3

581 47 1
                                    

Basecamp yang mungkin tidak pantas di sebut dengan kata basecamp , bukan hanya letaknya saja yang berada di kawasan elite, tapi juga bangunannya yang banyak menarik perhatian

Rumah berlantai dua dengan bangunannya yang sangat megah dan interior rumah yang sangat mewah serta design nya yang tergolong sangat elegan mampu membuat basecamp ini menjadi sorotan orang yang lewat depannya

Memiliki beberapa kamar tidur serta dua toilet di atas dan bawah, kamar atas yang khusus terdapat toilet pribadi di dalamnya serta garasi yang cukup besar mampu menampung puluhan mobil

Di sana, mereka udah berkumpul sejak mereka datang tadu di ruang biasa tempat para laki laki menonton dan bermain game pc

Penentuan kamar sudah di lakukan, irene dan rose menempati kamar yang berada di lantai atas dalam satu kamar, lim bersama dengan hanbin sedangkan jisoo dengan seulgi, mereka berempat berada di lantai bawah

Makan malam kali ini di siapkan oleh irene dan rose, biasanya, para laki laki akan membeli makanan siap saji atau memesannya Lewat go food saat mereka sedang berkumpul

"Daebak!, Masakan kalian berdua bener bener enak loh"puji hanbin kepada masakan kedua perempuan di sana

"Alay lo"saut seulgi

"Orang gw cuman muji, masalah buat lo"ucap hanbin

"Sayang banget jennie gak bisa ikutan, kalo ada jennie pasti makin rame" ucap irene

"Ya mau gimana lagi, dia lagi sibuk nemenin nyokapnya"Timpal jisoo

"Lo udah nelfon lim, kali aja dia bisa dateng"tanya seulgi

"Udah gi, dia bilang masih keluar bareng nyokapnya, sekalian ke salon katanya"ucap lim

"Yaudah deh nikmatin aja, lain kali kita nginep lagi, ajakin jennie"timpal hanbin

------

Setelah makan malam tadi, mereka kini sudah berada di kamar mereka masing masing

Lim pergi ke dapur karna tiba tiba saja dia ingin membuat coklat panas, minuman yang biasa lim minum saat malam dirumahnya

Di dapur ternyata juga ada rose di sana yang membuat mereka bertemu

"L lim, m mau ngapain"gugup rose bertanya kepada limario

"Lo, ngapain?"tanya balik lim

"Itu anu, aku abis dari toilet sekalian minum tadi"jawab rose

"Bukannya di kamar lo ada toilet?" Tanya lim kembali

"Irene unnie baru saja tidur, takut aku menggangunya nanti"saut rose, lim hanya mengangguk lalu segera berlalu

"Mau buat coklat panas?"tanya rose saat lim memegang panci di tangannya, lim mengangguk setelahnya

"B biar aku buatin, kamu tunggu aja di situ"tunjuk rose ke salah satu kursi di sana

Lim hanya diam saat rose mengambil alih panci yang berada di tangannya

Lim menunggu rose dengan duduk dan melihatnya membuat coklat panas, karna lim juga tidak membawa ponselnya tadi

"Ini"lim tersenyum tipis saat rose menyodorkan secangkir coklat panas kepadanya

"Lim, maaf soal tadi, aku lupa lepasin cincinnya, hampir aja mereka curiga tadi"lanjut rose

"Sans aja kali, gak bakal curiga ke gw mereka"saut lim dengan menyeruput coklat panasnya

"Gw balik ke kamar dulu, Thanks udah di buatin"lim mengangkat cangkirnya dan berjalan kembali ke kamarnya

Rose tersenyum melihat punggung lim yang sudah menghilang itu, perasaannya semakin membesar jika lim selembut itu

Rose juga naik ke atas untuk kembali ke kamarnya dan membaringkan dirinya di samping irene

Skip

Satu Minggu belakangan ini, Jennie selalu saja memiliki alasan saat lim hendak mengajaknya keluar, entah itu menemani mamanya, ada tugas dari kampus blablabla yang membuat lim kesal

Mereka akhir akhir ini jarang menghabiskan waktu berdua, mereka hanya bertemu di kampus, setelahnya seperti ldr

Mereka juga sering kali bertengkar karna jennie yang selalu sibuk dengan dunianya sendiri, lim selalu mencoba mengerti, tetapi jennie selalu saja beralasan

Besok adalah hari di mana lim akan mengubah statusnya menjadi seorang suami, sebenarnya ingin sekali lim bertemu dengan jennie untuk sedikit menenangkan dirinya, namun jennie tetap sibuk

"Belakangan ini gw liat lo selalu ribut sama jennie, kalian berdua Kenapa" tanya jisoo yang sedang duduk seperti biasa di kantin bersama yang lainnya

"Biasa, dalam hubungan pasti ada aja yang di ributin"saut irene

"Emang apa masalahnya?"tanya seulgi

"Jennie selalu aja sibuk, dia selalu alesan kalo lim mau ngajakin dia jalan berdua"hanbin yang mewakili lim menjawabnya, memang selalu hanbin yang menemani lim saat jennie tidak ingin keluar bersamanya

"Beneran lim?"tanya irene, lim mengangguk pelan

"Yang gw tau, satu Minggu belakangan ini gak ada tugas sih" lanjut irene

"Mungkin jennie unnie ngerjain tugas yang belum di kerjain unnie"saut rose

"Mungkin sih, gw juga heran akhir akhir ini sama tu anak, contohnya sekarang, di ajak ke kantin gak mau, aneh banget kan"ucap irene

"Biarin aja by, kali aja dia lagi capek" saut seulgi

Bel yang berbunyi membubarkan obrolan mereka, pasalnya, mau tidak mau mereka harus masuk ke dalam kelas mereka atau dosen akan men scors mereka jika tidak memasuki kelas

--------

Siap atau tidak, mau atau tidak mau, lim besok akan melaksanakan pernikahannya, lim seharian berada di dalam kamarnya, memikirkan semua itu

Lim sedari tadi berusaha menghubungi jennie, namun nomornya tidak aktif, kemungkinan dia mematikan ponselnya saat ini

"Ayo dong j angkat, aku bener bener lagi butuh kamu sekarang"gumam lim

Lim memandang langit langit malam yang penuh bintang bintang, itu adalah hal favorit lim yang ia lakukan sedari kecil, duduk di luar balkon kamarnya dengan udara malam yang menyejukkan

Lim mengusap kasar wajahnya, kenapa haal seperti ini jennie tidak mau membalas pesan ataupun telfonnya

Lee masuk ke dalam kamar putra bungsunya dan melihat lim yang sedang duduk sendiri di balkon

Lee pelan menghampirinya, dan duduk di sampingnya, mencoba menenangkan putranya itu

"Maafin papa lim, ini demi kebaikan kamu, besok acara pernikahan kalian, kamu jalanin aja dulu, lambat waktu pasti kamu bakal nerima dia"ucap lee yang ikut memandangi langit langit, lim menoleh ke arahnya

"Kenapa harus lim, kenapa gak jisoo hyung?, Dia lebih tua dari lim pa" cecar lim

"Papa lebih percaya kamu sama rose, hyung mu akan papa Carikan setelah kamu"saut lee

"Inget kata papa lim, seburuk apapun kalian berdua nanti, se benci apapun kamu ke rose nanti, jangan pernah kamu ngucapin kalimat perpisahan, Papa gak mau anak papa nyakitin perasaan orang, apalagi istrinya" celoteh lee

"Aku gak bisa janji pa"ucap lim, lee hanya tersenyum, lee mengerti kondisi putranya saat ini

"Papa balik dulu ke kamar, kamu cepet tidur, udara malam memang menenangkan, tapi tidak bagus kalo kelamaan di luar"ucap lee, lim hanya mengangguk tanpa menatap ke arah lee yang bicara

this is not forced loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang