"No! it's just an accident, Yah." Tolak nya."Dia harus tanggungjawab."
"Saya setuju." Bu Nurfatimah tersenyum.
"Yah, kamu serius dengan keputusan ini? Kita ga kenal mereka loh." Tanya Bu Ariana memastikan.
"Iya Bun, mereka harus tanggungjawab, Ayah ga terima anak gadis Ayah di gituin." Jawab Ayahnya.
"Ayah jahat. Ga mikirin perasaan Jenna. Mendingan Jenna pergi aja daripada harus nikah dipaksa." Jenna berdiri dari sana dan berlari keluar.
"Jenna..." Panggil Bundanya.
Bundanya mengerjarnya.
Jenna terlalu cepat berlari, Bundanya tidak kuat mengejarnya. Bundanya berbalik dengan perasaan cemas.
"Ayah! Kejar Jenna. Bunda ga mau dia kenapa-napa, dia ga tau daerah sini." Ucap Bundanya yang khawatir.
Ayahnya baru saja akan berdiri dari duduknya tapi di halangi oleh Pak Mohamed.
"Fazli, kejar bakal isteri awak, cepat." Perintah Pak Mohamed.
Fazli dengan malas menuruti perkataan Papanya.
"Buat susah je perempuan ni." Gumamnya sambil berjalan menuju mobilnya.
Ia melajukan mobilnya pelan sambil melihat kekiri dan kekanan mencari Jenna.
Matanya tiba-tiba tertuju pada dua orang pria dan seorang gadis. Pria-pria bertato itu sedang bersama seorang gadis yang ia kenal.
Fazli dengan cepat melajukan mobilnya dan berhenti di dekat mereka, Ia turun lalu berjalan menghampiri mereka.
"Hey!." Teriaknya yang membuat pria-pria itu menoleh.
"Wah nampaknya ade superhero ni." Ucap salah seorang laki-laki menyeramkan itu.
"Ape kau buat?." Tanya Fazli.
"Siape kau?."
Dia menarik Jenna mendekatinya. "Ini isteri saye, nak ape kau?."
"Cih! Banyak cakap." Seseorang langsung menyerangnya.
Terjadi perkelahian antara Fazli dan 2 orang itu. Jenna sangat ketakutan, ia mundur menjauhi mereka.
Setelah kurang lebih 15 menit mereka beradu kekuatan, akhirnya Fazli berhasil membuat 2 orang jahat itu kabur. Ditambah lagi sudah ada beberapa orang yang melihat perkelahian mereka. Untungnya tidak ada luka atau memar serius pada Fazli. Fazli berbalik badan mendekati Jenna.
"Tak pe?." Tanyanya.
"Gapapa." Jawab Jenna singkat.
"Syukurlah. Jom balik."
"Gamau. Saya ga mau nikah sama anda." Jenna mulai menangis.
Fazli mengerti perasaan Jenna. "Maafkan saye. Ini semua kerana saye." Ucapnya.
"Emang!." Balasnya ketus.
"Kesian Bunda kau, menangis risau sebab kau lari tadi." Ucapnya lagi.
Jenna tak tega kalau sudah menyangkut urusan Bundanya. Jenna mengangguk. Fazli mengajaknya masuk ke dalam mobil. Mereka kembali ke Petronas twin tower.
"Jenna..." Bundanya menangis bahagia karena anak gadis kesayangannya telah kembali.
"Jangan kabur lagi sayang. Bunda khawatir." Bundanya masih memeluknya.
"Jangan kabur lagi, nak...." Sahut Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 Negara [On Going]
Novela JuvenilJodoh ga ada yang tauu Seperti kisah dua insan yang berbeda negeri dipisahkan oleh samudra tapi.. bisa bersatu? Akankah kisah ini berakhir indah seperti kisah pak Habibie dan Bu Ainun? Atau malah berakhir sedih seperti Kian Santang dan Rengganis? Ce...