“Wajahnya yang dingin dan tatapannya yang tajam adalah hal yang tidak bisa aku lupakan."
- Just B, YourBie03XIII CHAPTER XIII
°°°
Naruto merenggangkan otot-ototnya sambil berjalan berdampingan dengan Sasuke dan Sakura yang berjalan di kiri dan kanannya. Rasa pegal akibat berkemah kemarin tampaknya masih terasa di tubuh laki-laki dengan marga Uzumaki itu.
"Rasanya aku ingin dipijat," ucap Naruto yang mulai mengeluhkan rasa sakitnya membuat Sakura geleng-geleng kepala padahal ia yang paling semangat saat ingin berkemah tapi malah dia juga yang mengeluh karena pegal-pegal.
"Eh mau beli es krim?" tawar Sakura.
"Wahh... itu ide bagus Sakura, berhubungan cuaca hari ini sangat panas dan membuat gerah," ucap Naruto yang langsung setuju dengan usul Sakura.
Sasuke menghentikan langkah kakinya. "Kalian belilah es krim."
Sakura dan Naruto menghentikan langkah kaki mereka bersamaan, membalikkan tubuh mereka perlahan lalu menatap Sasuke yang berjarak satu langkah di depan mereka.
"Kau tidak mau ikut?" tanya Sakura.
"Ah benar juga, dia ada ekskul taekwondo," ucap Naruto yang baru teringat jika Sasuke punya jadwal ekskul taekwondo sore ini.
"Ah ya, aku juga lupa. Kalau begitu kami akan pulang duluan," ucap Sakura yang juga baru teringat ketika Naruto mengucapkannya.
Sasuke menganggukkan kepalanya. "Hati-hati di jalan."
Naruto dan Sakura pun pulang lebih dulu, meninggalkan Sasuke yang mengantar mereka sampai ke depan pintu gerbang.
°°°
Itachi menginjak puntung rokoknya yang baru saja habis ia hisap saat seseorang bertubuh gempal berjalan melewatinya yang berada di depan gerbang sekolah.
Sebuah seringai muncul di bibir Itachi saat ia melirik Yahiko yang masih menghisap rokoknya. Sorot mata Itachi pun mengarah kembali ke arah laki-laki bertubuh gempal itu membuat Yahiko mengikuti arah matanya, seringai pun ikut muncul di bibir laki-laki itu.
Itachi menepuk pelan bahu Yahiko sebelum ia berjalan mendekati laki-laki bertubuh gempal itu. "Oi gempal."
Laki-laki bertubuh gempal dengan nama Akimichi Choji yang tertera di nametag blazernya itu tampak bergetar saat mendengar panggilan itu namun ia tak menghentikan langkah kakinya, terus berjalan sambil menundukkan kepalanya.
Itachi menarik kerah baju Choji dari belakang hingga laki-laki bertubuh gempal itu terjatuh tepat di depan kaki Yahiko.
"Oi samsak tinju, apakah kau tidak mendengar aku memanggilmu?" tanya Itachi saat ia berjongkok, menatap wajah Choji yang hanya bisa menundukkan kepalanya ketakutan.
Itachi menepuk pelan pipi kanan Choji. "Kenapa kau tidak menjawab? Kau tidak mendengar aku bertanya padamu?"
"M-maaf." Suara Choji terdengar begitu ketakutan, tubuh gempalnya tampak bergetar hebat.
Itachi mendecih pelan. "Kau pikir dirimu siapa? Berani-beraninya mengacuhkan aku."
"T-tolong maafkan aku t-tolong lepaskan aku.... tolong b-biarkan aku pergi. A-aku mohon." Choji menggesekkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya, memohon agar Itachi melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School
FanfictionMenjadi bayi yang tak diinginkan dan terlahir cacat jantung bukanlah keinginan Sasuke, ia tak pernah ingin dibuang ke panti asuhan atau bahkan mendapatkan orang tua angkat sekalipun mereka sangat menyayanginya. Sasuke membenci takdirnya yang seolah...