini Haerin tiba-tiba berubah pikiran, apa yang sebenarnya terjadi?

"Ayo pulang." Ucap Haerin.

"Kali ini karna apalagi?" Tanya Minji sebelum Haerin naik ke motornya.

"Apanya yang apalagi?"

"Masalahnya"

"Nggak ada masalah, semuanya fine-fine aja."

"Jujur"

"Dibilang ga ada masalah ya ga ada masalah, lo mau bikin gue pulang bareng Eunchae lagi?" Ancam Haerin.

"Itu pilihan kamu mau pulang bareng siapa."

"Cemburu." Akhirnya Haerin mengungkapkan isi hatinya.

Minji tersenyum mendengar jawaban Haerin, pantas saja sejak tadi ia memperhatikan Haerin yang mukanya terus terlipat, seperti sedang kesal dengan sesuatu.

"Aku tau hubungan kita backstreet, tapi kalau kamu kayak gini aku juga ga mau, emang enak lihat pacarnya sibuk sama orang lain? Dikacangin lagi." Ucap Haerin.

"Maaf ya sayang.. aku kira kamu baik-baik aja kalau aku interaksi sama yang lain."

"Bukan masalah kamu interaksi sama orang lainnya, masalahnya kamu sibuk banget sama Hanni, AAARGGHH." Haerin mulai kesal, dia benar-benar tidak habis pikir dengan Minji.

"Oke-oke gini, aku minta maaf yaa.. aku janji ini yang terakhir, setelah ini ga akan ada kejadian kayak gitu lagi. Maafin aku ya sayang?"

"Ekhm, bisa ga dramanya dilanjut nanti? Gue iri liatnya." Entah dari kapan Eunchae berdiri disini, kehadirannya yang tiba-tiba tentu saja membuat Minji dan Haerin kaget.

"Kok lo ga pulang?" Tanya Minji

"Gue mau mastiin temen deket gue pulang dengan selamat." Jawab Eunchae singkat

"Haerin aman kok sama gue, sekarang lo bisa pulang." Balas Minji

"Yang gue maksud teman dekat itu lo Minji, karna gue tau kalau Haerin kesel lagi sama lo, pulang-pulang lo udah jadi bubur ayam." Jawab Eunchae sambil menunjuk Minji.

Minji bergidik ngeri sambil menatap pacarnya, tatapannya seperti "beneran yang?"

Haerin hanya memutar bola matanya melihat tingkah Minji yang tiada habisnya.

New Jeans OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang