"Jenna!." Panggilnya.Jenna sama sekali tak mendengar teriakan itu. Pikirannya terlalu berkecamuk. Fazli berlari secepat mungkin, ada sesuatu yang harus ia jaga.
"Jenna!." Panggilnya, Fazli langsung memeluk tubuh Jenna. Jenna yang pendek, tingginya tak melebihi leher Fazli langsung hilang dalam pelukan Fazli.
Jenna yang kaget langsung memberontak. "Apa-apaan nih?!."
"Gila lo?." Tanya Fazli.
Jenna tersentak mendengar suara itu. "Fazli? Mau apa lo?." Jenna kembali berusaha melepaskan diri.
"Lo udah gila?."
"Apaan sih anjir. Lo yang gila." Tingkah Fazli benar-benar aneh pikirnya.
"Lo keluar tanpa hijab, lo mau umbar aurat lo kesemua orang?."
Jenna tersentak dengan ucapan Fazli. Ia memegangi kepalanya. Benar. Kepalanya tak menggunakan hijab.
"Maaf." ucap Jenna.
"Maaf." Lirih Fazli.
"Ha?."
"Gue lagi badmood tadi. Ga bermaksud buat lo sakit hati." Ucap Fazli.
"Ohhh."
Dari kejauhan dapat Fazli lihat akan ada mobil yang melintas melewati mereka, hal itu membuat Fazli semakin mempererat pelukannya dan juga menutupi kepala istrinya itu.
"Ayo pulang. Makin banyak orang yang lewat. Gue ga mau aurat lo diliat orang lain." Ucapan Fazli barusan berhasil membuat Jenna baper dan salting.
"Alay banget sih. Lagian juga cuma rambut doang."
"Sama aja. Hak gue ga boleh di ambil orang, sekalipun cuma diliat."
Deg!
Deg!Ada apa dengan Fazli. Apa dia sadar saat mengucapkan itu pikir Jenna.
"Ga usah bikin gue baper. Ga mempan. Dasar buaya." Ucap Jenna berusaha menghilangkan saltingnya.
"Terserah."
Fazli menuntun Jenna untuk berjalan. Tubuhnya masih memeluk Jenna dan menutup kepalanya.
"Faz, masih jauh ga?."
"Lumayan."
"Gue capek. Engap. Bisa ga kalo gue lari aja, mumpung ga ada orang." Ucap Jenna.
Tanpa aba-aba Fazli langsung menggendongnya ala penculik. Lucu bukan.
"Fazli bangsat! Kepala gue puyeng...." Teriak Jenna sambil memukul punggung Fazli.
Fazli berlari cepat menuju rumahnya. Sesampainya di depan gerbang Fazli menurunkan jenna. Lalu kembali memeluk istrinya itu sambil menutup kepalanya.
"Gue oleng." Lirih Jenna.
"Bentar lagi nyampe." Balas Fazli, hingga sampai kedalam rumah mereka masih seperti itu.
"Eh kalian." Bu Nurfatimah cukup terkejut melihatnya.
"Tutup mata, Maa!." Ucap Fazli mengagetkan Mamahnya.
Bu Nurfatimah yang kaget, spontan menutup mata. Tiba-tiba Bu Ariana juga datang dan Fazli melakukan hal yang sama. Bodohnya Bu Ariana juga ikut menutup mata.
"Kenapa harus tutup mata Fazli?." Tanya Bu Nurfatimah.
"Jenna lagi ga pake hijab, Ma. Jadi ga ada yang boleh liat auratnya Jenna kecuali Fazli." Jawabnya tanpa berpikir.
Bu Nurfatimah dan Bu Ariana yang mendengar nya langsung tertawa terbahak-bahak. Kelakuan pengantin baru itu benar-benar aneh.
"Fazli, Fazli... Kamu ini ada-ada aja deh. Mama sama Bunda tuh cewek Fazz, apalagi Bunda Ariana itu kan ibunya Jenna, masa iya gaboleh liat aurat anaknya sendiri?." Ucap Bu Nurfatimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta 2 Negara [On Going]
Fiksi RemajaJodoh ga ada yang tauu Seperti kisah dua insan yang berbeda negeri dipisahkan oleh samudra tapi.. bisa bersatu? Akankah kisah ini berakhir indah seperti kisah pak Habibie dan Bu Ainun? Atau malah berakhir sedih seperti Kian Santang dan Rengganis? Ce...