05

91 4 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA TEMEN-TEMEN




Aku kini terusik saat salah satu benda kini tengah menyentuh dahi putih yang penuh dengan karisma di dalamnya. Kedua mataku menelisik ke arah benda yang kini secara jelas di layangkan ke arah kepalaku.



" Diam, dan jangan bergerak." Suara perempuan itu kini menggema di dalam kepalaku suara desahan yang semalam kita penuhi dengan nyanyian dan rintihan kenikmatan menjadi penuh dengan kedengkian saat kesadarannya telah kembali.

" Berapa uang yang kau minta, sekarang juga sebutkan dan jangan buka matamu." Ucap Perempuan yang namanya masih ku ingat, ya Heejin perempuan yang dengan kekuasannya sendiri menodongkan pistol di kepalaku, ke arah seorang anak mafia di perbatasan ini.

" Ucap Perempuan yang namanya masih ku ingat, ya Heejin perempuan yang dengan kekuasannya sendiri menodongkan pistol di kepalaku, ke arah seorang anak mafia di perbatasan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aku tak butuh uang sama sekali, baby girl" Ucapku yang kini melempar pistol miliknya ke lantai, dan langsung memeluk tubuhnya begitu saja di pangkuanku. Seperti yang ku kira ia memiliki kekuatan yang sangat tak terduga apakah dia seorang polisi? Atau sejenis superhero di kawasan ini?

" Lepaskan atau aku akan membunuh mu sekarang juga." Aku tertawa dan lanjut menjilat lehernya yang kini ku paksa untuk menempel seperti sticker di bagian tubuh atasku. Meskipun perempuan ini sudah memakai dressnya kembali namun aku bisa merasakan eksotisnya tubuhnya semalam, yang sengaja ia maju mundurkan di atasku, menjepit kejantananku saat ia tengah mendapatkan waktu puncaknya, lalu tubuhnya menggelinjang parah ku saksikan.

" Kau mempunyai kekuasaan apa Hee? Sampai ingin membunuh diriku?." Tak lama satu pengawalku masuk dan melihat kami berdua yang tengah ada di posisi intim pagi ini.

" Tuan-"

" Anu, Maaf Tuan Lucas--"

" Bilang kepada Lucas, aku sedikit telat untuk kali ini." Pengawal itu mengangguk dan setelah itu ia menutup pintu sesempurna mungkin.

" Lepaskan aku." Aku pun menuruti ucapannya barusan, Heejin kemudian bangun dan mengelap lehernya yang basah akibat jilatanku. Ia benar-benar berbeda, sama sekali tak memiliki jiwa penggoda saat sepenuhnya sadar.

" Nona, aku benar-benar tak membutuhkan uangmu." Ucapku yang kini masih menelisik ke arah jepitan kedua pahanya yang masih saja ku ingat, dengan sensual ia memasukkan kejantananku di sela-sela paha yang begitu berisi namun indah ketika tak di baluti kain apapun.


" Nona Hee." Namun saat aku mengucapkan kalimat itu ia sama sekali tak mau menelaah ucapanku, dia adalah perempuan yang sangat sombong dan benar-benar meninggikan harga diri serta egonya saat di depanku.

Dan yang perlu kalian ketahui perempuan yang ku hapal nama depannya sebagai Heejin itu masih sibuk mengurus cek di dompetnya dan dengan sengaja menghiraukan aku. Sial, baru pertama kalinya aku di campakkan perempuan seperti ini bahkan aku seperti laki-laki penggoda baginya, padahal semalam ia yang merayu dan ia yang mengatakan bahwa menjadi Sub adalah hal yang paling ia nikmati, lihat sekarang ia benar-benar seolah melupakan harga dirinya yang sudah ku rekam di kamera CCTV ini.

Heksagon 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang