Taeyong menyesal, sungguh. Ia menyesal dengan perilaku nya di masa SMA dulu. andai saja waktu bisa di ulang, mungkin sekarang hidup Taeyong sudah terjamin bahagia.
angst, konflik berat, alur lambat.
⸦֪۫⸧ֺֺ۪۪ ⸦֪۫⸧ֺֺ۪۪ ⸦֪۫⸧ֺֺ۪۪ ⸦֪۫⸧ֺ۪ ֺ۪⸦֪۫⸧ֺֺ۪۪ ⸦֪۫⸧۪...
Dengan gugup Taeyong memasuki bus, untungnya bus sepi, sehingga banyak kursi kosong. selama perjalanan, bayang bayang penjahat kelamin itu terus terputar di dalam otaknya, Ia takut jika akan ada orang seperti itu lagi di dalam bus yang ia tumpangi.
Otaknya terus terputar akan pelecehan yang menimpanya, sampai pada akhirnya, Taeyong merasa tubuhnya seolah melayang, barang barang di bus terlihat ikut melayang. ia bisa melihat aspal dari kaca, sedikit bingung dan sempat mengerutkan keningnya, ingin berpikir lebih jauh namun entah mengapa sekelilingnya berubah menjadi gelap, lalu terdengar suara dentuman kencang, kemudian kedua matanya tertutup.
"AAKKH!!!" Teriak orang sekitar ketakutan, panik dan cemas.
- I'm sorry -
"Akh, ini salah mama! ga seharusnya mama setuju sama saran papa."
"Ma, jangan salahin diri mama sendiri, kejadian ini murni kecelakaan dan bukan salah siapa siapa."
"Semangat belajarnya ya, nak." Teriak appa Ten dari dalam mobil, sementara Ten hanya mengganguk, melambai kan tangan dan terus berjalan ke dalam sekolah.
Sepanjang lorong sekolah, Ten tak sengaja mendengar bisikan bisikan lirih dari anak di sekolahnya. Agak bingung, pasalnya mereka berbisik sembaru menatap dirinya sendu. Namun Ten tetap abai, berfikir mereka menatapnya hanya karna Ten menggunakan sepatu yang sedang trend, membuatnyaa menjadi sedikit kepedean.
Setelah 16 langkah dari lorong, akhirnya Ten sampai di depan kelasnya, lalu masuk.
"Kalian tau ga? berita terbaru, di Twitter." Ucap salah satu Anak murid di kelas Taeyong.
"Ah! tau, serem ih.. sampai ada korban jiwa."
"Iya, udah begitu ada yang kelindes truk."
Ten yang sedang menyiapkan buku untuk mata pelajaran pertama pun menaikkan salah satu alisnya, merasa tertarik dengan topik pembicaraan teman kelasnya, cukup penasaran karna sedari tadi anak di lorong membahas itu.
"Kalian bahas apa?" Tanya Ten penasaran.
"Oh, ini. Berita kecelakaan di Incheon." Balas Kim Jungwon selaku teman kelas Taeyong dan Ten.
"Serem banget. Boleh minta linknya?"
"Boleh, nanti ku kirim di line ya, ten."
Setelah dikirim, Ten segera mengambil benda pipih di kantongnya dan menyalakannya, lalu melihat room chat teman kelasnya, Jungwon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sebuah truk trailer di Incheon, Korea Selatan terguling dan menimpah sebuah minibus berpenumpang. Akibat kejadian tersebut tiga penumpang minibus meninggal dunia." Gumam Ten dalam hati. Pantas saja berita ini cukup viral di sekolahnya, kecelakaan ini cukup sadis dan memakan korban yang cukup banyak.
"Pagi anak anak!" Sahut Kyungsoo ssaem dari arah pintu.
Seketika satu kelas hening, ada beberapa anak yang langsung terburu buru menaruh handphone dan beberapa alat yang sedang di gunakannya ke dalam tas. Sama halnya dengan Ten yang segera mematikan handphone nya lalu memasukinya ke dalam tas.
"Pagi kyungsoo ssaem~"
"Semuanya tolong diam, ssaem mau absen, angkat tangan jika nama kalian di sebutkan."
"Lee Heesung."
"Hadir!"
"Huh Yunjin."
"Hadir ssaem."
"Choi Soobin."
"Hadir."
"Lee Taeyong."
"...."
"Lee Taeyong??" Ucap ssaem kembali.
Ten yang menyadari bahwa Taeyong tak menyahuti pun langsung mengalihkan atensinya ke seluruh kelas. Namun tetap saja ia tak melihat Taeyong. Pantas saja sedari tadi ia merasa seperti ada yang kurang, namun ia tak tahu apa yang kurang.
"Sekertaris, apakah ada kabar tentang Taeyong?" Tanya ssaem.
"Tidak ada ssaem! Taeyong tak memberi surat izin sama sekali, alpha kan saja." Balas sekertaris kelas; Jeon Soyeon.
Ah! Ten teringat sesuatu, kemarin Taeyong membolos pelajaran Wendy ssaem dan belum kembali sampai sekarang, lalu dimana tas dan barang barang miliknya??
Dengan sedikit panik, Ten segera mengambil kembali handphone nya secara diam diam lalu membuka room chat Taeyong, berniat menanyakan keberadaan sang teman dan berharap akan mendapatkan balasan dengan cepat.
"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya appa Taeyong selaku kepala keluarga di keluarga Taeyong.
Sebelum menjawab dokter menghela nafas, "Setelah di rontgen, Salah sagu tangan dan kaki anak anda patah, untuk sembuh bisa memakan waktu sampai 2 bulan. Dan kemungkinan anak anda akan hilang ingatan akibat benturan yang cukup keras di area kepalanya."
Seketika penghuni di dalam ruangan itu pun lemas secara bersamaan, tak menduga bahwa keadaan sang putra akan separah ini.
"Akh, ini salah mama! ga seharusnya mama setuju sama saran papa." Jerit Yoona menyesal. Oh, bahkan menyesal pun tak dapat menyelesaikan masalah, dan tak membuat Taeyong sembuh dalam sekejap.
"Ma, jangan salahin diri mama sendiri, kejadian ini asli kecelakaan dan bukan salah siapa siapa." Ujar Donghae menenagkan.
"Ngga, maafin mama yong.. maafin mama..."
TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HALLOOOUU READERS 😺😺. kangen ga? kwkwk, aku tetep update walaupun ngga nembus target, gapapaa! siapa tau makin lama makin keliatan kemajuannya? aamiin.
di tunggu ya ngabzz next chapt nya! have a nice day y'all 🌷🌷
![𝗜'𝗺 𝘀𝗼𝗿𝗿𝘆 [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/315356347-64-k993058.jpg)