CHAPTER 18

186 40 22
                                    

"...tim Alpha sudah berada dititik A.." Do Seok Jin memerintah Kang Han Min dan Jimmy Kim untuk berdiri dikedua sisi pintu besi berukuran 2 x 2 meter. Dibelakangnya Ahn Yoo Bin menodongkan arah senjatanya menuju pintu. Mereka diam sejenak, menunggu aba-aba untuk melakukan pendobrakan.

Suasana tegang ditambah dengan suara-suara tembakan yang belum berhenti sejak 10 menit lalu, tepat ketika tim Alpha, Bravo, Charlie dan Delta tiba di sebuah kapal peti kemas atau container ship yang membawa bahan makanan impor menuju Tiongkok dirompak oleh perompak yang mengaku dari daerah Laut Cina Selatan. 4 tim elit itu dibagi dibeberapa titik sesuai dengan misi masing-masing. Tim Alpha bertugas untuk menyelamatkan 5 sandera berkewarganegaraan Korea Selatan yang berada di bagian dek nahkoda kapal. Tim Bravo dan Delta bertugas untuk menyelamatkan anak buah kapal yang disandera dibagian ruang penyimpanan makanan, sedang tim Charlie bersiap sebagai backup team. Kapal kontainer tersebut sudah dikepung oleh Tentara Angkatan Laut Korea bekerjasama dengan Angkatan Laut Tiongkok untuk menyelamatkan para sandera.

"Ruby, apa pengelihatanmu jelas?" Seok Jin berbicara melalui Alat Komunikasi Tempur yang terpasang dihelm nya. Suara dari Seok Jin bisa terdengar jelas oleh seluruh tim Alpha.

"Beri aku waktu 7 detik." Jawab Lee He Na dengan code name Ruby yang kini tengah berada diatas salah satu kontainer, siap membidik para pelaku melalui senapan jarak jauhnya.

Seok Jin dan yang lain mulai menghitung mundur sambil bersiap. Pada detik ke 5 terdengar suara riuh dari dalam hingga 2 detik terakhir. Tepat di detik ke 7 Han Min dan Jimmy mendobrak pintu.

"Masih ada 1 orang yang belum aku lumpuhkan." Terdengar suara He Na mengingatkan rekan-rekannya.

Seok Jin dan yang lain berpencar. Mereka hanya menemukan 2 pelaku yang tengah meringis kesakitan dengan luka dibagian kaki dan bahu mereka. 4 orang sandera yang tampak sangat ketakutan duduk merapat diatas lantai dekat dengan jendela. Menggunakan bahasa isyarat dari tangannya, Seok Jin memerintahkan Jimmy dan Han Min untuk mengamankan para pelaku sedangkan Yoo Bin membantu para sandera untuk keluar dari dek kapal dan mengantar mereka menuju kapal bantuan yang sudah menunggu.

Kepala Seok Jin melirik ke kiri dan ke kanan, menjelajah seluruh penjuru dek untuk mencari 1 pelaku dan 1 sandera lagi yang tiba-tiba menghilang.

"Ruby, apa kau melihat 1 pelaku dan 1 sandera lagi? Aku tak bisa menemukan mereka." Bisik Seok Jin pada He Na.

Belum sempat mendengar jawaban Ruby, seorang pria tinggi besar dengan bekas luka sayatan diwajahnya muncul dari arah belakang Seok Jin. Jimmy dan Han Min segera menodongkan senjata mereka ke arah pria tersebut, begitupula dengan Seok Jin.

"Jika kau ingin anak ini selamat, kau harus bertukar posisi dengannya." Pria itu ternyata berbicara dalam bahasa Korea. Sandera yang terlihat masih remaja tersebut tampak ketakutan, dan dari posisinya sekarang Seok Jin melihat ada luka tipis bekas sayatan benda tajam dilehernya.

"Viper, bawa 2 pelaku itu bersamamu dan minta bantuan tim Delta yang ada dibawah. Black, aku ingin kau standby 5 meter ke kiri dari pintu dan minta 2 anggota tim Charlie untuk bantu mengamankan situasi jika mulai tidak terkendali. Mengerti?" Sebut Seok Jin dengan memanggil anggota timnya menggunakan code name masing-masing. Tanpa memberikan interupsi, kedua anggota tim elit tersebut segera melaksanakan perintah kaptennya.

"Ruby, hold position." Lanjut Seok Jin seraya melepaskan helm nya sehingga ia tidak dapat berkomunikasi dengan tim nya lagi. Dengan pelan dan hati-hati, Seok Jin melepaskan rompi anti peluru, persediaan peluru dalam tas kecil dan sebilah pisau dari pinggangnya. Ketika semua alat tempurnya terlepas, Seok Jin mengangkat kedua tangan dan berjalan kearah pria besar di depannya.

From A Man Who Truly Loves YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang