22 | Shopping Together pt.1

675 107 3
                                    

Happy reading guys ....

July 8th, Beijing.

Semakin hari, Xiao Zhan semakin dekat dengan Tuan Zhao. Mereka sering bertemu hampir setiap hari di luar.

Berbicara apa pun yang bisa membuat mereka saling tertawa lepas, dan pergi ke berbagai tempat menyenangkan untuk membuat Xiao Zhan tidak terus jenuh di rumah Wang Yibo.

Mereka kini berada di taman, Xiao Zhan sedang memakan es krimnya yang di belikan oleh Tuan Zhao.

"Apa di rumah menantuku itu membosankan?"

Xiao Zhan mengangguk, dia menjilat es krimnya sebelum berbicara. "Sangat! Aku tidak punya teman berbicara selain Yibo Ge dan Liying Jie. Para pelayan sialan itu sangat tidak menyukaiku."

Tuan Zhao tercenung, dia penasaran tentang pekerjaan apa sampai membuat pemuda itu terpaksa harus tinggal di sana.

"Nak, sebenarnya kamu bekerja apa di rumah menantuku?"

Pertanyaan tiba-tiba itu membuat Xiao Zhan terkejut. Es krim yang dia pegang bahkan sampai jatuh ke rumput taman. Dengan cepat ia menoleh pada Tuan Zhao.

"Itu ... aku bekerja, hmm ... sebagai ... sebagai asisten. Ya, sebagai asisten pribadi Yibo Ge," kilah Xiao Zhan berbohong. Ia merasa sangat gugup sekarang ini.

"Oh, pantas saja. Kenapa aku tidak terpikirkan itu, ya?" Tuan Zhao terkekeh.

Dia tahu Xiao Zhan sangat tidak nyaman saat ia membahas tentang pekerjaan. Karena ia tidak mau suasana yang bagus ini berubah menjadi tidak enak. Tuan Zhao langsung mengganti topik pembicaraan.

Mereka kembali berbicara dengan nyaman. Tanpa sadar, Xiao Zhan mengelus perutnya dan itu selalu diperhatikan oleh Tuan Zhao.

Layaknya ibu hamil, perut pemuda itu membuncit cukup besar. Jika di bilang pemuda itu gendut pun, postur tubuh Xiao Zhan tidaklah besar.

Malah menurutnya, tubuh Xiao Zhan bagai tulang yang terbungkus dengan kulit saja. Jadi, kemungkinan besar di otak Tuan Zhao hanya satu.

"Perutmu ... apa kamu sedang hamil?"
Xiao Zhan benar-benar ingin merutuki kebiasaan tangannya. Dia harus menjelaskan ini pada Tuan Zhao, kalau tidak ... Tuan Zhao akan tahu kebenarannya tentang dirinya yang seorang ibu pengganti dan menjadi selingkuhan menantunya.

"Jadi, kamu seorang intersex? Dan kamu ditinggalkan suamimu di saat hamil begini?"

Xiao Zhan mengangguk, dia menitikkan air matanya, menangis tersedu-sedu ketika menceritakan kebohongan pada Tuan Zhao.

Tolong berikan Xiao Zhan piala Oscar, dia layak menjadi juara atas aktingnya yang terlihat sangat natural sekali.

Tuan Zhao tidak menyangka, untuk kedua kalinya dia bertemu dengan kasus yang sama. Intersex, dia pernah bertemu kasus ini, dan itu adalah orang terdekatnya.

Pernah sekali dia bersikap buruk pada orang yang terkena kasus ini. Dan sekarang, ia kembali bertemu dengan orang yang memiliki kasus yang sama.

Tuan Zhao tidak memungkiri bahwa ia merindukan sosok itu, andai saja ia dapat bertemu dengannya lagi. Ingin sekali dia meminta maaf atas perlakuannya yang sangat kejam di masa lalu. Namun sayangnya, dia tidak pernah mendapatkan kesempatan itu.

Sudah bertahun-tahun dirinya mencari keberadaan mereka, tetapi tak ada satu pun jejak dari mereka yang tertinggal. Bahkan jejak digital pun tak ada, mereka seolah menghilang di telan bumi.

•••

Xiao Zhan sudah pulang kembali di antarkan oleh Tuan Zhao. Dia berada di dalam kamarnya usai makan malam. Tangannya sibuk memainkan tablet yang dibelikan oleh Wang Yibo. Mencari halaman website tentang perlengkapan bayi.

Bibir Xiao Zhan tidak henti-hentinya berdecak kagum ketika melihat barang-barang cantik untuk bayi. Saking fokusnya dia melihat perlengkapan bayi. Xiao Zhan sampai tidak menyadari Wang Yibo masuk ke dalam kamarnya dengan membawa segelas susu hangat.

"Apa yang kamu lihat?"

Xiao Zhan menoleh, dia tersenyum sangat cerah. Menunjukkan layar tablet kepada Wang Yibo. "Perlengkapan bayi. Lihat ini, Ge. Sangat lucu bukan? Kapan kita akan membelinya?" tanya Xiao Zhan menggebu.

Ia benar-benar tidak sabar menunggu hari di mana ia memilih sendiri perlengkapan untuk bayinya. Sebelah tangannya sibuk mengelus permukaan perutnya yang sudah sangat membesar.

Bulan ini, kandungannya hampir memasuki ke lima bulan. Jadi tinggal menunggu empat bulan beberapa minggu lagi dan ia akan melahirkan bayi ini.

Wang Yibo meletakkan susunya di atas nakas. Dia kemudian mengambil tempat untuk duduk di sisi Xiao Zhan. Kemudian melihat apa yang Xiao Zhan lihat pada tablet.

"Kita akan membelinya besok," kata Wang Yibo seraya tersenyum.

Mata Xiao Zhan berbinar. "Sungguh? Bo Ge tidak bohong, kan?!"

Wang Yibo menggeleng. "Tidak, kita juga akan mengunjungi rumah sakit untuk USG rutin. Hariku besok sepenuhnya adalah milikmu."

Xiao Zhan lantas saja memeluk Wang Yibo. Dia benar-benar bahagia sekarang.

"Aku mencintaimu, Ge."

Wang Yibo mengelus punggung Xiao Zhan dengan lembut, kemudian dia balas berkata tak kalah bahagianya, "Aku juga mencintaimu, Zhan."

Xiao Zhan mendongak, memandang lekat wajah Wang Yibo. Dia memajukan kepalanya, mencium bibir pria itu lebih dulu. Hanya kecupan singkat, Xiao Zhan lalu kembali menjauhkan wajahnya untuk melihat ekspresi pria itu.

Dapat ia lihat telinga Wang Yibo memerah malu, Xiao Zhan terkekeh geli. Tangannya yang bebas kemudian bergerak menyentuh dada Wang Yibo.

"Mencoba menahannya?"

"Kamu sudah seharian ini keluar bersama Ayah Zhao, pasti itu melelahkan. Aku tidak ingin membuatmu sakit," jawab Wang Yibo. Pria itu jelas sangat mengkhawatirkannya. Xiao Zhan merasa tersentuh.

"Aku tidak terlalu kelelahan, sungguh. Tapi berbicara tentang Tuan Zhao, dia bertanya padaku kenapa aku bisa berkerja di rumahmu. Bukan itu saja, dia juga tahu kalau aku hamil dan ... seorang intersex," ujar Xiao Zhan serius.
Wang Yibo tidak kalah seriusnya. "Lalu, apa yang kamu katakan?"

"Aku menjawab kalau aku hanya asisten pribadimu. Dan mengapa aku hamil? Aku menjelaskannya bahwa aku seorang intersex yang telah memiliki suami, tapi di ceraikan tanpa tahu kalau aku sedang hamil anaknya."

Wang Yibo menghela napas lega. Setidaknya, Tuan Zhao hanya tahu kebohongan.

"Tidak apa, sekarang minum susunya sebelum makin dingin," kata Wang Yibo lagi, dia meraih gelas susu tadi di atas nakas, kemudian menyerahkannya pada Xiao Zhan.

Pemuda itu menerimanya dengan baik, ia meneguk susu itu hingga habis. Gelas kosong itu Wang Yibo ambil kembali dari tangan Xiao Zhan dan menaruhnya di atas nakas lagi.

"Tidurlah, besok kekasihku ini tidak mau terlambat untuk pergi ke rumah sakit dan beli baju bayi di mall, kan?" rayu Wang Yibo.

Xiao Zhan tentu saja langsung merebahkan dirinya. Melihat kelakuan Xiao Zhan yang menggemaskan, membuat Wang Yibo tidak bisa untuk tidak mengembangkan senyumnya.
Mengingat bahwa sekarang adalah waktunya untuk tinggal di kamar ini, Wang Yibo langsung mengambil tempat di sisi Xiao Zhan. Dia mengecup kening Xiao Zhan lebih dulu.

"Selamat tidur, Zhan."

Bibir Xiao Zhan mencebik. "Hanya aku?"
Wang Yibo terkekeh pelan. "Tentu saja tidak." Dia lalu beralih pada perut Xiao Zhan, kemudian mengecup perut buncit itu. "Good night, sweetheart. Daddy and everything your Mom loving you."

Setelah mengatakan itu, Wang Yibo memeluk Xiao Zhan dan tertidur dengan nyaman.

Temporary Happiness [PDF✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang