35. Karma?

1.6K 288 56
                                    

"Yang mana mobilmu, Unnie?" Tanya Jisoo saat mereka tiba di parkiran mobil. Jisoo hanya tau mobil Jennie warna hitam. Tapi, dia tidak tau tipe dan plat nomer nya. Apalagi Jisoo hanya pernah melihat nya sekali dan itupun saat mereka bertengkar di basement.

"Kau kan yang pegang kuncinya. Aku lupa parkir dimana, bunyikan saja alarm nya" Jawab Jennie berhasil membuat Jisoo menatapnya dengan heran.

"Baru pertama kali aku dengar orang yang lupa tempat parkirnya sendiri" Ejek Jisoo pada Jennie

Jennie memutar matanya malas, Dia kemudian mencengkram erat tangan Jisoo yang menggandeng tanganya. "Berhenti mengomel. Cepat temukan mobil nya, diluar dingin."

Jisoo hanya bisa menghela napas pasrah. Dia kemudian memasukan tangan Jennie yang dia genggam ke dalam Jaket nya mencoba menghangatkan tangan mereka berdua dan tanganya yang satu menekan tombol pada kunci mobil untuk membunyikan alarm, seketika suara bipbip dan lampu sein menyala disalah satu mobil yang berada tidak jauh dari mereka.

"Itu dia, Ayo" Ucap Jisoo.

Jisoo kemudian berjalan sambil mengenggam tangan Jennie dalam jaket. Jennie hanya diam saat Jisoo melakukan itu. Dia merasakan kehangatan menjalar dari tangannya dan menyebar ke seluruh tubuh nya. Tapi, Itu hanya sesaat sampai kim Jisoo mengeluarkan tanganya dari dan melepaskan genggaman tangan mereka saat tiba di mobil.

Jennie mengira, Jisoo melepaskan tangan mereka untuk membuka pintu mobil untuknya. Akan tetapi, Jisoo justru meninggalkan Jennie berdiri diam menunggu disana. sedangkan dirinya sudah pergi ke kursi pengemudi dan memasuki mobil tanpa pernah memikirkan Jennie yang masih berdiri diluar.

Jennie masih tertegun, tidak menyangka bahwa Jisoo memperlakukan nya seperti itu. Dia masih terpaku di tempat sampai kaca mobil disebelahnya turun dan wajah bingung Jisoo terlihat di balik kemudi.

"Kenapa kau berdiri disana dan tidak masuk Unnie? Kau bilang diluar dingin. Cepat masuk sebelum kau membuat bayiku sakit!" Ucap Jisoo membuat Jennie semakin marah kepadanya.

Pada akhirnya, Dengan perasaan jengkel. Jennie membuka pintu mobilnya sendiri. "Kau menyebalkan!" Ketus Jennie saat memasuki mobil dan memasang sabuk pengaman nya secara pribadi.

"Terima kasih." Saut Jisoo cepat sambil menyalakan mobilnya. "Aku tidak tau kenapa kau berbicara begitu. Tapi, aku akan menganggap nya sebagai pujian."

Jisoo memutar kemudi dengan lihai membuat mobil bergerak dengan stabil meninggalkan rumah sakit dengan Jennie yang badmood di dalam nya.

"Hmm~.. Hmm~.. Hem hem~" Jisoo bahkan bersenandung saat dia menyetir. Dia benar-benar mengabaikan Jennie yang marah disebelahnya.

"Jisoo!" Panggil Jennie dengan kesal.

"Apa?" Jisoo menyaut dengan bingung. Dia melirik Jennie disebelahnya sebentar sebelum fokus kembali ke jalan. "Ngomong-ngomong, kita akan pergi kemana?" Tanya Jisoo lagi, Dia jelas tidak ingin mencari tahu penyebab Jennie yang marah disampingnya.

"Kenapa tanya aku? Kan kau yang menyetir" Ketus Jennie membuat Jisoo sedikit mengangkat alisnya tidak suka.

"Kau lapar kan? Mau makan apa?" Tanya Jisoo lagi mencoba bersabar melawan perubahan mood dari Jennie.

"Terserah."

Jisoo mengernyitkan dahinya sedikit. Dia memutar kemudi mobilnya untuk berbelok sebelum kembali berbicara. "Mau makan ayam bakar Pak Jee? Itu di dekat sini dan rasanya enak" Saran Jisoo tapi justru dijawab dengusan sebal dari Jennie.

"Aku sedang tidak ingin makan ayam bakar." Tolak Jennie berhasil membuat Jisoo melirik nya dengan tidak suka.

"Lalu? Kau ingin makan apa?"

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang