Wuhuy, Author's Note nya ada di awal. Ngerti kan kenapa?🌚.
Tolong ya bagi kalian. Suka sekali adegan iyaiya, padahal diriku mau menyimpan nya sendiri🤧.
Tolong banget, untuk bijak dalam menanggapi dosa yang author bagi.
Akhirnya Rate mature di awal berguna juga wkwkw.
Selamat membaca, Bagi kalian. Btw, malam di planet author tuh jam 11.59PM, Oke?
__________________________________
Jisoo sedang membasuh badan nya dibawah dinginya guyuran Shower. pikiranya kacau dan dipenuhi penyesalan karena sekali lagi dia terbawa nafsu bersama Jennie. Jisoo akui semalam luar biasa walaupun mereka tidak melakukan berlebihan karena takut menyakiti bayi nya. Tapi, saling menyentuh satu sama lain juga merupakan hal yang menakjubkan bagi Jisoo yang polos.
Dan sekali lagi, Jisoo yang remaja mengalami gangguan kecemasan setiap kali selesai bersenang-senang. Hatinya di penuhi penyesalan karena telah menyentuh Jennie. Ya, walaupun Jennie mengijinkan. Tapi, tetap saja lubuk hati Jisoo mengatakan bahwa tindakan mereka salah.
Untuk itulah, Jisoo menguyur badanya dengan air dingin untuk menenangkan diri meskipun udara pagi terasa dingin. Tapi, Jisoo tidak peduli karena menghilangkan ingatan tentang semalam lebih penting dari dingin nya air.
*Flashback*🔞🔞
Nafas kedua orang yang berada diatas ranjang terengah. Jisoo menatap Jennie yang berada di bawahnya dengan intens. Kedua tanganya menopang tubuh dan kakinya berada diantara kaki Jennie. Penampilan Jennie di bawahnya benar-benar membuat Jisoo semakin tidak terkontrol. Bibir nya yang bengkak, matanya yang sayu sedang menatapnya penuh nafsu, rambutnya yang acak-acakan, serta nafas yang tidak teratur. Jisoo bersumpah, Jennie terlihat sangat menawan malam ini. Namun, dengan semua pandangan itu. Jisoo masih memiliki kesadaran untuk tidak melangkah lebih jauh.
Dengan napas yang masih memburu, Jisoo membuka suaranya yang serak. "Apa tidak apa-apa melakukan saat kau hamil?"
"Tidak tau" Ucap Jennie dengan polos berhasil membuat Jisoo mengernyit di atasnya.
Jisoo segera menyingkir dari atas Jennie. Dia terduduk di sampingnya. Nafsunya sudah keburu di ujung tanduk. Tapi, Jawaban Jennie jelas memadamkan niatnya, mau tidak mau, Jisoo harus menekan keinginannya walaupun bagian bawahnya sesak meminta dilepaskan.
Jennie ikut bangun. Dia jelas melihat kekecewaan dimata Jisoo. Bukan hanya Jisoo di depanya yang butuh pelepasan. Dirinya Juga butuh. Jadi Jennie mencoba mendekati Jisoo namun Jisoo justru mengambil jarak darinya.
"Hentikan Unnie. Cukup sampai sini saja. Jika tidak, kita berdua akan tersiksa" Tolak Jisoo.
"Kita hanya perlu main aman Jisoo" Bisik Jennie sambil mendekat pada Jisoo lagi. Melihat Jisoo yang menatapnya bingung. Jennie kembali bicara. "Apa kau tau tentang Oral sex?"
Jisoo terdiam mendengar perkataan Jennie. Jelas dia tau. Jisoo memang seorang remaja polos. Polos yang menjuru pada sex yang sesungguhnya. Tapi, Jika ditanya tentang yang berbau sex. Tentu saja, seperti remaja normal pada umumnya, Dia tau hal seperti itu. Berbeda dengan masokis yang menyimpang. Oral Sex jelas pengetahuan umum dalam bidang ini.
Jennie lalu duduk di pangkuan Jisoo saat dia masih terdiam. Sesuatu yang menonjol menekan bagian bawahnya yang sensitif saat dia duduk membuat Jennie mendesah tertahan. Jennie kemudian mengalungkan tanganya kembali pada Jisoo dan menariknya pada ciuman penuh gairah kembali.
Jennie tanpa sadar menggesekan bagian bawahnya yang masih tertutup celana dalam pada milik Jisoo yang masih memakai celana Jeans. Karena posisi Jennie yang mengangkang, jubah tidurnya naik sampai ke pinggangnya. Ditengah Ciuman, Jisoo mencengkram paha Jennie yang terekspos, mencegahnya untuk terus bergerak mengoda junior nya. Jisoo lalu medorong Jennie jatuh terbaring diatas ranjang dan menarik ciuman mereka agar terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
FanfictionRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...