03. Awal dari Sebuah Perang

296 37 23
                                    

Senin, 31 Oktober 2022

Seminggu setelah Maheswara menjadi keluarga resmi, kehidupan mereka semua berjalan lancar. Andra yang menikmati kebersamaan mereka, Gaga yang merasa sudah aman, Gio yang tak dihantui oleh rasa bersalahnya, Juna yang sudah bisa menebarkan senyuman, Shaka yang bahagia dengan keluarga barunya, Vano yang sudah memperbaiki kehidupannya, Ezra dengan kebahagiaan seperti biasanya, dan Darel yang sudah mencapai kebebasannya. Semuanya damai, mereka bahagia dengan kehidupan yang diciptakan oleh Andra.

Kali ini, Darel memasuki hari pertama ia bersekolah di SMA Bumi Langit. Ia diantar oleh Andra dan Gaga. Juna? Ia masih tidur sampai sekarang. Ia memang cukup pemalas, atau bahkan yang paling pemalas? Berbicara saja Juna sudah lelah.

"Darel," Andra memanggil adik bungsunya itu, dan sang empu menoleh.

"Kamu bisa," ucap Andra. Darel tersenyum.

"Jangan takut lagi, ya. Kalo kambuh minum obatnya," suruh Gaga.

"Iya bang!" Akhirnya, Darel menunjukan rasa semangatnya lagi setelah sekian lama. Ia memeluk Andra dan Gaga dan setelah itu pergi menuju kelasnya.

Mereka berdua tersenyum ketika punggung Darel semakin lama semakin jauh dari pandangan. Setelah dirasa-rasa Darel sudah tidak ada, mereka berdua bertatapan dengan tatapan kebingungan karena tak tahu harus ngapain lagi.

"Ngapain lagi kita?" Tanya Andra pada Gaga.

"Makanya cari kerja, Ndra. Masa adek kamu sendiri yang kerja, abangnya nggak." Gaga mengomel kepada Andra.

"Kerja di mana lagi, Ga?"

"Dikira Jakarta sempit? Banyak yang bisa dijadiin kerjaan."

"Emang ada yang mau nerima lulusan SMA?"

Mereka berdua kembali terdiam setelah berargumen untuk beberapa saat. Lalu Gaga kembali mengemukakan pendapatnya.

"Ada satu pekerjaan yang kemungkinan besar keterima, tapi resikonya gede juga."

"Apa itu?" Tanya Andra penasaran.

"Jadi karyawan perusahaan Keluarga Damian."

.-.

Cklek!

Pintu terbuka, dan seketika kelas itu hening dan semua pasang mata tertuju pada Darel. Ia sedikit trauma akan tatapan mata, tapi ia mencoba untuk memberanikan dirinya dan mengambil langkah untuk maju ke dalam kelas.

"Maaf, saya anak baru disini. Ada kursi kosong gak?" Tanya Darel mencoba untuk tenang, padahal tangannya diam-diam gemetar.

"Eh, ini anak barunya?" Tanya salah satu murid perempuan.

"Imut ya."

"Another cogan gais!"

"Imut banget! Mirip beruang!"

"Namanya siapa?"

"Kosong delapan berapa?"

Mata Darel berbinar ketika semua orang mau menyambut dirinya. Darel tersenyum bahagia, senyum yang benar-benar bahagia sampai menampilkan giginya. Ia mengucapkan, "N7ama saya Darel Antares Maheswara. Panggil aja Darel."

"Gak usah kaku-kaku gitu, bro." Tiba-tiba seorang murid laki-laki merangkulnya. Orang itu memiliki rambut yang cukup gondrong dan berwarna hitam, serta ... tampan?

MAHESWARA | ATEEZ FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang