0,00

10 4 1
                                    

'mencoba melupakan mu sama saja seperti menghapus tinta permanen, sangat sulit'
jevandra putra•

~|happy reading|~

****

Cuaca cerah di Senin pagi ini membuat siapa saja menggerutu kesal. Pasalnya mereka yang sekolah dan karyawan kantor harus melakukan rutinitas pagi mereka, yaitu upacara.

Tak terkecuali gadis manis yang saat ini sedang sibuk mencari dasi sekolah nya yang entah hilang kemana. Ini hari pertamanya sekolah dan menjadi siswa kelas tiga.

Tentu saja dia harus memberikan contoh yang baik pada junior-junior nya. Dan dia juga tidak ingin di beri hukuman oleh guru kesiswaan, karena terlambat.

"Ma... Liat dasi aku gak?" Gadis itu berteriak dari kamarnya

Seorang wanita dewasa dengan wajah anggun, berdiri di pintu kamar gadis itu. Wanita itu tersenyum melihat kebiasaan putrinya yang mirip dengan ayahnya.

"Bukannya kemarin kamu gantung di dalam lemari ya" ujar ibu dari gadis itu

Tanpa banyak bertanya, gadis itu berlari menuju lemari dan membukanya. Benar saja ucapan ibunya, kalau dasinya tergantung indah didalam lemari. Gadis itu segera memasangnya dengan secepat kilat.

"Yaudah ayo turun, papa udah nunggu di bawah" ajak ibu nya

Gadis itu berjalan dibelakang ibunya masih sambil memasang dasi di lehernya.

Itulah kebiasaan pagi gadis itu, selalu saja ada yang hilang saat dia akan berangkat sekolah. Entah itu kaus kakinya atau mungkin dasi seperti sekarang.

Tapi sebelumnya kenalkan, nama gadis itu adalah Shazia Triantika.

Putri tunggal dari pasangan Byantara Sarendra dan Tanaya Priscanara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri tunggal dari pasangan Byantara Sarendra dan Tanaya Priscanara. Seorang pengusaha yang terbilang cukup sukses.

Gadis itu dipanggil dengan nama Zia oleh orang-orang terdekatnya. Gadis dengan kepribadian introvert itu sangat handal dalam urusan menggambar.

Perempuan manis dengan pipi sedikit cubby itu sangat menyukai hujan, senja dan penyuka kaktus. Dari sekian banyak tanaman yang menarik, dia lebih memilih kaktus. 

Karena menurutnya merawat kaktus lebih gampang dan bentuknya juga cukup menarik.

dan sekarang kita kembali pada Zia dan ibunya yang sudah siap untuk berangkat. Gadis itu bergegas jalan keluar sembari menarik tangan ayahnya agar berjalan lebih cepat.

Dia tidak ingin dihari pertamanya menjadi siswa kelas tiga, dia harus datang terlambat. Zia membuka pintu dan mendapati sahabatnya berada didepan rumahnya.

Sepertinya dia baru saja sampai, karena dia baru akan turun dari motornya.

"Pagi om, Tante" sapa nya ramah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang