Pagi ini pukul 09.00, di SMA Budi Bangsa sedang melangsungkan acara perlombaan olahraga yaitu pertandingan basket antar kelas. Dimana hal itu dilakukan untuk merayakan hari ulang tahun sekolah yang ke 25 tahun, selain pertandingan basket adapula ajang pentas seni yang akan diadakan pada malam harinya yaitu band, tarian daerah, dance, menyanyi, dan juga drama musikal.
Namun saat ini seluruh siswa siswi tengah asyik menonton pertandingan karena kali ini yang sedang bermain di lapangan adalah sosok most wanted sekolah, siapa lagi kalau bukan Erlandra Surya Adinata atau yang biasa disapa Erland.
Erland bermain basket dengan begitu lihainya hingga banyak siswi yang berteriak heboh karena kadar ketampanan Erland meningkat drastis, hal itu juga dilakukan oleh salah satu siswi cantik bernama Alamanda Sofia, yang juga sangat mengagumi Erland sejak masih kelas 10 dulu.
"ERLAND AYO SEMANGAT" teriak Amanda yang membuat telinga kedua sahabatnya sakit.
"Aduh Man, mau Lo teriak sekenceng apapun si Erland nggak bakal denger" oceh Fira kesal.
"Ya udah sih biarin aja" jawab Amanda acuh.
"Nggak usah ribut, nikmatin aja pertandingannya. Gue mau fokus ngelihatin jodoh gue" balas Winda yang membuat Amanda dan Fira saling tatap.
"Emang siapa jodoh Lo?" tanya mereka bersama.
"Ya Juna lah, siapa lagi" Amanda dan Fira sama-sama tertawa meledek ucapan Winda barusan, mana mungkin cowok yang gantengnya 11 12 dengan Erland mau sama cewek miring kayak Winda, pikir mereka.
Winda kesal karena kedua sahabatnya ini malah menertawakannya, ia lalu berjalan menjauh dari Amanda dan Fira supaya bisa melihat pertandingan lebih dekat.
"Yah ngambek tuh bocah" ucap Fira yang masih sedikit tertawa.
10 menit berlalu dan sekarang pertandingan pun sudah selesai dengan dimenangkan oleh kelas 11 MIPA 2, yang dipimpin oleh Erland. Seluruh penonton berteriak gembira begitu juga dengan Amanda, Fira dan Winda.
"Gila gue hampir kuwalahan tadi, kelas mereka jago juga mainnya tapi untungnya kita yang menang" kata Banu dengan kekehannya.
"Itu mah Lo nya aja yang nggak jago main" jawab Juna yang sedikit meledek Banu.
Sedangkan Erland yang sedari tadi sedang santai sambil melihat perdebatan kedua temannya itu tiba-tiba kaget karena didatangi oleh banyak wanita yang membawakannya air mineral, hal itu juga dirasakan oleh Juna namun tidak untuk Banu.
"Yaelah kenapa nggak ada yang ngasih ke gue sih" gerutu Banu kesal.
"Woy Lo pada nggak ada yang mau ngasih minuman ke Abang Banu apa" mereka semua hanya acuh dan tidak peduli dengan teriakan Banu.
"Makannya kalo punya muka itu nggak usah dijelek-jelekkin" balas Erland.
"Bukan dijelek-jelekkin Lan, tapi emang udah jelek" wajah Banu semakin kesal karena tembahan ejekan dari Juna.
"Eh bentar kayak ada yang kurang nggak sih daritadi" ucap Banu yang membuat mereka berdua bingung.
"Maksud Lo?"
"Maksud gue tumben si Amanda nggak heboh nyamperin Lo"
"Bodo amat" belum satu menit dari ucapan Erland barusan, tiba-tiba orang yang sedang menjadi bahan omongan mereka datang dengan senyuman khas dibibirnya sambil membawa bungkusan makanan.
"Hai Erland, kamu pasti nyariin aku ya. Maaf banget aku lama soalnya tadi antri dulu beli makanan buat kamu, sebenarnya aku mau beliin minuman aja tapi pasti udah banyak yang ngasih kamu minuman jadi biar beda aku beliin kamu mie ayam aja. Nih" ujar Amanda panjang lebar dengan menyodorkan bungkusan makanan itu pada Erland, namun Erland malah tampak acuh dan pergi begitu saja.
"Udah makanannya buat gue aja, makasih" Banu mengambil makanan itu dari tangan Amanda dan pergi menyusul Erland bersama dengan Juna.
***
Amanda kembali menemui kedua sahabatnya dikantin dengan wajah lesu dan tidak bersemangat, sangat berbeda jauh pada saat sedang menonton pertandingan tadi.
"Kenapa Lo Man? Ditolak lagi sama Erland" tebak Fira.
"Udahlah Man mending Lo jadi pengagum rahasia aja kayak gue daripada udah setahun lebih Lo ngejar-ngejar Erland tapi dia nya malah menganggap Lo nggak ada" nasehat Winda.
"Pokoknya gue nggak akan nyerah buat deketin dia sampai dia sendiri yang menyuruh gue untuk pergi" Fira dan Winda hanya bisa saling menghembuskan nafas kasar jika Amanda sudah kekeh dengan keinginannya.
Sedangkan ditempat lain terdapat Erland, Juna dan Banu yang sedang duduk digazebo sekolah setelah selesai berganti baju, mereka bertiga sedang bersantai sambil menatap kearah panggung yang sedang dihias untuk acara malam nanti.
"Lan, Lo nggak kasihan apa sama Amanda" celetuk Juna yang membuat Erland sedikit melirik kearahnya.
"Dia orang sehat dan mampu ngapain harus dikasihani" Banu menggelengkan kepalanya, ternyata sahabatnya yang satu ini lebih pe'ak dari dirinya.
"Maksud Juna itu apa Lo nggak kasihan ngeliat dia selalu mengharap cinta dari Lo"
"Nggak" jawab Erland cuek.
"Tapi kan..." Perkataan Juna terpotong karena Banu yang menyuruhnya, ia kemudian berbisik ditelinga Juna supaya ia menyudahi ucapannya sebelum singa mengamuk.
"Udahlah gue pulang dulu, mau ngasih makan kucing" Erland pamit dan meninggalkan kedua sahabatnya itu digazebo.
"Kucing diperhatiin giliran anak orang dicuekin" gerutu Banu.
----------------------------------------------------------------
Vote and comment klik dibawah😊👇
Sampai jumpa dipart selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertahan Waktu
Teen FictionWaktu adalah segalanya bagi manusia Waktu juga dapat membawa kita kepada keburukan dan kebahagiaan Inilah cerita kisah cinta antara Amanda dan Erlandra dimana persatuan cinta mereka harus terhalang oleh waktu dan kembali dipertemukan oleh waktu. Aka...