Rencana dan Impian

7 3 0
                                    

Ini sudah hari ke 3 mereka menjadi pasutri dan mereka masih ada cuti untuk hari ini, waktu cuti Ananta hanya tersisa 2 hari dan waktu cuti Rinai masih ada 3 hari.

Mereka berdua kini tengah rebahan santay di kamar Rinai ( ini masih dirumah ayah tiri dan ibu Rinai) jam menunjukkan pukul 1 siang, cuaca diluar sangat terik Rinai dari tadi tidak biasa diam dikamar karena kegerahan sendiri, sedangkan Ananta sangat anteng rebahan sambil melihat Rinai yang sebentar sebentar menari selang beberapa menit kemudian Rinai akan menyanyi, lalu akan memainkan alat musik nya. Ananta sungguh lelah melihat Rinai yang tidak bisa diam dan tidak kenal lelah itu.

Kalau Ananta bertanya apa Rinai tidak lelah seperti itu, maka Rinai akan menjawab " aku cape duduk atau rebahan doang Nan " ucap Rinai.

Rinai yang akhirnya mulai lelah dengan apa yang di lakukannya pun lantas duduk di tepi ranjang sambil menoel kaki Ananta, Ananta yang merasa kaki nya di sentuh Rinai pun menangkatkan alisnya.

" cari minum yuk keluar haus, mana gerah, sekalian cari angin" ajak Rinai

" panas " singkat Ananta

" Aduhh ayo pakai mobil kamu, gerah banget Nan disini " ucap Rinai sambil mengibas ngibaskan tangan nya kewajahnya. Meski kamar itu sudah menggunakan AC menurut Rinai tetap saja panas, bagaimana tidak. Rinai saja sedari tadi tidak diam.

Ananta yang melihat istrinya itu sangat ingin keluar pun akhirnya mengiyakan ajakan Rinai. Rinai tersenyum melihat jawaban Ananta. Dengan cepat Rinai mengganti bajunya yang sudah basah bekas keringat.Rinai memakai sunscreen dan moisturizer di wajahnya, dan tidak lupa memakai ombre lipstick. Rinai dengan cepat memasang kerudung untuk menutupi rambutnya.

Kini Rinai sudah sangat siap dengan untuk pergi Rinai yang melihat Ananta masih rebahan, dengan cepat menarik tangan Ananta.

Ananta sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Rinai, tapi tidak apa apa Rinai kan istrinya. Mereka berdua menuruni tangga dengan tangan yang bergandengan kedua orang tua Rinai yang melihat mereka seperti itu pun tersenyum.

" Rinai, mau kemana?" tanya Ibunya, Ibu Rinai namanya Rini.

" Rinai mau ke luar cari yang seger seger ma, mama mau nitip?" tanya Rinai.

" ga usah, kamu pergi aja sama Ananta " ucap sang mama. Rinai pun berpamitan dan bersalaman dengan kedua orang tua ny begitu juga Ananta.

" Kita pergi ma, pa, Assalamualaikum" pamit Ananta kepada orang tua Rinai.
" Waalaikumssalam" sahut mereka berdua.

_____________________

" Wahhh!! Aaaaaaa" Rinai sedari tadi tidak bisa diam didalam mobil dia selalu melakukan hal hal konyol, sekarang ini yang di lakukannya adalah memasang wajahnya di kaca mobil yang terbuka dang berteriak.

Ananta hanya bisa geleng geleng melihat kelakuan Rinai.

" Nan kepantai ga sih harusnya kita " Rinai memancing Ananta

" Oke " Rinai tersenyum dengan jawaban Ananta. Ananta yang melihat senyum Rinai hampir tidak fokus mengendarai mobil nya. Ananta sangat senang jika Rinai juga senang.

" Nan stop nan, ada mamang es kelapa " teriak Rinai. Membuat Ananta menepikan Mobilnya.

" Kamu mau es kelapa ga Nan ?" Tanya Rinai memastikan, Ananta hanya mengangguk dan mengikuti Rinai keluar mobil.

" Mang es kelapanya dua ya " ucap Rinai

" Siap neng "

Tidak lama lama menunggy akhirnya es kelapa itu sudah jadi Rinai sangat senang dan mengambil kedua es kelapa itu di tangan mamang sang penjual. Tapi tangannya penuh dia tidak bisa mengambil uang didalam tasnya.

Melihat Arunika dan Swastamita Bersama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang