Alisha seharusnya menyadari, jika Sabian bisa meninggalkan Yerin dengan mudah, maka bukan tak mungkin lelaki itu membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Namun, Alisha tidak tahu jika bagi Sabian, hubungan mereka yang pernah utuh adalah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mainkan :
Jalan Pulang, Yura Yunita
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabian menepati janjinya, enam bulan setelah kejadian cincin. Ia pulang ke Indonesia, bukan hanya membawa kebahagiaan saat datang bersama kedua orangtuanya ke hadapan keluarga Alisha, tapi juga membawa kabar bahagia, kalau ia telah berhasil mendapatkan posisi terbaik dari cabang perusahaannya yang terletak di Indonesia.
Artinya, seluruh kisah Long Distance Relationship mereka berakhir disini, bersamaan dengan berakhirnya status lajang mereka.
Manis, pahit rumah tangga mereka bangun dari titik nol. Pindah ke kota baru, Sabian dan Alisha membangun rumah dengan tabungan bersama. Usaha Alisha berkembang pesat di lima kota, dan salah satunya di Bekasi-yang sekarang menjadi kota tempat tinggalnya. Sengaja, mereka menetap di kota ini setelah menimbang berbagai alasan, selain satu kawasan dengan café baru Alisha, juga karena tak terlalu jauh dari tempat kerja Sabian meski harus menempuh jarak sekitar empat puluhan menit dengan kemacetan sedang.
Mereka pikir, setelah menjalani berbagai macam ujian di awal hubungan, pernikahan akan menjadi akhir yang membahagiakan. Namun, Tuhan terlampau menyayangi mereka. Usia pernikahan masih seumur jagung, ketika Alisha divonis dengan gangguan kesehatan di sistem reproduksinya, sehingga memiliki momongan adalah pertimbangan dan perjuangan yang cukup panjang.
Sudah tiga tahun Alisha dan Sabian berjuang, tapi Tuhan masih menguji seberapa sabar dan seberapa kokoh rumah tangga mereka.
Rasanya kepala Sabian ingin meledak jika memikirkan bagaimana segalanya terasa begitu sulit dilalui. Ini bukan kali pertama ia bertengkar dengan Alisha karena wanita itu menemukan sisa asap rokok di bajunya.
"Kita enggak kayak pasangan lain, yang!" Alisha menyugar rambut panjangnya kebelakang. "Kita udah mencoba banyak cara, tapi enggak ada yang berhasil." Alisha yang sejak tadi berdiri, mondar-mandir dengan tangis yang susah terbendung itu akhirnya duduk disamping Sabian yang tidak pernah berani menimpali setiap kali Alisha meledakkan emosinya. "Kalau kamu enggak mau berjuang sama aku, ya sudah. Kita udahin aja, lebih baik kamu ceraikan aku aja. Kamu pantas mendapatkan perempuan normal yang bisa dengan mudah kasih kamu keturunan."
