Mornin' sleepyhead

496 38 4
                                    


Axo terbangun dengan setengah matanya yang masih kerlap. Objek yang pertama kali ia lihat adalah Zet, menakjubkan bukan?

"Zet?" panggilnya pelan, walaupun orang yang dipanggil masih tertidur pulas.

Ia merubah posisi tidurnya untuk lebih menghadap Zet. Entah mengapa ia suka sekali saat temannya itu masih tertidur.

"...Zet~...bangun yok...", lagi-lagi tak ada balasan.

Karena merasa waktunya terbuang-buang hanya untuk membangunkan sang Ancient Builder, ia lebih memilih untuk bangun sendiri.

Axo berjalan menuju kamar mandi, meraup wajahnya dengan air, menggosok gigi, dan kegiatan-kegiatan penting yang harus dilakukan di kamar mandi. Zet? Don't ask him, ofkors dia masih turu.

Sampai jam setengah 8 sekalipun, sampai Axo selesai mandi, tetep aja Zet tidak membuka matanya. Axo sempat curiga, '(Jiwanya masih ada nggak ya...)'.

"Bangun woe, mau jam 9 masih a mimir aja." Ucapnya sambil menyenggol pundak Zet.

Akhirnya, Zet meresponnya, "...mmh...nanti-nanti...".

"Nanti pala bapak kau."

Perlahan, Zet membuka matanya dan mendapati bahwa Axo sedang di depannya dengan clothless. Eitss...masih pake handuk yaa. (Aowkowkaowk).

"Apa sih kek mak gue aja..." kata Zet perlahan dengan nada menggerutu.

"Mau ke bazaar sekolah nggak? Nyesel lho kalo kaga ikut."

Tapi, hati sang Ancient masih enggan untuk menyuruhnya bangun. Ia masih terlalu nyaman dengan kasur, sampai-sampai nggak bisa bangun. (Kek gue, udah prenjon masih aja ngejar).

Zet tersenyum tipis menatap Axo, "Peluk dulu dongg...".

Axo meresponnya dengan tamparan kecil di pipi Zet, "Apa lu bangun harus dibayar sama pelukan?". Tanyanya dengan nada yang sarkas.

"Peluk, pleasee..." Zet tampak begging dengan kedua lengan terangkat tanda meminta pelukan.

"Beg yang benerr."

"Hug mee ueueueue, I promise I'll be a good boy..."

Hati Axo luluh dengan kaimat Zet, dan memutuskan untuk memeluk Zet walaupun cuman 5 detik. 5 detik? Cukup untuk membuat pipi Axo memerah dalam sekejap.

"U-udah?" tanya Axo sedikit bergetar karena pelukan tadi.

"Kalo belum, lu mau apa?" tanya Zet balik.

"Ah Zet bruh. Mandi sana!" ucap Axo sambil berusaha mengalihkan topik.

"Aowkowkaowk... iye-iye, cayangg..."

Axo menanggapi kalimat Zet yang barusan memanggilnya 'cayang' dengan sebuah selentik ringan di kening Zet.

"Ouch..." erang Zet sambil memegang keningnya.

Nggak sakit sih, tapi biar Axo senang aja. (Zet gws...)

"Disuruh mandi ya mandi. Mandilah sebelum dimandikan."

"Ck...iya deh iyaa..."

Zet berdiri sempoyongan dan mulai berjalan menuju kamar mandi. Katanya Ancient Builder ga ada kata 'ngantuk' di kamusnya, lah kok ini?

Puluhan menit kemudian, jam sudah menunjukkan tepat pukul 9. Axo menebak-nebak, apa kendaraan yang bisa mempersingkat durasi perjalanan. Dikarenakan acara bazaar dimulai pada pukul 9.30.

Di tengah-tengah pemikirannya itu, Zet muncul di balik daun pintu dengan hanya handuk yang menutupi pinggang sampai lututnya. Axo yang melihatnya pun membatin, '(A-anak siapa ini...masih single belum...)'.

Hateful Love {Axoiz X Zet22} : REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang