01

1.8K 143 19
                                    

Shani berjalan perlahan, menenteng tas kantornya dan duduk di sebuah halte yang letaknya tidak jauh dari kantor tempatnya bekerja.

" huekkk "


" Bajingan lo "


" jangan mentang mentang lo cakep bisa permainan hati gue seenak jidat lo ya anjing! "



" huaaaa , bangsat! Gua pikir lo beda dari orang lain, ternyata lo sama aja! "
Ucap seorang gadis yang sedang memukul tiang yang letaknya di samping halte.





Semua orang yang berada di dekat halte melirik sinis ke arah shani, ia hanya bisa melambaikan tangannya, mengisyaratkan bahwa ia tidak mengenal gadis itu, dan rancauan tidak jelas yang keluar dari mulutnya bukan lah perbuatannya.

Seorang pria paruh baya mendekat ke arah shani dan berbisik pelan " nak selesaikan baik baik, jangan di tempat umum, ga enak di liat orang "

Shani mengerutkan dahinya dan mulai sedikit panik, ia bahkan tidak mengenal siapa gadis gila ini.

" ta tapi pak saya- "

" setidaknya bawa dia pulang, gak aman kalau dia pulang sendiri, turunkan egomu sedikit "

Shani menghembuskan nafasnya kasar dan melirik ke arah gadis gila yang kini sedang menangis sambil menutupi wajahnya.




Shani mengurungkan niatnya untuk naik bus, ia memesan taxi dan membawa gadis itu masuk ke dalam mobil.

" mbak? Rumahnya dimana biar saya antar "
Tanya shani pelan sesekali melirik ke arah gadis yang wajahnya sudah berantakan

" gue ga punya rumah! "

" oh gembel ternyata " gumam nya dalam hati

Gadis itu mabuk berat, kepalanya terasa berat Dan beberapa menit setelahnya tubuhnya ambruk di pangkuan shani.




























Ia mengerjapkan matanya berkali kali, kepalanya terasa pening dan berusaha untuk bangun dari tidurnya yang terasa sangat panjang, ia melirik sekitar yang terasa asing baginya.

" duh... gua dimana ya?" Gumam sisca seraya memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit pusing








" udah bangun ?"
Tanya shani yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan setelan baju santainya.

" lo? Lo siapa? Lo ngapain gua? "

" lo mabok semalem, kaya orang gila, jadi gua bawa pulang" jawab shani santai.

" orang gila mana yang mau bawa orang mabok ga di kenal ke rumah pribadinya? Ngarang kan lo? Lo manfaatin gua kan pasti! Lo udah ngapain gue ?"

" dari SMP sampe gede gini emang ga berubah ya? Tetep galak, masih untung lo ketemu gue, kalo ketemu orang lain udah abis badan lo "

" lo kenal gue?" Tanya sisca heran

" shani, temen SMP lo dulu "

" eh?...."






























Shani dan sisca berjalan menuju dapur dan menyantap makanan yang sengaja shani sediakan untuk sisca, teman semasa SMP nya, saat di taxi sisca terbaring di pangkuannya, shani tidak sengaja membaca nametag yang tergantung di lehernya dan nama itu tidak asing baginya, hal itu yang membuat shani mau menolong sisca dan membawanya ke apart yang ia sewa, jika shani tidak kenal sudah pasti shani akan menurunkan gadis gila itu di tengah jalan.

ALIEN [shansis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang