Bingung

49 12 0
                                    

Kini Yerin tengah disibukkan dengan teman-temannya yang terus membujuk dirinya untuk masuk dalam ekstrakulikuler seni. Padalah ia sudah mengatakan ingin fokus dulu pada pembelajaran untuk mengejar ketertinggalannya.

Lagipula jika ia ingin masuk ekstrakulikuler, ia tidak ingin masuk seni. Ia berencana masuk ekstrakulikuler sains. Berhubung saat ini mereka sedang berada di laboratorium.

"Yer kalau lo ikut ekskul sains, aduh sama aja lo tetep sama citra lo sebagai anak genius," ucap Eunha.

"Nah bener. Mending ke seni, Yer. Lebih santui," ucap Sinb.

Umji yang masih saja sibuk dengan not lagunya pun ikut bergabung dalam pembicaraan, "Emang lo mau terus belajar tentang ipa? Gak capek apa Yer."

"Kita gak bakal maksa lo sih. Tapi kalau lo ber---"

"Hai! Kenalin gue Bae Irene, siswi cantik dan terkenal di Viviz Senior High School. Masa iya lo lupa sama gue?"

Ucapan Sowon terhenti saat kedatangan Irene. Sebagai informasi tambahan, Sowon, Umji, Sinb, Eunha, dan Yuju sangat dan sangat tidak menyukai Irene. Pasalnya gadis itu adalah ketua ekstrakulikuler seni yang sangat menyebalkan.

Yerin yang tidak tahu apapun hanya tersenyum menanggapi ucapan Irene karena dirinya masih sibuk mencatat yang dicatat oleh guru di papan tulis. Irene pun tak henti sampai di situ saja, ia melanjutkan ucapannya.

"Lo kenal sama Kim Taehyung si anak basket?" tanya Irene.

Yerin hanya mengangguk, "Maaf bu, bukannya nilai di atas harusnya 13 phi?"

Guru tersebut cukup terkejut dan kembali menghitungnya benar bahwa nilai seharusnya adalah 13 phi. Guru tersebut tersenyum dan menghapus jawaban yang salah. Berbeda dengan Irene yang masih kesal karena tidak diperdulikan oleh gadis baru ini.

Di tempat yang berbeda, Taehyung dan kawan-kawannya tengah berlatih. Kini mereka sedang melakukan pemanasan sebelum bermain. Sejak tadi Taehyung tidak fokus karena ia sangat bingung saat ini.

Jimin melirik Taehyung heran, "Kenapa lo, Tae? Daritadi gak fokus kayaknya."

"G-gak. Gapapa. Gue cuma banyak pikiran aja," ucap Taehyung.

"Inget Tae pertandingan kita minggu depan dan kita harus fokus," ucap Jin.

Jhope menambahkan, "Gak usah kasih pressure ke Taehyung. Nanti dia malah jadi gak fokus."

"Bener, kalau kita kerja sama dan fokus sama-sama pasti kita bisa menang," ucap Namjoon.

"Tapi kayaknya ada yang salah deh sama lo, Tae." Jungkook meneliti seluruh inci wajah dan ekspresi Taehyung. Hal itu cukup membuat Taehyung bergidik ngeri.

Lagi-lagi, pria si kapten basket itu mengatakan bahwa ia tidak apa-apa. Namun Suga menyadarinya dan mendekat untuk mencoba menggali sesuatu yang sulit diungkapkan Taehyung pada semua teman-temannya.

"Lo kenapa? Lo bisa cerita sama gue."

Taehyung pun menghela napas panjang dan pasti teman-temannya tahu jika ada sesuatu yang tidak baik pada perasaannya, "Lo pernah gak sih pengen sesuatu yang lain dari hidup lo selain kebiasaan lo?"

Suga tersenyum simpul, "Audisi teater?"

"Y-ya gak cuma itu. Intinya lo pernah gak?" tanya Taehyung.

"Tae, gue cuman mau ngingetin sesuatu. Di sekolah ini, lakuin yang lo tau aja dan ingat ekskul basket ini sangat dihormati oleh seluruh warga sekolah. Gak ada yang berani ngobrol sembarangan sama kita. Kalau misal aja lo ikut audisi teater, itu bakal ngerusak semua rencana kita untuk pertandingan minggu depan."

Musical [TAERIN] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang