Chapter 10: Go Camping Fun

956 210 22
                                    

“Saat aku begitu lelah dengan apa yang terjadi di dunia ini, kalian adalah pengisi daya terbaikku.”
- Just B, YourBie03

X CHAPTER X

°°°

Sakura sibuk mengecek perlengkapan berkemah mereka saat Naruto sibuk bolak-balik ke kamar mandi lantaran sakit perut, salahnya yang minum susu basi alhasil perutnya sakit.

"Sasuke, bisakah kau hentikan bocah kening itu? Dia membuatku sakit kepala," ucap Sakura yang sudah tidak tahan lagi melihat Naruto yang sudah bolak-balik ke kamar mandi selama setengah jam.

"Sakura tidak boleh bicara begitu saat temanmu sakit," tegur Mebuki saat perempuan paruh baya itu memberikan obat kepada Naruto, membiarkan laki-laki dengan manik sapphire itu meminum obatnya terburu.

"Bunda jangan membelanya, salahnya karena tidak melihat tanggal kadaluwarsa terlebih dahulu padahal aku selalu mengingatkannya," ucap Sakura dengan kesal.

"Aku baru bangun tidur saat membuka kulkas, aku tak sempat melihat tanggalnya lagi," ucap Naruto membela dirinya sendiri.

Mebuki menghembuskan nafasnya berat. "Baiklah, silahkan kalian bertengkar. Benar-benar, padahal masih pagi tapi mereka sudah bertengkar, memang tidak mudah menjadi ibu tiga anak."

Mebuki terus mendumel sembari berjalan menuju dapur, membiarkan Sakura dan Naruto yang mulai berdebat sementara Sasuke memeriksa perlengkapan kemah mereka.

"Dobe, kau yakin sudah memesan tempatnya?" tanya Sasuke ragu-ragu saat melihat perlengkapan mereka yang tak ada tenda sama sekali.

"Jangan khawatir, aku benar-benar sudah memesannya. Memang agak sedikit sulit karena tempatnya penuh di akhir pekan namun berkat kehebatan dan kegigihanku, kita bisa menikmati berkemah bersama dengan menyenangkan," ucap Naruto yang bangga kepada dirinya sendiri.

"Kita benar-benar tidak perlu membawa tenda?" tanya Sakura yang juga merasa khawatir pasalnya ini Naruto, laki-laki itu cukup memiliki banyak list yang membuat ia dapat diragukan.

"Tentu saja, aku menyewa di bumi perkemahan. Di sana disediakan dari tenda sampai kantong tidur. Jadi, kita hanya perlu membawa kompor kemah dan peralatan memasak serta bahan-bahan untuk dimasak atau cemilan," jelas Naruto namun Sasuke dan Sakura masih tak percaya.

"Sungguh, mereka bahkan menyediakan karavan tapi aku tak sanggup menyewanya, Papi akan membunuhku jika aku menghabiskan banyak uang," ucap Naruto dengan cengirannya.

Sakura memicingkan matanya. "Tunggu sebentar, jangan bilang jika Papi yang membayar semuanya?"

"Tentu saja, darimana aku dapat uang?" ucap Naruto yang diakhir pertanyaan polosnya.

"Ah, aku benar-benar ingin memukuli makhluk kuning ini. Wahh... Sasuke lihat dia, aku tak bisa lagi berkata-kata," ucap Sakura tak percaya pasalnya ia tak ingin merepotkan Minato, Papi Naruto.

"Kenapa? Papi bilang tidak apa-apa. Katanya ia mencari uang juga untuk kita jadi tak masalah," ucap Naruto dengan polosnya membuat Sakura tak bisa berkata-kata sampai ia terduduk di kursi.

"Bukankah biayanya cukup mahal?" tanya Sasuke membuat Naruto terdiam memikirkannya.

Naruto menggelengkan kepalanya ragu-ragu. "Entahlah, Papi tak bilang, ia langsung setuju saat aku bilang ingin berkemah bersama kalian."

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang