3. {Pemeriksaan Saksi}

4 1 0
                                    

Singkat cerita, Rian, Rey, Roy, Diana, Fajar, Ayu dan Aini kembali ke Ambarawa untuk memeriksa kesaksian Dian.

Sesampainya mereka di Ambarawa, mereka pun langsung menuju kantor tanpa mampir ke rumah Roy untuk meletakkan barang - barang (termasuk oleh - oleh yang sudah sempat terbeli). Di kantor...

Mereka pun segera menuju ruangan tempat Dian menunggu untuk diperiksa kesaksiannya.

"Dian memang sedang magang di Ambarawa sini. Yah, aku juga pernah menawari dia ikut kami ke agensi, tapi dia gak mau" Jelas Diana memulai.

"Kukira detektif swasta yang diminta siapa, ternyata kamu sama Ayu toh, Diana" kata Dian.

"Kita terlupakan, bro:)" sahut Rey pada Rian dan Roy dengan maksud menginterupsi.

"Oh, Rian, Rey sama Roy juga ada, toh?" Akhirnya Dian konek.

Fajar dan Vian yang datang selepas mengambil kopi untuk mereka semua, langsung memotong pembicaraan mereka langsung ke inti dari alasan mereka diminta pulang ke Ambarawa tanpa sempat 'uji nyali' di Lawang Sewu.

"Langsung ke inti. Mbak Dian katanya sempet liat pelaku walaupun cuma dikit, kan?" Tanya Fajar memulai sembari meletakkan 2 nampan yang masing - masing berisi 4 cangkir kopi ke meja di depan mereka.

"Saya memang sempat melihat pelaku membunuh Ai. Tapi saya ndak liat jelas rupa pelakunya. Jadi saya ndak tau dia perempuan atau laki - laki." Jawab Dian.

"Terus, ada yang sampeyan liat jelas ndak?" Tanya Roy yang langsung konek dengan maksud Fajar memotong tadi.

"Saya liat pelaku seperti bawa sesuatu di kantong kresek hitam. Dan keliatannya agak berair. Entah es batu, entah jeli atau apa. Yang pasti keliatan koyok berair gitu loh, mbak, mas," Jelas Dian mendeskripsikan apa yang dia lihat waktu itu.

Seketika mereka semua terdiam. Hening menyelimuti mereka di tengah malam yang dingin itu.

"Mbak Dian, ini sudah tengah malam dan kita ndak mungkin nginep disini ataupun biarin saksi penting kayak mbak Dian berkeliaran sendiri" Vian mulai memecah keheningan yang menyelimuti mereka.

"Oh, i, iya, mbak, jadi sebaiknya mbak Dian nginep di rumahnya mbak Aini bareng kita semua." Sambung Roy.

Mereka pun pergi ke rumah Aini dan menginap disana selama semalam itu. Namun, keesokan paginya, mereka terkejut mengetahui apa yang terjadi pada Dian saat lepas dari pengawasan mereka semua semalam....

To Be Continued....

Mamien lagi capek dengan RIP nya kuping Mamien karena takbiran keliling yang pake sound takbiran versi remix sejak sekitar jam 7 sampai jam 10 malam. Jadi Author note ga panjang - panjang amat.

Total kata : 388

Dibalik Es Itu...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang