Najla hanya terdiam dan menahan rasa sakit dari cekikan yang Ratu Rahma berikan padanya.
"Najla apakah sakit nak." Ratu Rahma tersenyum licik.
"BUNUH ANAK INI." Teriak Ratu Rahma sambil melepaskan tangannya dari leher Najla.
"SIAPKAN API UNTUK MEMANGGANG TUBUH NYA." Lanjutnya.
Beberapa penyihir yang berada di ruang itu pun keluar mencari kayu untuk menyalakan api dan membakar tubuh Najla.
"Mm-a-af, apakah kau a-akan me-mbunuh ku?" Ucap Najla kepada Ratu Rahma sambil tergagap
"Tentu saja."
"Ta-tapi kenapa kau ingin membunuhku?, Bukankah kau ini penyihir terang dan akan melepaskan kutukan pada Raffy?"
Ratu Rahma yang mendengar pun hanya tertawa "HAHHAHAHA, Apakah kau percaya terhadap tipuan Raffy?, Gadis yang malang."
Raffy yang duduk diseberang hanya tersenyum licik.
"Raffy aku memerintahkan mu untuk menjaga nya sampai api siap dan jangan sampai dia lepas." Ucap ratu Rahma sambil meninggalkan meja
"Baik yang mulia."
Sekarang disana hanya tersisa mereka berdua yaitu Najla yang sedang berbaring di atas meja dan Raffy yang sedang duduk.
"Kau penipu." Ucap Najla
"Dan kau percaya, HAHAHA. Ternyata sangat mudah untuk membodohi seorang Muggle sepertimu."
"Muggle?"
"Oh ya, aku lupa kalau ayahmu seorang penyihir juga."
"Ayahku penyihir?"
"Ya, Apa kau tidak tahu itu?, Tentu saja tidak karena keluarga mu pasti menyembunyikannya darimu."
"Menyembunyikannya?, kenapa mereka menyembunyikannya?"
"Tanya saja ibumu."
"Tapi sekarang aku ditahan maka lepaskan aku agar bisa menemui ibuku."
"Kau akan menemui ibumu setelah kau dibakar."
Najla memutar bola matanya
...
Waktu telah menunjukkan pukul 22.00 malam
Para penyihir telah mengumpulkan kayu dan menjadikan api unggun yang akan dijadikan sebagai tempat terakhir bagi Najla.
"Kerja bagus." Ucap Ratu Rahma
"Raffy bawa anak itu kemari."
Raffy dan Najla mendekati Ratu Rahma dan para penyihir lainnya
"Apakah sudah kau sudah siap gadis malang?"
"Gadis yang malang, hidupmu akan segera berakhir. Apa kata-kata terakhirmu sebelum wafat?"
"Aku ingin pulang untuk menemui ibuku."
"Gadis malang ibumu sudah menunggu mu di alam baka sekarang." Ucap Ratu Rahma diiringi dengan tawa jahatnya "HAHHAHA"
"I-ibu?"
"Aku telah membunuh ibumu."
"Dan sekarang aku akan memasukkan mu kedalam api yang berada di depan mu. Agar kau bisa menemui ibumu." Ratu Rahma tersenyum licik.
Najla yang mendengar pun hanya pasrah dan terlihat kebingungan
(Mungkin seperti inilah akhir dari hidup Najla)
Ratu Rahma mengayunkan tongkat sihir nya dan berkata Wingardium leviosa kemudian Najla terangkat keatas dan dijatuhkan nya di dalam api yang membara di depannya.
"Hahaha, akhirnya aku bisa membalas kan semua dendam ku pada mu Aulia, dan kini sekarang anakmu telah bersama mu di alam baka."
"Berbahagialah dengan anak mu di alam baka."
Para penyihir bersorak gembira dengan kematian tersebut namun ada seorang penyihir yang tampak tidak gembira dengan kondisi tersebut yaitu Raffy.
Raffy terlihat sedih atas kematian Najla.
"Raffy apakah kau bersedih?"
"Tidak yang mulia."
"Kalau begitu ayo kita rayakan bersama kematian gadis itu."
"Baik yang mulia."
"Yang mulia karena saya telah menyelesaikan tugas saya, apakah saya boleh kembali ke Hogwarts?"
"Tentu saja nak. Tapi apakah kau akan pergi sekarang dan tidak mau menikmati pesta dulu?"
"Tidak yang mulia, terima kasih atas tawarannya."
"Baiklah kalau begitu."
....
Setelah dari tempat tadi Raffy kembali ke Hogwarts tengah malam ia masuk ke dalam dengan diam diam dan memasuki ruang asramanya "Gryffindor".
Semua orang di ruang Gryffindor sudah tidur kecuali Raffy ia baru sampai dan tidak bisa tidur.
Jadi Raffy memutuskan untuk duduk di sofa Gryffindor common room. Namun, saat ia duduk ia merasakan sesuatu yang ganjil dari bawah meja.
"Najla."
Maaf garing masih belajar + buru buru🐍
Part 3 or stop?
KAMU SEDANG MEMBACA
POTTERHEAD AREA STORY
FanficCerita ini hanya fiksi belaka karakter di dalam cerita adalah nama orang yang bergabung dalam grup Potterhead Area dan juga karakter dari JK. Rowling selebihnya karangan sendiri penulis.