Grace anak berumur 6 tahun yang lahir dari keluarga yang kaya raya. Dia sangat dimanja oleh keluarganya, tak terkecuali ayah dan ibunya.
.
.
Grace hidup dalam keluarga yang harmonis dan damai.
Namun siapa sangka? Diumur ke tujuh tahun, ibunya men...
PERHATIAN!!! Tolong jangan jadi silent readers ya, memberikan vote mudah banget kok, cuma menekan tanda bintang dipojok kiri bawah. Sebagai bentuk menghargai antara author dan readers😉 udh kan?
Okey lanjutttttt
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** . Drrttt drtttt
Bunyi getaran telepon mengusik Indra pendengaran Ziandra. Melihat ada notif dari seseorang, Ziandra beranjak dari tidurnya.
"Ada apa" tanya Ziandra dengan nada dinginnya.
'Sayanggg, kamu ngga lupa kann sama janji kemarin' ucap seseorang dengan suara manja, yang tak lain adalah Caca.
"Janji!?" Beo Ziandra sambil melirik Grace yang masih tidur pulas.
'ihhh sayangg, kamu lupa!? Kamu kan udah janji mau ngajak aku jalan-jalan' ucap Caca merengek.
Lagi² Ziandra melirik Grace yang masih setia di alam mimpinya.
'sayang, kamu denger ngga sihhh' 'pokomya kamu kesini sekarang' oceh Caca.
"Hm" Ziandra menyetujuinya. Ia pun bersiap siap, setelah selesai ia pergi dengan mobilnya.
.
.
"Hoammm" Grace terbangun dari tidurnya.
Melirik disampingnya tak ada siapapun, muncul pertanyaan dibenaknya.
"Kemana ni beban satu, hari libur dah pergi pagi² ck" sarkas Grace.
Saat Grace beranjak dari tempat tidurnya, terdengar bunyi dering telepon. Muncul beberapa pesan di layar hp nya.
Namun karena Grace malas membukanya, ia pun pergi keluar kamar tak menghiraukan pesan dari siapa yang masuk ke teleponnya.
Grace menuju ke dapur, ia mengernyit. Di meja makan terdapat roti yang sudah dioles dengan selai tertata rapi di piring.
Grace mendekati meja makan, disana ada kertas kecil, lalu ia buka. Semburat merah dipipinya tiba tiba merona. Membaca tulisan yang terdapat di kertas itu. Walau kata kata yang ditulis terbilang kaku.