Bab 3 - Makan Siang

150 16 0
                                    

Dalton memilih pakaian yang paling mirip dengan seragam pegawai bank. Dalton juga sengaja pergi ke tukang cukur dan merapikan rambutnya agar terlihat rapi layaknya pegawai bank sungguhan. Seharian Dalton mempelajari bagaimana pekerjaan sebagai pegawai bank dan pengetahuan-pengetahuan lain soal perbankan.

Dalton mempelajarinya dengan cepat dan berusaha mengingatnya sambil belajar menjelaskannya dengan improvisasi yang ia bisa di depan cermin. Sejenak Dalton merasa apa yang ia lakukan terasa konyol. Tapi setiap ia merasa konyol di saat itu juga ingatan soal Lisa yang ceria dan akan segera ia temui kembali muncul di ingatannya.

"Ayo pergi!" ajak Dalton pada anak buahnya karena ingin segera bertemu dengan Lisa.

Dalton terus membayangkan Lisa yang akan bertemu dengannya di pemakaman lagi dengan senyum sumringah dan segala keceriaannya.

"Aku akan menghubungimu nanti bila urusanku selesai," ucap Dalton lalu turun dari mobilnya dan memilih berjalan sedikit lebih jauh sambil menenteng payung pinjaman Lisa.

Dalton berjalan dengan perasaan ceria dan sangat bersemangat meskipun ia tetap berusaha bersikap tenang dan tak banyak menunjukkan ekspresi seperti biasanya. Tapi tetap saja Dalton mempercepat langkahnya dan menunggu Lisa datang ke pemakaman.

Lisa tak terlihat di sana ketika Dalton sampai. Dalton mengecek ke pemakaman, belum ada taburan bunga dari Lisa juga. Dalton sudah berpikir untuk mencari Lisa, tapi ia merasa ragu dan akhirnya lebih memilih menunggu sampai Lisa datang dan bertemu dengannya lagi seperti kemarin secara alami.

Hampir 15 menit menunggu dan sudah batang kedua rokok yang ia sulut tapi Lisa tak kunjung datang. Sampai langit mulai diselimuti awan mendung, Lisa baru datang dengan wajahnya yang terlihat lesu dan tak seceria kemarin.

"Dalton!" seru Lisa yang langsung tersenyum ceria dan berlari ke arah Dalton yang menunggunya di depan makam.

Dalton yang semula sempat kecewa karena Lisa murung ikut tersenyum ceria saat Lisa datang padanya dengan senyum ceria yang kembali mengembang.

"Ini, terimakasih," ucap Dalton mengembalikan payung dari Lisa.

Lisa tersenyum menerimanya lalu mengangguk dan kembali murung. "Hari ini terasa berat bagiku," ucap Lisa lalu berjalan menuju makam keluarganya tanpa membawa apa-apa.

Dalton mengikuti Lisa lalu ikut berjongkok di samping Lisa yang sedang berdoa. Lisa terlihat diam dan menangis sejenak lalu kembali bangkit dan berjalan pulang.

"Lisa, mau makan? Aku belum makan siang ini," ucap Dalton menahan Lisa yang berjalan pulang.

Lisa langsung tersenyum sumringah sambil mengangguk. "Iya mau!" seru Lisa.

Dalton ikut tersenyum lalu mengikuti langkah Lisa pergi meninggalkan pemakaman untuk berjalan ke pemukiman bersama. Lisa hanya diam, Dalton juga bingung memulai pembicaraan dari mana. Sejujurnya Dalton tidak benar-benar lapar, ia hanya mencari alasan agar memiliki waktu berdua dengan Lisa sedikit lebih lama.

"Ramen?" tawar Lisa yang menunjuk warung makan ramen termurah yang ada di dekat rumahnya.

"Ya," jawab Dalton singkat lalu mengikuti Lisa berjalan ke warung ramen yang Lisa tunjuk.

Dalton langsung memesan makanannya sementara Lisa terus melihat menunya dan membolak-balik cukup lama.

"Tidak usah," ucap Lisa lalu tersenyum menatap Dalton.

Dalton menaikkan sebelah alisnya merasa aneh dan tak nyaman ketika Lisa tiba-tiba menolak untuk memesan setelah ia mengatakan pesanannya pada pelayan.

"A-aku tidak lapar..." ucap Lisa berbohong dan mencoba menutupi kondisinya yang tak memiliki uang cukup untuk makan disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang