"Hai..."
Tangan yang menggenggam ponsel seketika bergetar ketika suara yang tak asing menyapa gendang telinganya. Bibir yang sebelumnya terkatup rapat kini bergerak seolah ingin mengucapkan sesuatu. Namun pada akhirnya, hanya deru ombak yang memecah kesunyian, diiringi degup kencang jantung yang tak mungkin terdengar oleh orang di seberang.
Mungkin semesta sedang bercanda, mempermainkan emosi yang kini silih berganti mewarnai raut wajahnya hanya dengan sebuah kata. Layar ponsel yang masih menyala menjadi satu-satunya pertanda jika sambungan telepon mereka belum terputus. Tenggorokannya tercekat, membuatnya tak bisa merespon sepatah kata pun meskipun berjuta pertanyaan berkecamuk di pikirannya.
Pada akhirnya, hanya senyum pahit yang terukir di bibirnya, saat ia membalas.
"Hai."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWISTED
RomanceMelihatnya bagaikan bercermin. Namun terkadang kabut pun bisa mengaburkan pantulan dan membiaskan cahaya dari permukaan cermin yang datar. Sebuah cerita tentang segmen kisah sepasang anak manusia. Bertemu karena takdir, terpisah karena waktu.