"Yang! Ini beneran?" Tanya Dikta dengan tak percaya, Ia memandangi benda yang ada ditangannya.
"Nggak tau, Tapi kata Bunda kalo garisnya dua berarti- Aku lagi hamil" Jawabnya.
Dikta membuang tespek kesembarang arah, Dengan segera Dikta memeluk Senja dengan erat. "Makasih, Yang!" Ucapnya begitu bahagia.
Senja berusaha melepaskan pelukan Dikta, Ia pengap dipeluk badan kekar Dikta. "Lepas! Pengap tau! Itu juga kenapa tespek nya dibuang" Ucapnya.
Dikta yang mendengar itu langsung mengurangi pelukannya. "Hehehe, Nggak penting lagi kan? Lagian udah kebukti kalo Kamu hamil" Ucapnya cengengesan.
Senja berdecak. "Belum akurat! Siapa tau tuh tespek eror" Jawab Senja.
Dikta melepaskan pelukannya dan berjongkok didepan perut rata Senja. "Kamu pasti udah ada disini kan?" Ucap Dikta pada perut Senja, Ia mengusap-usap nya pelan.
Senja menyingkirkan tangan Dikta. "Geli, Ta! Jangan diusap-usap"
Dikta terkekeh. "Kayaknya ada beneran deh, Yang!"
"Sok tau!"
"Beneran, Yang! Aku aja bisa ngerasain. Lagain kan Kamu belum datang bulan kan?" Ucap dan tanya Dikta.
Senja memutar bola matanya malas. "Serah dah"
Senja berjalan menuju kasur dan merebahkan dirinya, Tadi memang dua orang itu mengobrol didepan pintu kamar mandi.
"Yang?"
"Hmm"
Dikta memeluk Senja yang sedang tiduran. "Cek mau nggak?" Tanya nya.
Senja mengeryit bingung. "Cek apa?" Tanya nya sambil menyingkirkan tangan Dikta yang mengelus perutnya.
"Kenapa nggak mau dielus?" Tanya Dikta heran.
"Geli bang-"
Dikta dengan segera menutup mulut Senja menggunakan tangannya. "Bibirnya minta dicipok ya, Yang?"
Senja menggigit tangan Dikta yang membungkam mulutnya.
"Shh, Kok digigit?! Nggak sopan banget sama Suami! Durhaka Kamu, Yang" Ucapnya dramatis, Walau memang tangannya terasa sakit.
"Kenapa? Nggak suka?!" Tanya Senja ngegas.
"Ulululu, Sensi banget bumil!" Dikta menguyel-uyel pipi Senja dengan pelan.
Senja kembali menyingkirkan tangan Dikta. "Paan sih! Bumil-bumil" Senja melototkan matanya melihat Dikta.
Dikta menjulurkan lidahnya. "Kan emang bumil! Nggak suka?"
Senja menggeleng. "Enggak! Asing banget kata-katanya" Jawabnya sambil mengubah posisinya menjadi miring, Ia membuka aplikasi chat ya.
Notif terbaru ada ketiga sahabatnya yang mengiriminya pesan, Ia membuka satu- persatu.
Gea
Ja, Ayo ke kafe! Ngumpul-ngumpul. Lagi libur kerja Gue.
Lama banget nggak kumpul! Pada sibuk kerja.
Jarang banget kan bisa libur Gue, Awokawok.
Kafe mana? Yang lain setuju nggak..
Kek orgil Lo!
Tak selang lama Gea langsung membalas pesannya.
Hehehe, Kafe Prancana aja. Deket kok dari rumah baru Lo.
Itu mah kafe Suami Gue anjir!
Lah? Seriusan Lo?!
Iya anjir, Yaudah gpp. Tapi kalo Gue diizinkan sama Dikta
Ya elah, Mentang-mentang udah ada Suami!
Hahaha, Makannya Cepet cari laki dong!
Udahlah mau tidur Gue, Seklian nanti jemput Gue ya? Lagi males bawa kendaraan sndiri.
Nggeh Ratu!.
Senja meletakkan Hp nya di meja nakas, Ia membalikan tubuhnya. Ternyata Suami Prik nya itu sudah tidur, Tak lupa tangannya yang setia Ia taruh diperutnya.
Senja memeluk Dikta dari depan, Menenggelamkan kepalanya didada bidang Dikta. Ia memejamkan matanya mulai menyelami alam bawah sadarnya.
.....
Follow akun Instagram : @mi.loee
"Imut banget, Ta!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE
Teen FictionKalian udah bisa pesen novelnya di shoope: @Firaz Media Link SHOPEE : https://shp.ee/acrirwx 📌Follow dulu sebelum baca!📌 📍NO PLAGIAT! 📍 Follow akun Instagram : @mi.loee Ramein ceritanya gess. ..... Oke, Sesuai judulnya. Cerita ini menceritakan k...