Prolog

52 4 0
                                    

A Beautiful Valentine

|

|

|

|

|

Seoul, Korea Selatan.

Hari sudah menuju siang dan di jam seperti itu masih menjadi hari yang cukup dingin di kota tersebut, musim dingin kian meningkat suhunya bahkan termasuk di siang hari apalagi jika sudah menyentuh malam hari, hampir seluruh warga korea menggunakan mantel tebal untuk melindungi tubuh mereka dari cuaca dingin bahkan hujan salju yang semakin rutin menyelimuti bumi.

Walau terkadang ada yang menikmati keadaan tersebut namun juga terkadang ada yang sama sekali tidak menikmati musim dingin seperti ini.

Tap Tap Tap

Langkah seseorang mengisi keheningan di sebuah taman yang terletak di pusat kota, ia menatap sekeliling yang kini diselimuti oleh salju putih yang hampir menutupi setiap sudut taman, bahkan hanya ketika dirinya menghela nafas saja uap dingin dapat keluar dari bibirnya menandakan betapa rendahnya cuaca hari itu.

Betapa bodohnya, karena saat ini masih ada saja manusia yang keluar rumah, dan itu termasuk dirinya.

Kedua tungkainya yang sudah melangkah cepat perlahan terhenti karena melihat beberapa perlengkapan dari perayaan natal dan tahun baru di tengah taman itu tengah dilepas.

Ya mereka semua baru saja melewati pergantian tahun beberapa hari lalu, mungkin seminggu yang lalu atau kurang sepertinya, ia tak menghitungnya dengan benar.

Netranya melihat seorang pekerja tengah membawa kardus perlengkapan untuk dipasangkan lagi sebagai dekor baru bagi taman tersebut, event baru lagi kah? Sejenak ia berpikir setelah tahun baru memang ada event apalagi?

Dan kerutan di keningnyapun segera berganti saat dirinya teringat event besar apalagi yang akan datang sebentar lagi di tengah musim dingin seperti ini namun di nantikan oleh banyak orang.

Valentine...

Ia memutuskan untuk kembali melangkah seperti tak perduli akan rasa penasaran sebelumnya setelah tahu event apa yang akan terjadi setelah ini, Valentine tak pernah menjadi hari yang begitu disukai olehnya..

Banyak orang bodoh yang akan membuat atau membeli cokelat kemudian memberikannya pada seseorang yang bahkan selama setahun sebelumnya tak pernah mereka ajak berbicara sama sekali, apa itu normal?

Tentu saja tidak.

~ A Beautiful Valentine ~

Di sisi lain taman terlihat beberapa anak remaja melewati taman tersebut setelah menghabiskan masa liburan awal tahun baru mereka di sebuah game center, mereka berjalan beriringan sembari memasukkan kedua tangan ke dalam saku.

Di dalam game center tadi mereka sama sekali tidak merasa kedinginan namun begitu keluar dalam sekejap mereka hampir mati kedinginan ketika angin dingin melewati tubuh mereka begitu saja tanpa ijin.

"Musim dingin belum akan berakhir eoh?" Keluh seorang pria dengan mata sabitnya yang makin menyipit ketika ia mengigil sembari semakin mendekatkan tubuhnya pada sahabat-sahabatnya agar mendapatkan kehangatan, dan tak lupa ia juga memeluk dirinya sendiri.

"Sudah kukatakan bukan, keluar kemarin malam dan pulang hari ini bukanlah keputusan yang bagus.." ujar salah satu sahabatnya yang kini hanya mendiamkan si remaja yang bersandar padanya dan terlihat hampir mati kedinginan.

"Memang bukan tetapi kau tetap ikut keluar bersama kami Hyung, apalagi setelah Jeno Hyung membujukmu seperti itu.."

"Ck diamlah Park Jisung.." omel pria bernama Jaemin tersebut, ia sudah benar-benar hampir mati kedinginan saat ini sedangkan perjalanan mereka menuju rumah masih setengah perjalanan lagi, salahkan mereka yang hanya menggunakan jaket dengan bahan yang kurang begitu tebal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Beautiful ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang