Author pov."S-sayang" mata Lisa membulat sempurna ketika melihat Jennie yang barusan keluar dari walk in closet.
"Yes honey" Jennie dengan kedipan menggodanya mendekati meja rias.
Lisa mendekati Jennie, matanya tidak berkedip memandangi lekukan tubuh istrinya.
"Baby" suara Lisa menjadi berat dan nafasnya tidak beraturan saat melihat bagian dada dan vagina Jennie yang terlihat.
Lingerie, Jennie memakai lingerie berwarna merah yang menerawang menampakkan payudara berserta vaginanya. Jennie tidak mengenakan bra ataupun underwear, ia sengaja ingin menghukum Lisa dengan cara ini.
"Hemm" dehem Jennie sambil memoles wajahnya dengan skincare rutinnya.
"Kamu seksi banget. Godain aku yah" Lisa memeluk pinggang Jennie.
"Enggak" Jennie menggeleng lalu melepaskan tangan Lisa dari pinggangnya.
"Ga boleh pegang-pegang, ini hukuman buat kamu" kata Jennie.
"Aaaah ga bisa sayang, aku ga bisa ga nyentuh kamu" rengek Lisa hendak menyentuh Jennie lagi tapi Jennie menghindarinya.
"Aku lagi ga mau di sentuh" Jennie berdiri lalu berjalan kearah kasur. Lisan mengikutinya dan duduk di samping Jennie.
Jennie memainkan handphone nya, sedangkan Lisa sibuk memandangi benda kenyal nan montok itu.
Tuing
Lisa menoel puting Jennie dari luar lingerie.
"Lisa, ga boleh nyentuh apalagi pegang-pegang" Jennie melototi Lisa.
"Aku ga kuat, jangan hukum aku please" Lisa memeluk Jennie dan menenggelamkan wajahnya di dada empuk itu.
"Issh ga mau" Jennie mendorong Lisa.
"Sayang, kok tega sih" Lisa cemberut dengan matanya yang kini berubah menjadi sayu.
"Lebih tegaan kamu nyulik dari aku di sekolah. Udah ga usah banyak protes" Jennie kembali memainkan handphone nya dan mengabaikan Lisa yang terus-menerus merengek padanya.
"Beda konsep sayang, please ganti hukuman lain, jangan yang ini hemm?" Bujuk Lisa.
"Gak Lisa"
"Aku ga tahan sayang, udah horny" Lisa mendekat lagi dan mengusap paha Jennie yang terekspos.
"Aah kamu mah, jangan ganggu ih, aku lagi balasin chat dari group"
"Lebih penting group itu dari pada aku istri kamu, hemm?"
"Jangan mulai" Jennie memutar matanya.
"Ya makanya ayo" Lisa menggoyangkan lengan Jennie.
"Ayo apa?"
"Itu, emm main"
"Main apa?"
"Issh kamu pura-pura amnesia. Ayolah, make love" Lisa mengelus paha mulus Jennie.
Puk
Jennie memukul tangan nakal Lisa.
"Lagi ga pengen" cuek Jennie.
"Kamu bohong, buktinya kamu pake baju dinas. Ayo, kita main yah" Lisa lagi-lagi memeluk Jennie lalu meremas payudara nya.
"Aaahh, iih ga mau" Jennie kembali mendorong tubuh Lisa.
"Please baby" Lisa memohon.
"No Lisa" Jennie menggerakkan jarinya.
"Ck. Aku ga bisa tidur kalo ga nyentuh kamu"
"Tanggung resiko sayang"
"Iya tapi hukumannya jangan yang ini, ganti yang lain aja yah, aku ga bisa ga nyentuh kamu"
"Ga mau. Udah mending kamu tidur aja, jangan ganggu aku okey" Jennie tersenyum, berbaring dengan kaki mengangkang.
Tentu pergerakan itu tak luput dari pandangan Lisa, bahkan sekarang air liurnya keluar saat melihat vagina istrinya.
Lisa ikut berbaring, meremas jemarinya lalu dengan keberanian yang cukup besar ia mengukung tubuh Jennie.
"Astaga Lisa!" Jennie terkejut dengan pergerakan tiba-tiba Lisa.
"Aku ga tahan" karena sudah di kabuti nafsu, Lisa merobek lingerie itu lalu tanpa aba-aba menghisap kuat puting Jennie.
"Aahhk" Jennie melenguh meremas pundak Lisa.
"Aah ga mau, aku ga mau Lisa, ini pemaksaan" Jennie memberontak.
Lisa tidak mempedulikannya, beralih meremas kedua payudara Jennie dan menghisap leher mulusnya.
"Aaah L-lisah"
"Kamu nikmatin kan sayang" seringai Lisa lalu kembali mengulum puting Jennie.
"Ga, kamu merkosa aku!" Jennie memukuli pundak Lisa.
"Aku ga merkosa kamu, aku cuman minta hak aku sebagai istri kamu" Lisa melepaskan kulumanya kemudian menjilati sensual perut rata Jennie.
"Emmhh aah geli Lisaaa" rengek Jennie.
"Nikmatin aja sayang" Lisa mengecup perut Jennie sampai pusarnya.
"Ga mau Lisa, aku ga mau. Jangan maksa ih" Jennie bangkit dan segera mendorong Lisa, ia mengambil selimut dan membaluti tubuhnya.
Lisa menatap Jennie sejenak, tanpa mengatakan apapun lagi ia memilih lalu turun dari atas kasur. Merujuk dan kecewa Jennie terus-terusan menolaknya.
Lisa pergi kearah kamar mandi lalu menutup pintu dengan keras.
Brak
"Lisa! Kalo pintunya rusak gimana!" Omel Jennie.
Lisa memilih tidak menjawab, ia membuka bajunya lalu menghidupkan shower. Mandi dua kali untuk menghilangkan rasa panas di sekujur tubuhnya.
"Xixixi yaaah ngambek, hahaha lucu banget sih" Jennie tertawa kemudian berjalan mendekati lemari baju. Ia menyiapkan piyama untuk Lisa setelah itu kembali berbaring dengan tubuh telanjangnya.
Selang beberapa menit Lisa keluar dari kamar mandi, ia menatap Jennie yang dengan santainya berbaring dengan tubuh telanjangnya.
"FUCK!" Umpat Lisa lalu berlari kearah Jennie, ia melepaskan bathrobe nya lalu mengukung tubuh Jennie.
"Aaaak!" Jennie terkejut bukan main.
"I want you!" Lisa membungkam mulut Jennie dengan bibirnya, tangannya bekerja meremas kuat payudara gadis kucing itu dan tangan satunya lagi membelai lipatan vaginanya.
"Aaahhh L-lisa kamu merkosa a-aku aaaahhk!"
"Gak, aku cuman minta hak aku" setelah itu Lisa mencumbu tubuh semok istrinya.
•••
tbc
09/02/23
Haha ga di kasih jatah ngambek, ujung-ujungnya ga tahan juga wkwkw.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
istriku musuhku [Jenlisa]√
Fanfiction"Dari sekian banyak manusia di muka bumi ini, kenapa mesti elo yang jadi pasangan gue?" Tanya gadis bermata kucing bernama Jennie yang barusan di nikahkan bersama seorang wanita yang sama sepertinya yaitu Lalisa M. "Gue juga ga mau nikah sama lo. Lo...