•Happy Reading•
•••
"Riki. Lu bikin ulah apa lagi?"
Siang ini, Riki, Sean dan Januar menjalankan aktivitas mereka layaknya remaja pada umumnya. Januar di buat pusing lagi dan lagi. Ia mendapat surat panggilan dari kepala sekolahnya. Ia sempat bingung, seingat Januar Ia belum membuat ulah Minggu ini. Namun setelah melihat nama yang tertera di depan amplop, Januar ko langsung paham dan menghampiri Termuda dari mereka.
"Hehehe" bukannya menjawab. Riki malah memberikan cengiran andalannya
Sean menjitak kepala Riki "Jawab egek!" Ucapnya emosi
"Anjir lho Kak. Sakit ini" keluh Riki sambil mengelus kepalanya
"Gw tanya Riki. Lu bikin ulah apa lagi sampe dapat sp sp segala?" Tanya Januar
"Hehe" Riki menggaruk tengkuk belakangnya
"Gw ga sengaja megang dada Bu Mery" ucap Riki malu malu
"ASTAGA RIKIIII" teriak Januar emosi
"LU MASIH KECIL, NGAPAIN KAYAK GITUU" seru Sean
"Gw ga sengaja Kak!" Riki membela diri saat melihat kedua Kakak nya itu siap untuk menelan dirinya hidup-hidup.
"Ga sengaja gimana Riki" tanya Sean frustasi. Ia lelah dengan tingkah Riki yang makin lama makin membuat pusing
"Gw di dorong. Pas Gw mau jatoh Gw asal pegang dong. Eh, ada Bu Mery. Kena pegang deh" ucap Riki dengan wajah polos
"Tapi seneng kan Lu?" Tanya Januar sinis
Riki memberikan cengiran andalannya "hehehe"
"Tawa Lu" sembur Sean
"Ampun deh Kak. Gw juga ga sengaja itu. Teman Teman Gw aja yang kompor" ucap Riki membela diri
"Auah pusing Gw. Mau resign aja jadi Abang Lu Rik" ucap Januar frustasi
"Gw sama Januar ga ikut campur ya. Kasi sendiri suratnya ke Kak Ethan. Gw sama Januar sih ga mau ikut kena semprot" Sean angkat tangan untuk masalah kali ini
"Eh eh, jangan gitu dong Kak. Mana berani Gw sendirian ngasi surat ini ke Kak Ethan" ucap Riki memelas
"Ya tanggung jawab sendiri lah. Masa ngajak ngajak Gw sama Kak Sean. Nanti kalau kita yang ikut kena ceramah gimana? Ga mau Gw" tolak Januar
"Ayolah Kakk, bantuin Gw" mohon Riki
"Ga!" Tolak Januar cepat
"Gw traktir makan deh Kak, sepuas yang Lu mau" tawar Riki
"Ga"
"Gw traktirnya selama sebulan"
"Ga"
"Ck. Laptop baru deh. Deal?"
Januar dan Sean saling tatap, tersenyum licik. Hehe, ini yang mereka mau.
•••
"Kita udah balik"
Pukul setengah 4 sore, tiga termuda yang masih SMA baru saja tiba di rumah. Mereka sempat mampir makan di luar. Sesuai perjanjian, Riki yang membayar semua makanan mereka. Untung warisan Ayah dan Ibu Riki banyak. Jadi Ia tidak perlu takut jatuh miskin.
"Sore amat. Dari mana kalian?" Tanya Jansa yang tengah fokus mengerjakan tugas kuliahnya
"Singgah makan dulu Kak" jawab Riki
Riki menyenggol lengan Januar, memberi isyarat untuk memberikan surat itu kepada Ethan. Kebetulan Ethan, Saga dan Jayden juga ada di ruang tv.
"Kak Ethan" panggil Januar
KAMU SEDANG MEMBACA
BFF (Best Fake Friend)
Fanfic// warning // blood , hw Mereka bersahabat. Tapi, manusia sangatlah menakutkan. Darah, keringan dan air mata bertumpahan. Tidak ada yang bisa di percaya. Start: 25 Januari 2023 Finish: _