CHAPTER 18

526 51 5
                                    

Semesta selalu penuh kejutan, Semesta selalu penuh dengan teka teki yang sulit di mengerti, Semesta sangat suka mempermainkan apapun. Semesta selalu menjadi saksi dari sebuah hal , dari sedih sampai bahagia.

Dan hari ini semesta sedang bermain main dengan wonwoo. Semesta sebelumnya memberi wonwoo teka teki tapi kali ini semesta memberikan jawaban dari teka teki itu.

Wonwoo membaca surat di tangannya, dibacanya semua hasil yang tertera di atas kertas putih itu. Sampai pada akhir , ia melihat satu nama dan di sebelah nama ini tertulis 'positif '.

Dunia wonwoo berhenti, darah dalam tubuhnya seperti membeku. Otaknya yang di elu-elukan sangat cerdas oleh staff kantor dan teman-temannya, kini tak berjalan dengan baik.

Wonwoo berharap ini sebuah candaan, berharap ini hanya mimpi dimana wonwoo akan terbangun dan melakukan aktifitasnya seperti biasa lalu melupakan mimpinya.

Tangannya bergetar meremat kertas yang dia pegang. Matanya memanas. Sekarang wonwoo tak memiliki jiwa. Jiwanya hilang. Hatinya sudah gelap aura wonwoo juga sudah gelap. Penyebabnya tak lain tak bukan adalah jun. Junnya yang bisa membuat wonwoo secerah matahari dan sekarang jun membuat wonwoo redup tanpa cahayanya lagi. Semua hanya karna jun, jun dunianya wonwoo. Hancur berkeping-keping, wonwoo tak suka itu, ini sangat menyakiti junnya.

" KIM MINGYU BAJINGAN KEPARAT!! MATI AJA LO !! " Teriak wonwoo dibarengi dengan tinju di pipi kanan mingyu. Hantaman yang keras dan tak main main itu membuat mingyu yang tak siap menerima pukulan itu tersungkur di lantai ruangan dokter jo.

Dokter jo dan hao melihat itu langsung berdiri dari duduknya terkejut akan tindakan wonwoo yang secara tiba-tiba.

Wonwoo menghajar mingyu tanpa ampun, mingyu yang sempat tersungkur dan terdiam lama, hanya menerima pukulan wonwoo, tak ada niatan untuk melawan atau melindungi dirinya. Kekuatan wonwoo sangat kuat, seokmin dan hoshi yang melerai juga ikut terkena pukulan wonwoo yang acak memukul mingyu.

" WON UDAHAN WON, LO KENAPA BANGSAT " ujar hoshi yang mencoba melepas wonwoo dari mingyu.

" WON ITU TEMEN LO, MINGYU BISA MATI WON. STOP WONWOO! " Seokmin juga membantu hoshi memisahkan wonwoo dari mingyu.

Wonwoo menulikan pendengarannya, dirinya sudah dalam kegelapan. Tak ada lagi wonwoo, yang ada hanya amarahnya. Hanya ada satu di pikiran wonwoo, bagaimana membunuh orang yang dia hajar sekarang.

" INI SEMUA GARA2 LO BANGSAT " satu pukulan paling keras mendarat di pipi kiri mingyu untuk penutup. Mingyu sudah babak belur di buat wonwoo, dan mingyu tak melawan sama sekali, karna... Dia paham apa arti semua ini.

Wonwoo melempar kertas yang dia remat tadi ke wajah mingyu yang sedang di bantu duduk oleh seokmin. Seokmin mengambil kertas itu dan membacanya.

" Lo apaan won! " Ujar hoshi mendorong bahu wonwoo " itu temen lo anjing, lo itu udah di tipu sama jun! " Wonwoo melihat nyalang ke arah hoshi " lo itu di tipu sama manusia sebrengsek jun lo harus tau itu, apa yang jun kasi ke lo sampe lo tega mukul temen loi belain jun ha?! "

Mendengar itu, wonwoo akan menghajar hoshi tapi wonwoo di tahan dokter jo dan hao. " Udah won udah, selesaikan dengan baik-baik kalo begini ga ada jawaban yang kamu dapet " ujar pelan dokter jo ke wonwoo.

Wonwoo melepaskan pegangan kedua dokter itu dengan kasar lalu memegang kedua pinggangnya dan mengalihkan perhatiannya kearah lain.

Seokmin setelah melihat hasil tes itu, tak bisa berkata kata. Di melihat kearah mingyu yang sedang menahan perih di wajahnya lalu melihat kearah kertas itu lagi.

" Lo mau tau sesuatu won, sesuatu yang bakal bikin lo nyesel mukul si mingyu dan nyesel kenal si jun " ujar hoshi, wonwoo berbalik melihat kearah hoshi " maksud lo apaan! " Ujar wonwoo

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang