OBSESSION

CHAPTER 19

semua perdebatan, perkelahian , penghinaan. Sudah terlewati. Dari pagi sampai menjelang sore tiba. 4 orang yang dimana terlibat dalam kata yang di sebutkan tadi, masih terdiam melihat kearah satu orang yang dari tadi hanya menyimak dan sesekali menyangkal perdebatan yang tejadi. Orang itu tak lain tak bukan adalah dokter jo.

Kata-kata nya siang singkat tadi mampu membuat semua orang di dalam ruangan itu terdiam. Tak kecuali wonwoo, kini wonwoo menatap sendu penuh arti kearah dokter jo. Seperti meminta penjelasan akan semua ini.

Dokter jo melihat sorot mata lelah wonwoo dan penuh tanyanya. Dokter jo menghela nafas cepat.

" Bagaimana masih kurang jelas? " Tanya dokter jo " kalian tidak salah dengar, semua itu fakta. Dulu gue bisa dibilang salah satu mantan daddynya jun " jelas dokter jo.

" Dan won, gue akan menjelaskan semuanya disini. Gue akan menjelaskan apa yang bisa gue jelaskan ke kalian ber4. " Ujar dokter jo, tatapan wonwoo berisi rasa bersalah pada jun dan juga rasa lelah akan fakta yang di terima sekarang. Dan dokter jo tau wonwoo menginginkan penjelasannya sekarang. Dan ini waktu yang tepat.

Hao memegang bahu dokter jo lembut " apa tidak apa-apa? " Dokter jo memegang tangan lembut hao dan mengusapnya lembut " iya, tidak apa-apa aku akan baik-baik saja percayalah " setelahnya hai hanya mengangguk dan membiarkan dokter jo bercerita.

" Gue harap... Dengan cerita ini. Kalian bisa mendapat jawaban dan .. maaf dari jun " ujar dokter jo.

" Waktu itu... "

.

.

.

.

Dokter jo tersenyum melihat seseorang yang tengah duduk bersandar bangsal rs, dengan tangan yang terinfus dan tatapan yang sendu kearah jendela yang menghadap dengan laut langsung.

Rumah sakit ini memang berada di dekat pantai, jadi beberapa kamar rumah sakit pasti jendelanya berhadapan langsung dengan pantai indah di luar sana.

Dan kamar ini, sengaja dia pilih saat pasien itu akan di pindah kamar rawat. Agar saat bangun nanti si bisa menenangkan dirinya saat melihat pantai, dokter ji tau seseorang yang dia lihat dari seberang jendela besar di ruang rawat itu kalau orang itu sangat menyukai pantai.

Lama melihat orang itu, dokter jo memutuskan untuk menemui orang yang telah lama iya rindukan pertemuannya.

Dokter jo, membuka kenop pintu dna masuk kedalam dengan pelan. Sang penghuni kamar merasa ada yang , melihat kearah pintu. Saat melihat siapa yang datang, sang pemilik kamar tersenyum manis.

" Hy jun.. "

" Hai kak shua.. Lama yah dari terkahir kita ketemu. Kakak ga berubah ya.. " ujar jun sambil tersenyum manis. Mata jun terfokus pada seseorang yang berada di sebelah joshua. " Dia siapa? " Ujar jun pelan dan sambil tersenyum.

" Kamu juga kok masih sama indahnya kayak dulu, oh ya kenalin ini tunangan aku " ujar joshua.

ujar joshua sambil menarik lembut tangan yang dia bilang tunangannya " namanya hao " hao tersenyum kearah jun.