Bab 1

3 0 0
                                    

Happy reading guyss

"Ikhlas bukan melepaskan sesuatu dengan air mata, tapi bisa merelakan sesuatu dengan senyuman."
~S.k.n~

Suatu hari hidup lah seorang anak kecil perempuan yang ingin bercita² menjadi seorang dokter, gadis itu tidak sukak dengan berbau agama, gadis yang lasak dengan segala hal, tetapi gadis ini sangat tidak sukak dengan orang yang memakai cadar.

Di pagi yang cerah
.
"Khai bangun sayang ini Uda siang ini mau jam berapa lagi kamu pergi sekolah nya sayang" ~Mama Khai

"IYA mama ku sayang sebentar lagi masih jam berapa ini ma"

"Ini sudah jam setengah tujuh sayang apa kamu mau terlambat, cepat papa kamu ingin pergi kerja"

"Haaa iya ma sebentar 15 menit bilang sama papa"

"Iya sayang segera ya kasihan papa nanti tunggu lama, kalau sudah selesai turun kebawah ya sayang papa, mama tunggu ya"

"Siap maa sebentar ya ma"

~Selesai 15 menit~

"Morning papa, mama sayang"

"Morning sayang" ~Sahut kedua orang tua khai~

"Ini dia pa yang kita tunggu-tunggu dari tadi anak kesayangan papa mama"

"Sudah ma sekarang kita lanjutin sarapan nya soalnya sudah mau menunjukkan pukul 7 mah"

~Selesai sarapan pagi~

"Ma kita pergi dulu ya"

"Iya pa, iya sayang hati-hati ya dijalan pa, Khai"

"Siap ma"

_Berjalan nya waktu gadis tersebut beranjak sudah dewasa dan sekarang gadis tersebut duduk di bangku SMP, gadis yang ceria dengan segala hal, gadis yang tak pernah lelah, meskipun terkadang gadis tersebut sering di perlakukan tidak baik dengan temannya karena gadis tersebut memiliki sakit, dan bahkan sering memasuki rumah sakit, meskipun terkadang begitu gadis tersebut tetap lah gadis yang penyabar, yang akan selalu menerima dengan segala hal, ketika gadis di rumah dan disekolah berbeda bahkan sifat gadis itu sangat beda ketika dirumah, tetapi berbalik gadis itu sangat berbeda ketika disekolah saat dirumah gadis itu memiliki sifat yang lemah lembut, bahkan sangat manja dengan kedua orang tua nya, abangnya, kakaknya, dan gadis tersebut dikenal dengan gadis yang manja bahkan dikenal dengan gadis yang seperti lelaki akan kelasak'annya, tetapi berbeda ketika gadis tersebut di sekolah bahkan gadis tersebut ketika disekolah memiliki sifat yang pendiam, jarang ngomong, gadis yang tidak mau bicara ,sekali berbicara gadis tersebut hanya membahas mata pelajarannya karena gadis tersebut yang aktif di pelajarannya, gadis yang selalu sukak menegur gurunya ketika gurunya salah, bahkan gadis yang selalu dikenal dengan banyak hal karena sering menegur gurunya_

_Saat gadis tersebut menduduki bangku SMP gadis tersebut melihat pemandangan yang begitu menurut nya menyentuh hati nya, gadis tersebut melihat seorang wanita bercadar yang sedang membantu orang tua yang ingin menyebrang jalan, didalam pikiran gadis tersebut selama ini saya salah mengira bahwasanya seorang wanita bercadar bukan lah orang yang jahat akan orang lain, tetapi seorang wanita bercadar yang baik akan akhlaknya, seketika ia langsung ingin seperti kakak bercadar tersebut, dan ia pun berfikir apakah aku bisa seperti Kakak tersebut?? Dan didalam pikiran nya ia selalu bertanya-tanya hingga saat itu pun tiba_

"Pa ma Khai izin minta pondok boleh enggak nanti waktu Khai setelah tamat SMP?"

"Sayang bukannya papa dan mama tidak mengizinkan mu akan tetapi papa sama mama tidak bisa harus berpisa dengan mu apalagi kamu sering sakit sayang"

"Pa ma Khai mohon kali ini aja Khai pengen masuk kepesantren"

"Enggak bisa sayang, kan tadi dah mama bilang apa"

"Ma Khai mohon ma untuk kali ini aja Khai pengen ngerasain bagaimana hidup di dalam penjara suci tersebut"

"Sayang maafkan papa bukannya papa tidak ada uang akan tetapi papa tidak bisa jauh dari kamu sayang"

"Pa Khai mohon khai capek pa sekolah negeri terus Khai juga pengen pa masuk di pesantren, dari SD dulu Khai kan sudah bilang berulang ulang kali dengan papa bahwasanya Khai pengen masuk di penjara suci tersebut pa"

"Enggak bisa ya sayang maaf"
(Ujar papa Khai tersebut)

"Sampai kapan sih ma pa kalian harus ngomong seperti ini dulu disaat Khai minta mondok waktu mau sampai SMP kalian bilang apa nanti ya sayang waktu kamu mau masuk SMA sekarang apa ma pa kalian ingkar janji kalian, Khai capek loh Khai juga pengen di ngertiin kalian tetapi apa kalian tidak mengerti dengan Khai, sampai kapan Khai harus memohon terus sama kalian, Khai letih dengan banyak hal loh pa ma Khai juga mau kepenjara suci itu"

_Dengan terpaksa pun Khai harus ikut karena keinginan kedua orang tua nya, meskipun ia terkadang setiap malam harus nangis terus terusan dan beralasan bila di tanya waktu pagi hari kamu kenapa sayang kok kayak nangis dan mata kamu bengkak dan Khai lagi dan lagi harus menjawab enggak papa kok ma pa Khai hanya flu aja mungkin sebentar lagi sembuh kalok soal mata Khai enggak tau, sakit ya sakit itu lah yang di rasakan oleh seorang Khai menyembunyikan dengan banyak hal itu bukan lah hal mudah tapi mau bagaimana lagi semua tidak dapat izin_

_Dan Khai pun duduk dibangku SMA dan sekolah negeri_

"(Didalam hati Khai)
Sampai kapan aku harus merahasiakan ini semua, dengan terpaksa aku selalu senyum getir meskipun aku selalu melewati berbagai pondok, ya setiap hari nangis ya nangis itu lah yang di rasakan Khai saat ini, kalau mau dibilang boleh egoiss enggak?? Khai pengen egois tapi Khai selalu bilang kalok aku egois terus bagaimana kedua orang tua ku, lagi dan lagi Khai memikirkan nya tetapi apa ia selalu di janjikan manis dengan kedua orang tua nya , disaat pagi hari pun ketika ia jumpa dengan anak santriwati tersebut terbitlah senyum dibibir nya, ya itu lah yang di rasakan pengen ada diposisi mereka tetapi tidak bisa dia harus kuat dengan berbagai hal)"

"Dimalam hari yang sejuk ini seorang gadis sedang duduk di balkon kamar nya "

"Sampai kapan ma pa aku nangis terus terusan dalam diam seperti ini, sampai kapan hari hari anak mu akan letih begini boleh kah aku meminta lebih, bolehkah aku memaksa, aku capek ma pa, aku juga letih harus terus terusan enggak di ngertiin dengan kalian ma pa, anak mu capek, anak yang enggak kuat dengan berbagai hal, anak yang tidak beruntung didalam hal, Khai capek bolehkah Khai minta sama tuhan Khai mau pergi aja Khai sudah enggak sanggup disini lagi ma pa kalian enggak bisa ngertiin Khai dengan baik, Khai pengen pergi dari sini aja ma pa hiks hiks hiks hiks"

Nah gimana nih ceritanya seru tidak??

Maaf ya typo juga .

Kisah ini juga di ambil dari kehidupan saya kok..

Jangan bosan bosan ya dengan cerita ini.

Jangan lupa vote juga biar makin sering update

ikhlas yang beratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang