"tidak ada yang abadi di dunia ini semuanya pasti akan pergi termasuk orang yang kau cintai"
-naraHappy reading♡
Jam pelajaran sudah berakhir,dan nara belum beranjak dari tempat duduknya,dia masih merenung di depan jendela
Setelah terasa kelas sudah sepi nara langsung membereskan peralatan sekolahnya mulai dari buku,alat tulis,dan lain lain
Nara beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar menuju gerbang depan,dan benar saja sekolah itu sudah sepi,dia berjalan sendirian di koridor
Setelah keluar dari perkarangan sekolahnya,nara langsung menuju halte bis dan duduk sambil menunggu bis di sana
Lagi lagi nata melamun dia sepertu banyak beban pikiran,entah apa yang di pikirkan gadis itu tapi perlahan dia mengeluarkan air matanya
"Bunda nara kangen" batin nara
Yaa gadis itu kehilangan sosok ibunya saat dia berusia 5 tahun,ibunya meninggal dikarenakan menabrak mobil truk saat waktu menjemput nara di tknya
Yaa tidak secara langsung ibunya meninggal di sebabkan oleh dirinya
Ayahnya sudah benci dengan nara setelah tau jika anak itu terlahir bisu di tambah ibunya meninggal saat menjemputnya di TK waktu itu
Karena itu ayah nara tidak suka dengan nara dan nara hampir di masukan ke panti asuhan jika neneknya tidak bertindak langsung
Jika saja neneknya tidak membela nara,pasti sekarang dia telah hidup di jalanan
Keluarga nara adalah keluarga yang terpandang,ayahnya seorang CEO terkenal di Korea Selatan
Saat dia sadar ada bis yang berhenti di depannya nara langsung masuk ke dalam dan membayar uang ongkosnya dia duduk di belakang dekat jendela
∆∆∆
Setelah sampai ke tempat tujuan nara langsung turun dan berjalan ke arah gerbang pemakaman
Yahh nara pergi ke pemakaman umum tempat ibunya di kubur
Nara berjalan menuju makam yang berada di dekat pohon besar
Dia menatap batu nisan yang bertuliskan nama―song Yeoung―ibunya
Nara duduk di samping nisan ibunya dia bercerita tentang apa yang terjadi kemarin dan hari ini
"Bunda kemarin aku di pukuli ayah lagi...terus aku di kurung dalam kamar mandi dan ga di kasih makan malam sama ayah....tapi waktu jam 5 pagi nenek bukain pintu kamar mandi buat aku hehehe,oh iya aku juga pindah ke sekolah baru,mama pasti tau kan kenapa aku pindah lagi?yupsss di bully dan gaada yang temenan sama aku hehehe,eh tapi Bun waktu aku di sekolah baru ini belum ada yang bully aku teruss ada yang ngajakin aku kenalan nama dia na jamein,lucu ya Bun namanya aku pengen panggil dia nana tapi yaaa kita cuman baru kenalan belum jadi teman" cerita nara ke sang bunda dengan bahasa isyarat nya,sebagian orang akan mengira dia seperti orang bodoh haha
"Siapa yang bilang kita belum temenan?"
Suara lelaki yang tiba tiba saja muncul di belakangnya itu membuatnya terkejut bukan main,dia nyaris saja terjungkal ketika mendengar suara itu
KAMU SEDANG MEMBACA
For our story
Teen Fiction"aku capekk,aku benar benar capek,aku sudah lelah hidup di dunia ini. Kalian semua tidak memahaki bagaimana perasaanku saat ini,jaemin pergi meninggalkanku,ibuku telah meninggal saat aku lahir,nenekku juga telah meninggal saat aku duduk di kelas 11...