NICE TRY 10

382 39 14
                                    

Disaat kisah semalam antara yeonjun dan hyunsuk begitu manis dan sama sekali tak ada per gelutan. Sementara tentu itu berbeda dengan keadaan rumah jihoon.

Disaat jeongwoo dan jihoon pulang, mama dan papa nya sudah setia menunggu.

"Dari mana saja kau Jihoon? Kenapa gak pulang semalem?" Tanya mama jihoon yang awalnya duduk langsung beranjak menyambut keduanya.

"Jeongwoo mengkhawatirkan mu, apa kau tak peduli dengannya?" Mama jihoon tampak mengusap pipi kanan jihoon dengan halus namun terkesan tak manusiawi.

"Hentikan ma!" Jeongwoo mendorong mamanya agar menjauh dari jihoon.

"Sudah, Jeongwoo kekamar SEKARANG!" Seru si papa juga ikut campur dengan urusan itu. Jeongwoo menelan ludahnya dan langsung berlari ke kamar, jihoon pun gak masalah.

"Jadi kenapa kamu gak pulang semalem?!! Kamu ngapain aja sampe tega bikin Jiho khawatir!!! Dia itu khawatir sama kamu!! Dia bahkan sampe nangis nangis karna kamu gak dateng!!!" Seru si mama, lagi lagi Jiho, ia lelah, benar benar lelah.

"Ah! JIHOON!!" Tiba tiba ada suara yang membuatnya tak suka mendengar itu, suara cempreng yang tak merdu. Jiho, siapa lagi? Jiho langsung memeluk tubuh jihoon dengan erat dan jihoon tak membalas pelukan itu.

"Aku kangen jihoon, !!! Kamu kemana aja sih?!!" Seru Jiho dengan sok memukul dada jihoon pelan.

"Gak usah sokap" jihoon langsung menjambak rambut Jiho, dan otomatis Jiho langsung menjauh.

"JIHOON! SUNGGUH AKU MUAK PADA MU" Mama jihoon langsung mengambil pisau dapur dan menodongkannya ke jihoon.

"Kau mau tusuk bagian mana?" Hanya itu yang bisa jihoon katakan, ia tak tau harus apa lagi.

"Mulutmu, agar kau tak bisa bicara" ujar si mama yang langsung mengarahkan pisau tersebut ke arah bibir jihoon.

"Mama akan nyesel kalo aku kayak gitu dan Jiho gak akan sama siapa siapa lagi" ujar jihoon, mamanya pun mendecak.

"Kau..."

"Sudah lah, Jihoon dengar, sekali lagi kau bertingkah tingkah lagi kami tak segan segan untuk mengusir mu dari sini" ujar si papa, jihoon diam, dan kemudian mengangguk.

"Dan aku bukan anak kalian?" Tanya Jihoon membuat emosi orang tuanya semakin terpancing.

Jihoon tersenyum hambar dan langsung berlari menuju tangga untuk menuju ke kamarnya.

Jihoon membuka pintu kamarnya dan menutup nya juga dengan keras. Dan rupanya sosok perempuan jahanam tersebut ada di dalam kamarnya malah sudah duduk di ranjang nya dengan pakaian yang terbuka.

"Kamu kemana aja sih?" Tanya Jiho, jihoon terkejut melihatnya, tak salah Jiho dimata jihoon kali ini benar benar mirip seperti syaiton penggoda. Jijik jihoon atuh.

"Lo kenapa dikamar gue? Lo ada kamar kan?" Tanya jihoon dengan tatapan datar dan penuh amarah disitu. Dan dengan seenaknya, Jiho menghampiri jihoon dan langsung mengalungkan tangannya ke leher jihoon, jihoon hanya menatapnya datar dan tak membalas apapun.

"Ayo bercinta malam ini" ujar Jiho gak tau malu banget, ngeselin juga ya lama lama.

Jiho kemudian tertawa kecil, ia langsung mengusap pipi jihoon dengan halus kemudian sampai lah ibu jari Jiho mengusap lembut bibir jihoon yang belum pernah dinodai sama sekali.

Jihoon langsung menepis tangan tersebut dan langsung pergi menuju ranjang nya. Jiho pun beralih menatap secangkir kopi yang telah ia buat sebelumnya. Sudah pasti itu untuk Jihoon.

"Kau terlihat lelah dan berantakan, ini minumlah" ujar Jiho menyodorkan secangkir kopi itu, jihoon? Dia sudah gila, dia memang haus sebab itu ia langsung mengambil cangkir itu dan langsung meminumnya dengan cepat sehingga langsung habis diminum nya.

NICE TRY - HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang