Kalau ada typo tandain ya :*
Satu minggu berlalu sejak kejadian di rumah utama keluarga Jeon yang Jungkook lewati dan selama itu pula Jungkook selalu mencoba melupakan kejadian itu, walaupun tidak benar-benar lupa tapi berkat adanya Suzy dia bisa lebih cepat untuk menerimanya dan menganggap tidak ada hal yang terjadi sebelumnya, ia beranggapan selama ia tidak bertemu Joohyun tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi.
TOK TOK TOK
Tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas di depannya Jungkook menimpali.
"Masuk" dan tepat setelah itu terdengar pintu yang dibuka diikuti dengan masuknya seorang wanita yang tak lain adalah sekretarisnya. Wanita berambut cepol itu menunduk sopan sesaat ia masuk.
"Tuan di luar ada orang yang ingin bertemu anda"
"Siapa? Aku tidak ada janji temu dengan siapa-siapa" kalau itu Suzy sudah pasti akan langsung masuk tanpa meminta izin karena semua orang di kantor ini sudah tahu hubungannya dengan Suzy jadi secara teory tamunya bukan dari ruang lingkupnya saat ini.
"Seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai Kim Jun Myeon" Kim Jun Myeon, mendengar nama itu fokus Jungkook terpecah begitu saja, untuk apa pria itu datang ke sini? Ia memang melupakan tentang beberapa angka yang pria itu tinggalkan di secarik kertas tapi ia melakukan itu bukan tidak sengaja tapi memang ia tidak ingin berurusan dengan apapun yang bergubungan dengan Joohyun apapun itu.
"Tanyakan kepentingannya kalau tidak penting suruh dia pergi"
"Katanya ada hal penting yang ingin beliau diskusikan dengan anda tuan" Jungkook membuang nafasnya panjang sebelum akhirnya menutup berkasnya untuk menatap si sekretaris.
"Suruh dia masuk, dan jangan ada yang boleh masuk sebelum ia keluar dari ruangan ini"
"Baik tuan" sepeninggal asistennya, Jungkook melepas kacamata bulatnya lalu beranjak dari duduknya yang bertepatan dengan masuknya pria bernama Jun Myeon itu ke ruangannya.
"Silahkan duduk" ucapnya berusaha beramah tamah seraya berjalan mendekati sofa diikuti dengan Jun Myeon.
"Jadi hal penting apa yang mau anda diskusikan dengan saya?" Pria bersurai hitam itu nampak kebingungan memilih kalimat terlihat dari gerakannya menggaruk alis dengan wajah bingung.
"Jadi beberapa hari lalu saya meninggalkan nomor saya di depan kamar anda, apa anda tidak melihatnya?" Entah kenapa aura Jungkook saat ini sangat berbeda dengan auranya seminggu yang lalu, terlihat berwibawa dan mengintimidasi membuat Jun Myeon merasa segan.
"Saya melihatnya"
"Lalu kenapa anda tidak menghubungi saya?" Masih dengan wajah tenangnya Jungkook menyilangkan kakinya dengan tangan bertumpu di atasnya.
"Untuk apa? Saya tidak memiliki kepentingan dengan anda"
"Tapi saya memiki kepentingan dengan anda" Jungkook menghela nafas namun wajahnya masih sangat tenang.
"Kalau ini tentang Joohyun saya tidak_____"
"Ini tentang kejadian di ruangan itu" Jungkook tahu arah bicara pria ini, rasa tenang yang sedari tadi ia tanamkan perlahan menyusut saat ingatan tentang malam itu kembali terlintas di benaknya. Tidak, ini tidak boleh terjadi sekarang di depan pria ini.
"Ada bisa melupakannya dan menganggapnya tidak pernah terjadi"
"Lalu bagaimana dengan anda?___" pria itu diam sesaat lalu melanjutkan.
"Bagaimana dengan mendiang adik saya dan korban lainnya?" Wajah Jungkook terlihat shock, adiknya? Korban lainnya? Apa selain dia masih ada korban lainnya yang Joohyun perlakukan dengan buruk? Dia tidak tahu tentang ini sampai detik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofure (Soine Furento) 🔚
FanfictionWARNING : MATURE CONTENT 21+!!! UPDATE SETIAP HARI MINGGU PUKUL 22.00 WIB Karena trauma di masa lalu Jungkook mengidap insomnia akut. konsultasi juga obat tidur sama sekali tidak membantunya hingga suatu hari ia menemukan iklan yang menawarkan jasa...