Completed

2.1K 24 0
                                    

Kami pun kembali ke sofa. Selagi menonton, kami juga mengobrol ringan. Zaki menjelaskan banyak tentang dirinya. Selain mendengar penjelasannya, mataku juga memperhatikan badannya yang kelewat sexy. Bahunya lebar. Dadanya bidang nan besar. Otot six pack tercetak di balik kausnya. Lengannya besar dan berotot. Bisep dan trisepnya bergantian berkontraksi seraya ia menjelaskan menggunakan tangannya. Bulu ketiaknya yang lebat juga tampak mengintip di balik kausnya. Pahanya lebar dan padat. 

"Bro, kau dari tadi kayaknya asyik merhatiin badanku. Kau mau megang lagi?" Tanya Zaki sukses membuatku gelagapan. 

"Eh… bolehkah?" Jawabku seperti orang bodoh. 

"Ya, bolehlah. Kau kan udah baik bantuin aku sama mengizinkan aku buat nginap di sini."

Perkataanya tentu membuatku gembira. Tanpa ba-bi-bu, aku langsung memegangi dada besarnya yang bidang. 

"Nggghh…" erang Zaki saat tanganku menerkam dadanya. 

***

Ahhh… geli…" erang Zaki menikmati tusukan lidahku di anusnya. 

Aku terus memainkan lidahku di lubangnya. Setelah menusuk-nusuk, aku menjilatinya. Keseluruhan area lubang itu kutelusuri dengan jilatanku. 

Ha… menjilati lubang pantat cowok berotot kayak Zaki ini memang sedap rasanya. 

Setelah merasakan kelezatan anusnya, aku meremas-remas pantatnya yang padat itu. Lalu kubasahi jariku dengan ludah. Dimulai dengan jari telunjuk, aku mulai menusukkannya secara perlahan. 

"Aghhhh…" Zaki mengerang kesakitan. Setelah ia cukup beradaptasi dengan tusukan telunjukku, aku kemudian mulai menambahkan jari tengahku. Kini dua jari sudah kumasukkan ke lubang pantatnya. Kugerakkan pelan-pelan agar dia terbiasa. 

***

Genre: Armpit fetish, musclebottom, hard-core. 

Cerita dapat dibaca di karyakarsa. 

Terima kasih 😉

https://karyakarsa.com/gregorenn/info

ZakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang