Blind And Bad Rivalry (END)

Iris Xiphium - 24

人的一生，没有一味的苦，没有永远的痛；没有迈不过的坎，没有闯不过的关

Dalam kehidupan manusia, tidak ada rasa kepahitan, tidak ada kesakitan yang abadi, tidak ada lubang yang tidak dapat dilangkahi, dan tidak ada kesulitan yang tidak bisa dilewati.

×××××××××××

Clestheon menatap kota dari balik dinding kaca apartemennya. Seolah tengah menunggu seseorang. Tak berselang lama, seorang pria masuk ke ruang itu dan menemui Clestheon.

''Bagaimana?''tanya Clestheon.

''Azriel sepertinya mengalami kegagalan dalam rencananya.''mendengar itu, Clestheon berbalik menatap sosok yang datang memberinya informasi.

''Apa maksudmu?''

''Azriel melakukan sesuatu diluar rencana awalnya. Terlihat bagaimana ia menanggapi penyerangan yang terjadi pada Rael. Dengan kata lain, kemungkinan terbesarnya, Azriel akan kesulitan mendapatkan pendukung untuk menghapus petisi itu. Jika hal itu sampai terjadi, maka sudah dipastikan, rencana anda juga akan gagal total.''

''Apa para detektif itu juga sudah menyadarinya?''

''Sepertinya ia. Mereka juga terus mewaspadai akan gagalnya rencana ini. Mereka akan di untungkan jika Azriel berhasil dalam ujian ini. Namun, apa anda yakin dengan keputusan anda? Anda akan kehilangan segalanya.''

''Aku telah kehilangan segalanya sejak aku terlahir dikeluarga ini. Satu hal yang harus aku lakukan, aku tak ingin gagal dalam rencanaku untuk mengeluarkan istri dan putraku dari lingkaran gelap ini. Cukup aku saja yang akan menerima semua beban menakutkan ini. Oh iya, bagaimana dengan Diana?''

''Sepertinya dia termakan dengan rencana anak-anak. Sejak awal, Azriel dan teman-temannya merencanakan untuk membuat kasus kematian Aurora, sebagai kunci untuk membuka pintu agar semua siswa dan seluruh orang tau, jika sekolah mereka terlibat dengan organisasi Namibian. Karena hal itu, semua bisnis ilegal termasuk penjualan anak-anak, akan dihentikan sampai masalah ini selesai.''

''Aku tak percaya, Rael berhasil bergabung dengan anak-anak. Padahal ia tau, anak-anak ini adalah bagian dari keluarga yang membunuh ayah dan ibunya.''

''Anak ini sejak awal memang pandai. Aku dengar, ia sangat diremehkan sampai tak punya teman. Ia juga anak yang sangat menyimpang, mungkin karena ia tak berambisi seperti anak anak lain yang gila akan peringkat. Satu-satunya temannya adalah Aurora, dan sepertinya Diana tak menargetkan dia.''

''Lalu, bagaimana ia bisa ikut ke sekolah cabang? Azriel tak akan bisa melakukan itu.''

''Dia adalah wakil ketua osis yang dipilih langsung oleh Azriel. Seolah Azriel tau akan kemungkinan masalah ini akan terjadi dimasa depan. Walau begitu, Rael pernah meduduki peringkat 3 dan 4 pada peringkat piramida.''

''Dia cerdas seperti ayah dan ibunya. Aku menyukainya. Terus awasi perkembangan masalah ini.''

''Baik.''

Disisi lain, Azriel tengah menatap ke-arah rooftop gedung yang berhadapan dengan rooftop tempat ia berdiri sekarang. Diatas rooftop itu, Jin tengah menatap datar Azriel sejenak lalu berbalik pergi. Sementara Azriel masih berdiri tegak diatas rooftop itu, ia mengepal kuat tangannya, terlihat sangat kesal. Tak berselang lama, hujan mulai turun deras, tapi Azriel masih berdiri disana. Hingga, Azriel merasa jika seseorang datang dan tengah memayunginya.

''Hujan turun deras, pakaianmu juga sudah sangat basah.''

Mendengar suara berat itu, seketika membuat Azriel menghela nafas berat.