1. Pertemuan dan Perpisahan

249 45 32
                                    

9 years old

Jam pulang sekolah merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi semua murid. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi bocah manik kelabu yang saat ini tengah sibuk mencari sesuatu di setiap laci meja.

Nama bocah manik kelabu itu adalah Miya Osamu.

Air mata tak kunjung berhenti mengalir sampai mengeluarkan suara isak tangis kecil dikarenakan kontak bento kesayangan yang hilang entah ke mana.

Di saat Osamu masih sibuk mencari barang berharga, seorang gadis kecil datang memasuki ruang kelas karena penasaran dengan asal suara tangisan tersebut.

"Hey."

Panggilan gadis kecil itu sontak membuat Osamu menoleh dengan air mata yang masih mengalir. Tak peduli nantinya akan dikatakan sebagai anak yang cengeng, ia hanya ingin kotak bentonya bisa ditemukan demi menghindari amukan sang Bunda.

"Kenapa kau menangis?" tanya sang gadis kecil berjalan menghampiri Osamu.

"Kotak bentoku hilang. Aku takut Bunda marah, hiks."

"Jangan menangis, aku akan membantumu mencari kotak bentomu yang hilang."

Gadis kecil itu mencoba menenangkan Osamu agar bisa menjadi lebih tenang. Dengan cepat, Osamu segera menyeka air matanya menggunakan lengan baju yang ia kenakan.

"Be-benarkah?"

"Iya. Ayo kita cari bersama-sama."

Suasana hati seketika berubah, raut wajah yang sedih itu kini menjadi berseri-seri. Osamu bahkan sudah lupa bahwa sebelumnya ia sempat menangis di hadapan sang gadis kecil yang sekarang ini membantu mencari kotak bento miliknya.

Mereka pun mulai mencari bersama-sama. Namun setelah memeriksa hampir semua laci meja, keduanya belum berhasil menemukan kotak bento milik Osamu.

"Kau yakin kotak bentomu ada di dalam kelas?" tanya sang gadis kecil.

"Entahlah, tapi saudara kembarku sendiri yang bilang dia menyembunyikan kotak bentoku di kelas."

Seketika gadis kecil itu berhenti mencari untuk sesaat, "Tunggu sebentar, jadi yang menyembunyikan kotak bentomu itu saudara kembarmu sendiri?"

Osamu mengangguk, "Iya. Dia adalah makhluk paling menyebalkan yang aku kenal. Aku yakin dia pasti anak adopsi Bunda."

"Lho, kalau saudara kembarmu anak adopsi, berarti kau juga sama, dong?"

"Aku berbeda. Aku ini anak tunggal."

"Hahaha!! Kau lucu sekali."

Entah mengapa Osamu mulai terpanah memandang sang gadis kecil yang tertawa karena dirinya. Ia masih belum mengerti perasaan apa yang ia rasakan saat ini.

"UWAA!!"

Osamu yang sebelumnya sempat melamun langsung terkejut sampai refleks menutup kedua telinga karena gadis kecil itu tiba-tiba saja berteriak.

"Ke-kenapa kau berteriak?"

"Itu! Kontak bentomu ada di sana!"

Sontak manik kelabu itu melihat ke arah yang ditunjukkan oleh sang gadis kecil, "Lah, iya! Kok bisa ada di atas lemari?!"

"Ckckck, kembaranmu niat sekali menyembunyikan kotak bentomu."

Osamu mengerucutkan bibir, merutuki perbuatan sang kembaran yang sudah menyembunyikan kotak bento di atas lemari.

Waiting [Miya Osamu x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang