PORTAL OF MISTERY

∆POM || PART 12∆

Ini hanya sekadar cerita fantasi!!
Mohon di mengerti!!

⁄⁠(⁠⁄⁠ ⁠⁄⁠•⁠⁄⁠-⁠⁄⁠•⁠⁄⁠ ⁠⁄⁠)⁠⁄

PPRRAANGG!!

Suara pecahan kaca yang begitu keras membuat mereka semua terkejut. Teriakan dari Akrom yang menjerit histeris saat badannya dililit oleh akar hidup itu dan mengambil Akrom dari dalam mobil. Arga yang secepatnya menghentikan mobil itu, lalu menoleh. Alice sempat menahan kaki Akrom, namun kekuatan dari pohon itu sangat kuat sehingga Alice tak bisa menolong Akrom.

“Akrom!!” teriak Silvie, menangis histeris. Ia sangat merasa ketakutan. Sudah tak tahan lagi ingin mengakhiri semuanya.

Alena menganga karena temannya itu di ambil oleh monster yang sangat mengerikan. Semua temannya di gengnya tersebut mati. Alena hanya sendiri dan tak bisa melakukan apa-apa lagi. Membuat Alena termenung mengingat semua teman-temannya itu.

“Shit!” gumam Stephan. “ARGA KENAPA BERHENTI!” teriak Stephan panik, melihat jika ada monster liar lainnya yang mengejar mereka.

Secepatnya, Arga menancapkan pedal gasnya lagi dengan melajukan mobilnya secepat kilat. Jalannya pun seketika bergelombang layaknya ombak di laut, membuat Arga kesusahan mengendarai mobil tersebut. Mereka semua pun harus merelakan kepergian Akrom. Ya, mau bagaimana lagi jika sudah di ambil oleh monster membahayakan seperti ini? Mereka pun tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Semuanya berteriak ketika melihat jurang yang memotong antara kedua jalan. Jurang itu mengeluarkan banyaknya kelelawar yang terbang ke atas langit dengan jumlah yang sangat banyak. Arga menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi agar bisa melewati jurang tersebut.

“Kau gila, ARGA!” Stephan memegang jok depan dengan sekuat tenaga, bahkan kukunya yang panjang menancap di busa jok tersebut. Mulutnya mengeluarkan teriakan dengan suara bariton yang tinggi. Serentak mereka berteriak histeris.

“ARGA!” serentak menegur nama yang menyetir mobil. Mobil itu pun melaju kencang saat tiba di dekat jurang, mobil itu terbang hampir sampai ke jalan yang terpotong. Namun naas, mobil tersebut harus jatuh kedalam jurang yang diperkirakan kedalamnya sangat dalam.

Meluncur drastis hingga para monster itu tak lagi mengejarnya. Mereka mentok sampai sisi jurang dan kembali lagi ke tempat asalnya. Keadaan pun kembali seperti semula, di mana petir besar dan langit yang sangat hitam menutupi gelapnya dunia kini mulai sedikit ada cahaya keluar yang baru saja bersembunyi dari balik awan gelap tersebut.

Apakah mereka semua yang ada di dalam mobil mati? Atau masih selamat?

♣♣♣♣

Pukul 23.00 WIB.

Bandara Soekarno Hatta yang sepi cuma ada beberapa orang yang menunggu take away pesawat yang akan berangkat di pagi hari pukul 03.00 wib. Mereka rela menunggu demi tidak ketinggalan pesawat, walaupun jalan raya jam segitu masih sepi. Cuma mereka takut dan lebih memilih untuk menginap di bandara daripada ada kejadian yang tak terduga. Zaman sekarang, sedang maraknya pembunuhan. Pembunuhan itu dilakukan sekitar pukul 01.00-04.00, komplotan para penjahat itu akan terlihat di jam-jam tengah malam sampai menjelang paginya.

Mencari mangsa untuk di jual organ tubuh manusia demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Sadis bukan? Demi uang, mereka rela melakukan hal keji tersebut.

Tomi menemani Daisy sampai paginya, saat penerbangan tiba baru Tomi pulang dengan perasaan hampa. Tidak rela jika Daisy pergi ke negara asalnya. Tapi itu keinginan perempuan ini, Tomi tidak bisa memaksa. Walaupun teman lama, Tomi tak bisa memperlakukan perempuan ini seperti itu. Ia tak bisa memaksa kehendaknya. Ataupun hal sebagainya.