Masih semangat kan ?? Nyok di vote sebelum membaca Ok
Selamat membaca
🔹 🔸 🔹
"Boleh Noona duduk disini?"
Meski awalnya dia enggan namun Haruto tetap mengangguk pelan, Lalisa pun tersenyum lalu dia duduk di samping Haruto.
"Maaf jika Noona sudah mengecewakan kamu Haru , aku tidak akan marah dengan sikap kamu, Noona tahu, kamu seperti itu karena rasa sayang kamu pada Noona ."
"Tapi kamu juga harus tahu, apa yang sudah Tae-Oppa lakukan , itu juga semata karena rasa sayangnya pada Jungkook, adik satu satunya yang sangat dia sayangi, begitu juga sebaliknya, Jungkook rela berkorban apapun demi kakaknya."
Haruto hanya diam saja dengan wajah yang dipalingkan ke sebelah kiri, namun demikian dia menyimak apa yang Lalisa katakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mereka memang membuat kesalahan fatal yang sudah sangat menyakiti aku, itu karena keduanya tidak ingin saling menyakiti, tanpa sadar dampak nya bagi Noona, pengorbanan mereka justru menyakiti aku.
"Tae-Oppa sengaja meninggalkan aku hanya demi Jungkook, begitu juga Jungkook, sengaja mengkhianati ku agar aku bisa kembali pada kakaknya, hhh .. konyol bukan ."
"Mereka tidak sadar jika keinginan mereka itu tidak semudah dan sesimpel itu, justru makin membuat segalanya menjadi rumit dan sukses membuat aku terluka."
"Tapi kerumitan itu sudah selesai Haru , Jungkook sudah meminta maaf padaku dan merelakan aku untuk kembali pada Tae-Oppa , karena dia sangat tahu kami saling mencintai, bahkan dia rela tak mendapat maafku, asal aku mau memaafkan Tae-Oppa."
"Tae-Opa sendiri tidak memaksaku untuk kembali padanya, Karena dia sadar kesalahannya padaku begitu besar dan sangat fatal , hingga menurutnya tak layak mendapat maaf dariku, meski dia masih sangat mencintaiku."
Haru melihat wajah Lalisa dari sudut matanya, nampak Lalisa yang menunduk sedih, ada perasaan bersalah menyeruak di hatinya saat melihat sang kakak seperti itu, namun dia masih tidak ingin bersuara.
"Aku juga masih sangat mencintainya Haru." Ungkapan Lirih membuat Haruto menoleh kepadanya, Lalisa melakukan hal yang sama, dia mengangkat wajah dan menatap Haruto dengan mata yang mulai berkaca kaca, Sesak .. itu yang Haruto rasakan.
"Noona harus bagaimana Haru ?, Aku tak ingin menyakiti perasaan kamu yang masih belum bisa memaafkan Tae-Oppa, tapi dilain sisi aku begitu mencintainya Haru, sangat." Air mata Lalisa mulai lolos satu persatu di pipinya.
"Kalau kamu meminta Noona untuk menjauhi Tae-Oppa, Noona akan menurutimu, asal kamu bahagia Noona rela, tapi jangan paksa Noona untuk menghapus rasa cinta Noona untuk Tae-Oppa, karena itu akan sangat sulit, tapi Noona berjanji akan terus mencoba meski butuh waktu bertahun tahun, Noona akan lakukan, demi kamu." Lalisa menyeka jejak air mata nya.
