| sick feeling | ❦

6.1K 530 121
                                    

Kangen gak?

————————


"Nih," Brynlee menaruh sepiring spaghetti ke arahnya, membuat Adam menaruh perhatian pada makanan tersebut, kemudian beralih pada makanan lain yang Reina dan Brynlee masak untuk mereka, jangan tanya kenapa Kinan tidak ikut masak, yang ada dapur akan pecah jika gadis itu ikut serta.

"Thank you," ucapnya, dibalas dengan senyuman lebar Brynlee yang kemudian duduk di sebelahnya, beralaskan karpet tebal yang digelar di balkon, karena apartment Kinan tidak seluas miliknya atau milik Zion, jadi meja makan di apartment itu tidak besar, tidak mampu menampung orang-orang sebanyak mereka.

"Enak banget, aku suka," celetuk Yemima, teman akrab Jessamine, memuji spaghetti yang dimakannya.

Sementara Jessamine sendiri makan dengan pelan, lalu mengangguk, menyetujui ucapan Yemima, saat perhatian Adam terus tertuju pada gadis yang lantas menjilati garpu di tangannya, laki-laki itu berdecak, segera mengalihkan matanya, tak sengaja bersitatap dengan manik kelam milik temannya, Zion.

Adam mengangkat alis, yang pada akhirnya hanya diabaikan oleh Zion, laki-laki itu menurut ketika Kinan memintanya membuka mulut untuk disuapi.

"Mau ke mana?"

Suara Jessamine membuat Adam kembali lagi mengalihkan atensinya pada gadis itu, bertanya pada Chelsea yang berdiri dengan wajah datar dan malas.

"Toilet," jawaban singkat yang diangguki oleh si empu yang bertanya.

Adam cukup sadar bahwa gadis bernama Chelsea itu, tidak betah berada di sini, padahal sebelumnya dia yang paling semangat untuk ikut.

"Lo gak suka, Dam? Kok gak dimakan?"

Adam menoleh pada Brynlee, gadis itu memasang wajah ingin tahu, karena Adam sejak awal belum makan spaghetti buatannya.

Adam mengangguk, mengangkat garpu serta piring dan melahap spaghetti, "Gue makan," katanya, dan Brynlee tersenyum lagi, masih melihat Adam seolah menunggu reaksi darinya.

"Enak." Adam berikan jawaban setelah menelan satu suapan ke mulutnya sendiri, lagi-lagi Brynlee tersenyum.

Adam berdiri, dia melangkah ke arah dapur yang tidak disekat, dan masih bisa dia lihat ke arah teman-temannya. Membuka kulkas, laki-laki itu meraih satu kaleng bir, lalu menutup pintu kulkas kembali. Dia hendak memutar tubuh, sebelum sebuah tangan menarik bahunya membuat Adam kembali menghadap pada kulkas.

"Lo?"

"It's me." Zion menyahut, "lo gak akan minum dengan tujuan mabuk, lalu nyiumin cewek lagi, 'kan? Siapa lagi target lo? Jessa atau yang lagi ke toilet itu?"

Adam mendengkus, sementara Zion menarik sudut bibir, tersenyum miring. Adam menurunkan tangan Zion dari bahunya. Menatap laki-laki yang sedikit lebih pendek dari Adam.

"What are you talking about?"

"Gue tahu."

"Apa?"

"You kissed her, in my apartement, that night."

Shit.

"Gue lihat cctv, dude. Kalo lo lupa." Lanjutnya, bahkan sebelum Adam bertanya. Adam melirik ke tengah ruangan.

"Dam, dia gak akan hilang!"

"Zip it!"

Zion terkekeh, lalu menyenggol lengan Adam yang sedang meminum birnya, otomatis membuat Adam oleng sedikit dan minuman beralkohol itu agak tumpah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SICK FEELINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang