Satu

9.1K 402 1
                                    

Tampak dua orang wanita sedang berdebat di pintu masuk salah satu bandara yang ada di New Zealand

"Jendeuki, kau tega ninggalin eonni mu sendiri disini?" Tanya salah satu diantara mereka sambil berusaha menahan koper yang hendak dibawa oleh salah satu yang lainnya

"Lepas eonni, aku ingin pergi. Apa eonni pikir hatiku tidak sakit? Appa sama eomma menjodohkan aku seenak hati mereka" Ujar wanita yang dipanggil Jendeuki oleh salah satu dari mereka. Dialah Kim Jennie atau yang biasa disapa Jennie. Jennie berusaha menarik kopernya, aksi tarik menarik mereka membuat beberapa pasang mata melihat kearah mereka. Tapi tiba-tiba Jennie menabrak seseorang yang hendak masuk kedalam bandara

"Mianhae" Ujar Jennie, Jennie mendongkak dan ternyata Jennie menabrak seorang pilot yang hendak masuk kedalam bandara. Pilot tersebut hanya tersenyum simpul lantas kemudian masuk

"Jendeuki" Panggil Jisoo. Jisoo atau Kim Jisoo adalah kakak dari Jennie. Jisoo berusaha menahan Jennie agar Jennie tidak kabur tapi usaha Jisoo sia-sia, pegangan tangan Jisoo pada koper Jennie terlepas dan Jennie langsung masuk kedalam bandara. Jisoo ingin mengejar tetapi ponselnya berdering, Jisoo mengumpat kemudian mengangkat telfon dari sekretarisnya tersebut

Yeoboseyo

Noona, apakah kau lupa akan ada meeting pagi ini?

Aku akan segera kesana

Jisoo mematikan telfonnya dan mengedarkan pandangannya mencari Jennie, Jisoo menghela nafasnya lantas kemudian berlalu untuk menuju ke perusahaan milik keluarganya. Jisoo hanya bisa berharap semoga adiknya tidak keluar negri yang jauh dari New Zealand sehingga dia bisa mencarinya nanti

"Huft, untung eonni sudah pergi" Ujar Jennie menghela nafasnya ketika mengintip keluar bandara dan ternyata sang kakak telah pergi. Jennie berlalu memesan tiket, awalnya dia bingung akan kemana tapi akhirnya Jennie sepakat akan kembali ke kota kelahirannya

"Semoga ini awal yang baik" Ujar Jennie sembari memegang tiket dan juga paspornya, Jennie kemudian melangkah kearah ruang tunggu penumpang. Jennie mengedarkan pandangannya dan pandangan Jennie berhenti pada rombongan pilot dan juga pramugari yang sedang berjalan

"Itu pilot tadi kan?" Tanya Jennie pada dirinya sendiri ketika melihat pilot yang tidak sengaja ditabraknya tadi diluar, sang pilot menoleh dan tepat menatap mata Jennie. Pilot tersebut melempar senyuman simpulnya pada Jennie

"Mwo?" Tanya Jennie karna kaget akan senyuman pilot tersebut. Tidak lama kemudian pemberitahuan akan keberangkatan menuju ke korea selatan terdengar, Jennie dan beberapa penumpang berdiri dan langsung menuju Gate keberangkatan. Didalam pesawat, Jennie hanya bisa menghela nafasnya

"Apa keputusan ini adalah keputusan terbaik?" Tanya Jennie pada dirinya sendiri, Jennie merogoh ponselnya dan melihat wallpaper ponselnya itu foto keluarganya

"Noona, bisakah matikan ponsel anda? Pesawat akan segera take-off" Ujar seorang pramugari pada Jennie, Jennie mengangguk lantas mematikan ponselnya. Jennie kemudian memilih untuk tidur karna perjalanan kali ini menempuh waktu perjalanan sekitar 11 jam 25 menit. Setelah tidur 3 jam, Jennie terbangun karna salah satu pramugari membawakan makanan untuk Jennie

"Selamat menikmati Noona" Ujar pramugari tersebut sembari tersenyum, Jennie ikut tersenyum kemudian mulai menyantap makanannya. Jennie mengangkat tangannya dan melihat jam, masih ada sekitar 8 jam waktu perjalanan. Setelah menyantap makanannya, Jennie memilih menonton film

"Pegel juga" Ujar Jennie berusaha mencari posisi yang nyaman, Jennie melirik jamnya ternyata tinggal 25 menit lagi pesawat akan landing. Suara pramugari terdengar dan menyampaikan bahwa sebentar lagi pesawat akan sampai di Bandar Udara Internasional Incheon. Jennie mulai merapikan dirinya, akhirnya pesawat landing dengan selamat. Jennie mulai berdiri dan melihat beberapa orang hendak turun

"Terimakasih, hati-hati dijalan" Ujar pramugari yang berada didekat pintu, Jennie tersenyum dan berlalu keluar. Jennie menatap sekitar, udara korea benar-benar membuatnya tenang

"Capek" Ujar Jennie yang tengah menunggu kopernya. Jennie mengambil ponselnya dan mengaktifkannya tampak ada beberapa panggilan tak terjawab dari eonni dan juga eommanya

Eonni❤

Jendeuki, kau benar-benar tega
Kau benar-benar telah pergi?
Kau tidak menyayangi eonnimu ini?

Eomma❤

Nak, pulang nak
Maafkan eomma, eomma benar-benar tidak bisa membantumu. Kau tau appa mu jika sudah berkata A akan tetap A

Jennie menghela nafasnya kemudian Jennie membuka sim cardnya dan membuangnya ke tempat sampah. Setelah mendapatkan kopernya Jennie berlalu keluar tapi tiba-tiba Jennie menabrak seorang ibu-ibu

"Mianhae" Ujar Jennie, ibu-ibu itu tidak menjawab lantas berlalu begitu saja. Jennie menghela nafasnya kemudian berjalan untuk memanggil taksi tapi Jennie ingin melihat dulu uangnya. Jennie kemudian membuka tasnya dan dompetnya tidak ada disana. Jennie benar-benar panik

"Aigo, dimana dompetku?" Tanya Jennie pada dirinya sendiri, Jennie mengingat kembali dan terlintas dipikirannya ibu-ibu tadi yang mengambil dompetnya. Jennie berbalik tapi ibu-ibu tadi telah pergi, Jennie menghela nafasnya

"Sangat sial" Ujar Jennie kemudian berjalan dengan menyeret kopernya, Jennie sepertinya kena sial akibat kabur sampai sejauh ini. Setelah keluar dari kawasan bandara, Jennie hendak menyebrang tetapi tiba-tiba ada mobil yang melintas dan membuat dirinya terhuyung kebelakang. Mobil tersebut berhenti didepan Jennie, sang pengemudi keluar dan melihat Jennie telah terduduk didekat trotoar

"Mianhae" Ujar sang pengemudi berusaha berjongkok untuk melihat keadaan Jennie

"Gwenchana" Ujar Jennie, Jennie mendongkak dan pandangannya bertemu dengan pilot tadi

"Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya pilot itu, Jennie hanya bisa mengangguk

"Bisa berdiri?" Tanya pilot itu lagi, Jennie kembali mengangguk kemudian hendak berdiri tapi sayangnya kakinya terkilir dan membuatnya hampir jatuh beruntung pilot itu sigap memegang tangan Jennie

"Sepertinya kakimu tidak baik-baik saja, aku akan membawamu ke rumah sakit" Ujar pilot tersebut

"Ah tidak masalah" Ujar Jennie menolak karna dia tidak enak

"Gwenchana, aku salah" Ujar pilot tersebut, Jennie akhirnya mengiyakan karna merasa kakinya sangat sakit. Pilot tersebut kemudian membawa Jennie masuk kedalam mobilnya, setelah memastikan Jennie telah duduk dengan nyaman. Pilot itu berjalan ke kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya menuju ke rumah sakit

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang