Happy Reading ✓
•
•
•
•
•
Typo Bertebaran ⚠️
=======================================================Waktu berlalu begitu cepat,sudah satu bulan Riva dan Reza berlatih untuk olimpiade terakhir mereka. Dan hari ini adalah hari di mana mereka akan mempertaruhkan kekuatan untuk nama baik sekolah.
Yap,hari ini adalah hari keberangkatan Riva ke tempat olimpiade yang di adakan di Singapura selama 3 hari ke depan.
"Kepada siswa perwakilan lomba olimpiade tingkat internasional diharapkan untuk masuk ke kendaraan yang sudah di siapkan. Kita akan berangkat 15 menit lagi menuju bandara"
"Lo udah di panggil tuh va. Sana gih siap-siap" ujar Lena.
"Ya pisah deh,pasti nanti gw kangen"ujar Vani dramatis.
Plak
"Lebay Lo,orang Riva cuman tiga hari bukan selamanya"celetuk Lena setelah memukul kepala Vani sedikit keras.
"Asuu"umpat Vani.
"Omongan Lo kak"tegur Dara kepada Lena.
"Hehehe sorry,gw bercanda"ujar Lena cengengesan.
"Kak,lo hati-hati ya. Lo harus ngabarin gw kalo udah nyampe. Harus pokoknya,gw maksa. Dan satu lagi_ Lo harus pulang dengan membawa kemenangan serta oleh-oleh yang banyak buat gw"ujar Naila sambil memeluk tubuh Riva dengan erat. Ini pertama kali bagi mereka berpisah selama itu,walaupun 3 hari tapi itu berat buat mereka yang gak pernah berpisah sebelumnya.
"Heem"balas Riva sambil membalas pelukan Naila. Berat rasanya berpisah dengan adiknya itu,namun itu harus ia lakukan untuk 3 hari ke depan.
"Gw titip Aldo ya,jangan biarin dia makan eskrim lebih dari 2 perharinya. Lo juga jangan sering-sering begadang"peringat Riva.
"Ucapan Lo bikin gw takut kak"ujar Naila.
"Gak ada yang perlu ditakutin,kita hanya belum biasa berpisah"ujar Riva menenangkan. Sejujurnya ia juga merasakan ketakutan seperti yang Naila rasakan,tapi ia harus tetap terlihat tenang di depan semuanya.
Riva pun melepaskan pelukan mereka dan mengusap air mata di pipi Naila."cengeng Lo,masa gitu doang nangis"ejek Riva dengan kekehan ringannya.
"Ishh Lo mah" cemberut Naila."
Udah sana Lo pergi"usir Naila sambil melepaskan pelukannya.
Riva mengangguk dan mengusap rambut Naila pelan. Lalu ia berbalik menghadap Ergan yang udah berdiri di belakangnya dengan wajah datar andalannya.
"Gan"panggil Riva.
Bukannya menjawab,Ergan malah menarik tangan Riva dan membawanya ke taman belakang yang sepi.
"Kenapa?"bingung Riva saat mereka sudah berada di taman belakang sekolah.
Grep
"Jaga diri disana. Jangan ganjen sama cowok lain,ingat kamu udah punya suami jadi jangan ganjen di sana"ucap Ergan sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Riva.
"Ganjen ya?"pikir Riva. "Boleh juga" sambungnya.
"Boleh kenapa?"tanya Ergan dengan datar dan menatap manik Riva dengan tajam.
"Disana pasti banyak cogan tuh,nanti deh aku godain biar bisa kenalan. Sekali-kali jadi gadis ganjen asik juga"ujar Riva santai.
"Yakin masih gadis hmm?"tanya Ergan yang membuat bulu kuduk Riva merinding seketika.
"Gak ingat Kalo udah punya suami hmm?"tanya Ergan sambil merapatkan tubuhnya ke tubuh Riva.
"G_gan, kamu mau ngapain?"panik Riva.
"Mau ngasih hukuman buat istri nakal"ujar Ergan sambil membelai lembut pipi Riva.
Riva memalingkan wajahnya saat merasakan hembusan nafas Ergan yang menerpa kulit wajahnya.
"Kenapa hemm?"tanya Ergan sambil mengangkat dagu Riva hingga mereka berdua bertatapan.
"G_gan _.
Cup
Ucapan Riva terpotong saat merasakan benda kenyal nan tebal di bibirnya. Mata Riva melotot saat Ergan dengan rakusnya mengigit bibir dan menerobos masuk ke dalam.
Di rasa Riva mulai kehilangan oksigen,barulah Ergan melepaskan ciuman panas mereka.
"Ingat baby, kamu punyaku dan cuman aku yang boleh miliki kamu"seru Ergan sambil menghapus sudut bibir yang basah akibat ulahnya.
Riva yang malu langsung saja menenggelamkan wajahnya di dada bidang Ergan. Tangannya ia gunakan untuk memukul punggung Ergan karena kesal dengan tingkah laku Ergan.
"Aku hanya bercanda"cicit Riva pelan.
"Oh iya" ujar Riva sambil mendongakkan wajahnya. "Aku punya sesuatu untuk kamu,tapi ketinggalan di rumah"
"Sesuatu?"bingung Ergan.
"Heem,barangnya aku simpan di lemari pakaian kita"ujar Riva.
"Emang ada apa?"
"Nanti kamu lihat aja sendiri"ujar Riva sambil melepaskan pelukannya.
"Aku pamit ya,aku udah di tungguin yang lain."pamit Riva.
"Ingat,jangan keseringan bergadang,jangan nongkrong hingga larut dan jangan paksa diri kamu sendiri untuk bekerja"peringat Riva.
"Hmm,kamu juga harus pikirkan kesehatan kamu,jangan di paksa jika memang kamu gak bisa"ujar Ergan sambil memeluk Riva yang di balas pelukan hangat oleh Riva.
~∆°∆~
Udah mau ending nih guys.
Kira-kira bakal happy atau sad ending nih.
Tim happy apa sad ending ygy😜
•
•Jejaknya jangan lupa👇🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND MY HUSBAND(END)
Novela JuvenilApa jadinya jika kita di tuduh berbuat sesuatu yang tidak kita lakukan? berusaha menjelaskan atau pasrah akan keadaan? Begitu pula yang terjadi diantara Riva dan Ergan. Dituduh berbuat sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan sama sekali. Apa yang...