24. Kakak Ipar

295 50 19
                                    

Kalau ada typo tandain ya :*

Di depan cafe tak jauh dari perusahaannya berada. Mobil keluaran terbaru dari perusahaan Inggris itu nampak baru saja memasuki area parkir lalu berhenti tepat di garis parkir yang sengaja dibuat.

Tak kunjung keluar, sudah berjalan sekitar satu menit penghuni mobil nampak masih enggan untuk keluar hingga tak berselang keluarlah ia dari bilik mobilnya.

Bajunya yang rapi, rambutnya yang klemis serta sepatunya yang glowing membuat kesan keren pada dirinya, dilihat dari penampilannya saja siapapun tahu kalau ia bukanlah orang biasa, bukan orang yang bisa disentuh dengan seenaknya.

Gemerincing lonceng menyambutnya yang memasuki cafe membuat penghuni di ujung tempat lain segera tersenyum ke arahnya. Pria yang akan berusia 60 tahun di tahun depan itu tersenyum lebar menyambut putra semata wayangnya lalu berjalan keluar kursi untuk memeluk putranya.

"Aigo putra papa sudah besar sekarang"

(Aigo : astaga)

"Aku sudah 28 tahun pa" menepuk pundak anaknya, sang papa melepas pelukan mereka lalu menepuk bahu anaknya sebanyak tiga kali.

"Papa sudah banyak melewatkan banyak perkembanganmu Kook. Papa masih tidak menyangka anak semata wayang papa yang menggemaskan kini sudah jadi pria dewasa" pria bernama lengkap Jeon Jungkook itu terkekeh lalu menarik lengan papanya untuk kembali duduk.

"Kita pesan makanan ya? Sekalian makan siang"

"Biar aku yang memesankan pa" dari tempatnya Jungkook beranjak menuju meja kasir dan membuat pesanan sedangkan itu di kursinya, Jeon Kiha papanya menatap anak pria satu-satunya yang sudah dewasa, baginya anaknya ini masihlah bocah kecil yang butuh perhatiannya namun ia tidak menyangka jika anak yang dulunya sering merengek karena mainan kesayangnnya hilang itu sudah dewasa dan bahkan sudah sukses dengan jalannya sendiri.

👣👣👣👣

"Jadi, kenapa papa tiba-tiba mengajak bertemu?" Kalau diingat lagi, setelah kedatangannya di rumah keluarga mereka, ia tidak pernah bertemu dengan papanya sekalipun walaupun masih sering berkirim kabar tapi untuk sekedar bertatapan tidak pernah sama sekali.

"Memangnya orang tua harus memiliki alasan dulu untuk menemui anaknya?"

"Bukan begitu, hanya tidak biasa" Jeon Kiha tertawa kecil lalu mengusap mulutnya dengan lap setelah meletakkan alat makannya di atas piring kotornya.

"Sebenarnya selain itu papa juga mau mengajakmu untuk makan malam di rumah besok"

Makan malam? Alur wajah Jungkook seketika berubah, entah kenapa hanya mendengar kata rumah saja perasaannya sudah kacau.

"Papa tahu sendiri kan aku sibuk?"

"Iya papa tahu, tapi tolonglah luangkan waktumu sebentar untuk datang karena Joohyun mau mengenalkan calon suaminya. Kamu adiknya harusnya bisa datang di acara keluarga"

Joohyun? Kakaknya? Menikah? Apa dia tidak salah dengar?

"Joo___nuna? Menikah? Dengan siapa?" (Nuna : kakak perempuan seperti teteh atau mbak)

"Makanya datanglah. Papa sendiri belum pernah bertemu dengan kekasihnya tapi mendengar kakakmu mau mengenalkan calon suaminya papa rasa dia sudah yakin untuk serius"

Mendengar Joohyun mau menikah entah perasaan Jungkook terasa aneh, bukan cemburu tapi serasa aneh. Seorang Joohyun akan menikah? Apa benar? Kalau wanita itu menikah tandanya ia sudah bebas kan? Tandanya ia tidak akan mendapatkan pelecehan lagi kan?

Sofure (Soine Furento) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang