[END] 70 Beauty Memiliki Pusat Perbelanjaan Besar

51

Novel Pinellia

Bab 51 Ayah! ! !

matikan lampu kecil sedang besar

Bab sebelumnya: Bab 50 Babi yang Dibesarkan oleh Keluarga Lin

Bab selanjutnya: Bab 52 Nak, bersihkan air liurmu!

    Melihat mata kecil Lu yang pemalu dan marah, Lin Shen merasa senang di hatinya.

    “Lihatlah putramu, dia tidak yakin.”

    Lin Shen duduk di sebelah Lu Xiaoxi, menyandarkan kepalanya di bahu istrinya dengan ringan, dan berkata dengan nada yang sedikit sedih.

    Lu Xiaoxi mengangkat kepalanya, tepat pada waktunya untuk melihat ekspresi kecil putranya, dia mengerutkan kening dan segera mengajari putranya: "Lu Bao, bagaimana kamu bisa melihat Ayah seperti ini?"

    Melihat Lu, Lin tertegun.

    Ayahnya benar-benar membuat teh yang enak.

    “Jing Mo, biarkan kakakku berbaring sebentar, jangan khawatir tentang dia.”

    Lu Xiaoxi menemukan bahwa Jing Mo telah menggosok perut Lu Bao untuk waktu yang lama, dan dia tidak tahu apakah tangan anak itu sakit atau tidak. bukan. Dia memikirkannya, turun untuk membuka lemari, mengeluarkan dua buah darinya, mencucinya dan kembali.

    Satu untuk Lin Jingmo dan satu lagi untuk Lin Shen.

    Lin Jingmo memegang buah, matanya berbinar, ini kedua kalinya dia makan buah!

    “Makan, jangan khawatir tentang kakakku, biarkan dia berbaring sebentar.”

    “Bu.”

    “Hah?”

    Lu Xiaoxi hendak naik ke kang, ketika dia mendengar Jing Mo memanggilnya untuk melihat dengan curiga .

    Lin Jingmo diam-diam mundur: "Adikku baru saja kentut bau, apakah dia akan buang air besar?"

    Lin melihat wajah Lu memerah.

    "Lin Jingmo, aku dan kamu tidak dapat didamaikan! Kamu sudah     mati

    !

    "

mati.

    Dia tidak menarik papa!

    Lin Jianlu berdiri tegak dan tidak bekerja sama sama sekali.

    "Kakak Shen, bantulah aku!"

    Sebelum dia selesai berbicara, tubuh Lin Jian Lu segera melunak, dan dia diam-diam menatap Lin Shen, khawatir Lin Shen akan mengetahui pemberontakan kecilnya.

    “Apa yang akan kamu lakukan?”

    Lin Shen melirik wajah bersalah putranya, dan Lin melihat bulu rusa berdiri tegak.

    Lu Xiaoxi menunjuk ke rak toilet kayu kecil dan berkata, "Kamu ambil itu dan taruh di sini."

    "Apa ini?" Lin Shen penasaran.

    “Lihat saja.”

    Lu Xiaoxi melepas celana katun untuk putranya, lalu meletakkan anak itu di kursi toilet kayu.

    Lin Jianlu yang berpengetahuan luas: "!!!"

    Jika dia tahu ini, mengapa dia masih berjuang.