Sudah 4 hari Gara belum juga membuka mata. Tapi keadaannya sudah stabil, sehingga kemarin sudah di pindah ke ruang rawat. Bukan ruang rawat VVIP yang biasa Gara tempati melainkan ruang VVIP yang lain. Karena Adryan merasa ada sesuatu yang ganjil di ruang rawat VVIP sebelumnya. Adryan tidak ingin kondisi Gara kembali memburuk karena energi ruangan tempat putranya di rawat tidak nyaman.
Adryan baru mau melihat Gara hari ini, itupun karena dipaksa oleh Thaka. Sudah hampir 4 hari Adryan belum juga mengunjungi Gara dan hanya menunggu di luar ruangan. Adiknya itu pasti sedang menunggu papanya di dalam sana. Siapa tahu setelah papanya menjenguk, adiknya bisa langsung sadar. Pikir Thaka.
Adryan memasuki ruang rawat VVIP yang sekarang Gara tempati, bersama Thaka di sebelahnya. Adryan melangkah mendekat dan berdiri di samping kiri ranjang. Empat hari tidak bertemu dengan putra bungsunya itu. Ia sangat rindu.
Netra Adryan memandangi wajah Gara yang masih terhalang masker oksigen. Adryan ulurkan sebelah tangannya untuk mengusap surai Gara dengan lembut. Bisa Adryan lihat dibagian kiri kepala Gara terdapat perban kecil. Akibat terbentur ubin lantai. Membuat kepala putranya itu terluka.
Lalu netra Adryan beralih pada baju pasien yang Gara kenakan. Baju pasien motif garis berwarna biru itu, dua kancing bagian atasnya dibiarkan terbuka. Memperlihatkan kabel elektroda yang tersambung ke bedside monitor, menempel di beberapa bagian dada Gara, dan ada perban bekas operasi miektomi juga dibagian tengah dadanya.
Netra Adryan beralih lagi melihat punggung tangan kiri Gara yang memang sudah dililit perban sebelum kejadian Gara terjatuh dari ranjang. Di telunjuk kirinya tersemat oxymeter. Bukan hanya punggung tangan kiri Gara saja yang dililit perban tapi punggung tangan kanan Gara juga ikut dililit perban, karena jarum infus yang tertarik dan terlepas paksa saat Gara terjatuh dari ranjang empat hari yang lalu. Sehingga jarum infus kini tertancap di bagian lipatan lengan kanan atas.
Adryan sedikit mendongakkan kepala, mencoba menahan air matanya yang akan menetes. Namun sia-sia, karena buliran bening tetap saja menetes dari sudut matanya. Adryan dengan cepat mengusapnya dengan tangan. Ia tidak boleh menangis di hadapan Gara. Kalau Gara bangun dan melihatnya menangis. Putra bungsunya itu pasti akan ikut sedih.
Thaka merangkul pundak Adryan sembari mengusap lembut, lalu menuntun papanya untuk duduk di sofa ruangan itu. Agar pandangannya tidak lagi tertuju pada sang adik yang akan terus membuatnya sedih.
Selama empat hari terakhir, Thaka bergantian dengan Davian untuk menemani papanya menjaga Gara di rumah sakit. Sekarang Davian yang berada di perusahan menggantikan Thaka. Karena Adryan belum memungkinkan untuk pergi bekerja.
"Shino kemana, Tha? Sudah tiga hari papa gak ada liat dia kesini," tanya Adryan. Air matanya sudah berhenti menetes. Tiba-tiba ia teringat Shino yang empat hari terakhir tidak terlihat batang hidungnya. Setelah ribut bersama Thaka di malam Gara terjatuh dari ranjang.
"Thaka gak tau, pa. Mungkin dia lagi sibuk ngurusin pacarnya yang habis kecelakaan itu." Jawab Thaka dengan nada datar. Seperti malas membahas tentang kembarannya.
Adryan menghela napas,"nanti kalau Gara sudah bangun, terus kondisi nya sudah membaik dan boleh pulang. Papa berencana bawa Gara dan Shino untuk menemui ustadz Hamzah," ujar Adryan dengan pandangan lurus kedepan.
"Mau ngapain, pa?" Thaka bertanya dengan alis mengkerut. Ia mengenal ustadz Hamzah. Beliau adalah guru spiritual papanya.
"Papa pengen mata batin Gara di tutup. Ya walaupun memang gak bisa benar-benar tertutup sepenuhnya, karena mata batin Gara yang sudah murni terbuka sejak lahir. Tapi seenggaknya nanti kemampuan penglihatannya itu bisa terbatas. Belakangan ini papa perhatikan, Gara makin sering diganggu. Apalagi pas mental dan fisiknya lagi down. Mereka jadi makin senang ganggu Gara. Papa gak tau pasti kenapa Gara bisa jatuh dari ranjang. Tapi kemungkinan sebelum jatuh Gara sempat diganggu. Apalagi waktu itu adek kamu sendirian. Mereka lebih mudah ganggu kalau Gara lagi sendiri,"

KAMU SEDANG MEMBACA
About Gara
Aktuelle LiteraturTentang Gara menghadapi kekurangan dan kelemahan nya. 📢 Warning! - Ini cuma cerita fiksi ya! Jadi jangan terlalu dianggap serius! Buat hiburan aja! Ambil sisi baik nya, buang sisi buruk nya, okey! 💙😽