21. Terima kasih

9.3K 687 13
                                    

☕︎☕︎☕︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☕︎☕︎☕︎

Di perjalanan menuju rumah sakit, Mark terus menggosok-gosok telapak tangan Jeno agar Jeno merasa hangat. Sedangkan Jeno terus merintih kesakitan, entah apa yang ia rasakan, ia mengeluh perutnya itu terasa keram. Bahkan lebih keram dari sebelum-sebelumnya.

"Jenoo, bertahanlah.." lirih Mark dengan diiringi tangisannya itu.

"Mark.." panggil Jeno dengan suara pelan.

"Ya sayang? Ada apa? Aku disini, bertahan ya?? Perawat sudah berusaha memberikan pertolongan padamu."

"Markh-katakan pada dokter, tolong selamatkan anak kita nde.." pesan Jeno.

"Iya, dokter akan menyelamatkan kalian berdua."

"Aku takut, Mark. Aku takut dia tidak bisa bertahan di dalam perutku," adu Jeno dengan tangisnya itu.

"Tidak, anak papa Mark pasti kuat. Walaupun dia masi baru di dalam perutmu, aku yakin dia pasti kuat. Jangan berpikir yang tidak tidak ya? Kalian berdua pasti selamat," tutur Mark sembari mengelus punggung tangan Jeno lalu mencium nya dengan lembut.

Perawat yang melihat itu hanya bisa tersenyum menanggapinya, belum pernah dia melihat pasangan hingga seperti ini. Perawat itu yakin, bahwa pasien yang dia tangani sekarang akan baik baik saja bersama calon bayinya.

Sesampainya di rumah sakit, Jeno langsung dilarikan ke ruang UGD agar bisa ditangani lebih lanjut. Sedangkan Mark, Haechan dan juga Jaemin menunggu di luar. Bahkan sedari tadi, Jaemin menangis sembari memeluk Haechan. Jaemin terus berbicara bahwa dia menyesali perbuatannya itu, dia benar benar seperti dikendalikan oleh hawa nafsunya.

"Jaemin, aku tidak tahu apa yang dipikiran mu pada saat itu. Tapi aku memintamu, untuk kau pergi dari sini sekarang juga!" usir Mark dengan mata yang memerah.

"Mark, beri aku waktu hingga aku dapat meminta maaf pada suamimu dulu. Setelah itu baru aku akan benar benar pergi dari hidup kalian berdua, aku mohon Mark.." mohon Jaemin sembari melepaskan pelukan eratnya dari Haechan.

"Tidak. Aku bilang, kau harus pergi setelah Jeno dibawa ke rumah sakit. Sekarang pergi! Kau yang sudah membuat Jeno menjadi seperti ini, menyesal pun tidak ada gunanya. Jeno tetap masuk rumah sakit, sekarang pergi!!" usir Mark sekali lagi dengan nada tinggi membuat Haechan tersentak.

"Baiklah.. Jika itu maumu Mark. Haechan? Tolong sampaikan maafku pada Jeno. Nanti aku akan kembali jika emosi Mark sudah mereda, aku akan meminta maaf pada Jeno setelah itu."

"Iya, kau hati hati nde? Aku disini dulu menunggu Jeno selesai diperiksa oleh dokter," jawab Haechan dengan senyuman manisnya itu pada Jaemin.

[✔] My Idiot Husband | MarkNo 1/2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang