𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄
Update
_____________Typo tandai
.
.
Selamat membaca_______________
"Nyesel aku nikah sama kamu, udah pengangguran, kerja nya cuma marah-marah mulu"
"Kamu pikir aku enggak nyesel nikah sama perempuan kayak kamu?" Balas Dylan tak terima, entah ini sudah pertengkaran ke berapa dengan Lydia yang jelas pertengkaran seperti ini bukan lah hal tabu untuk dua pasangan ini sejak dua bulan ini hampir setiap hari pertengkaran terjadi antara mereka.
"Aku lebih nyesel" Jawab Lydia, ia menatap tajam ke arah Dylan, andai saja Lydia tahu akan seperti ini akhirnya, tentu ia enggan berhubungan dengan Dylan. Lydia pikir Dylan adalah berlian yang ia rebut dari Gisel, rupanya Dylan adalah sampah yang Gisel buang.
"Kamu tahu Lyd, seharusnya aku nikah sama Gisel bukan sama cewek kayak kamu" Dylan menunjukkan perempuan yang sedang mengandung anaknya itu, tentunya Lydia tidak terima dengan perkataan dan sikap Dylan padanya.
"Sadar dong, Gisel itu enggak mau cowok kayak kamu!" Lydia balik menunjuk Dylan, dengan wajah memerah Lydia berkata berbagai kalimat yang menjatuhkan Dylan.
"Inget Lan, sebenci apapun ke Gisel, aku enggak mau dia nikah sama cowok kayak kamu. "
"Kamu itu cuma beban buat pasangan kamu!!"
"Udah miskin, mata keranjang lagi--
Bugh
Lydia memegangi perut buncitnya saat Dylan mendorongnya hingga terjatuh ke kasur, tak masalah asal Lydia masih merasa baik-baik saja dan bisa melawan Dylan.
"Lebih baik aku di tolak Gisel daripada nikah sama cewek murahan kayak kamu" Lydia tersenyum miring mendengar perkataan yang Dylan katakan, Lydia memang murah, tetapi Dylan juga sama seperti Lydia yang membedakan hanyalah jenis kelamin mereka.
"Sadar Lan, kamu juga gitu kan?"
"Cukup Lydia!!" Bentak Dylan, ia menatap Lydia yang masih dengan senyuman licik yang meremehkan Dylan. Dylan tak suka dengan itu.
"Setelah anak itu lahir, aku mau kita pisah!"
"Aku bakal buktiin ke kamu kalau aku bisa rebut Gisel kembali ke aku" Ujar Dylan tegas, tetapi perkataan itu membuat Lydia terbahak seakan meledek perkataan yang baru saja Dylan ucapkan.
"Mampu kamu lawan Daniel?"
"Orang di dorong Daniel aja kamu langsung masuk Rumah Sakit" Lydia tertawa mengingatnya, tentu saja tawa dari Lydia kembali memancing emosi Dylan, apa yang Lydia tunjukkan adalah bentuk penghinaan padanya.
"Lydia cukup!"
"Aku akan buat Gisel kembali ke aku!"
"Ya udah sana, datengin Gisel" Ujar Lydia.
"Paling baru sampai gerbang, muka kamu udah di tonjok sama Daniel"
"Kamu!!" Hampir saja Dylan menampar Lydia, tetapi Galvin tiba-tiba masuk ke kamar mereka tanpa mengetuk. Galvin nampak panik, tetapi bukan karena pertengkaran antara Dylan dengan Lydia.
"Lydia, Mama pingsan" Perkataan Galvin seketika membuat Lydia panik, ia mengikuti langkah Galvin, sedangkan Dylan, ia terpaksa menyusul dengan langkah malas, ia sudah malas berurusan dengan keluarga Lydia. Andai saja jika yang menjadi istrinya sekarang adalah Gisel, mungkin Dylan akan jauh lebih merasa bahagia, tidak seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄
RomanceMENGANDUNG AKTIVITAS DEWASA (SEKSUAL), BEBERAPA KATA TIDAK PANTAS DSB.. PLEASE BE WISE Menjelang satu minggu pernikahannya, perempuan itu harus menelan pil pahit setelah mengetahui jika calon suaminya telah menghamili orang. Bukan orang lain, melain...